Kajian sejarah tentang Palestina dan Israel merupakan cerita panjang dalam catatan sepanjang sejarah umat insan terutama umat Islam. Bagaimanapun fakta-fakta sejarah tidak mampu dihilangkan, seperti halnya dengan nama Israel yang sebenarnya nama ini yakni berasal dari suatu gelar atau julukan kepada salah satu Nabi utusan Allah Swt yakni Nabi Ya’qub As.
Sekitar 2500 tahun SM, Palestina merupakan nama untuk wilayah barat daya negeri Syam, ialah daerah yang terletak di bagian barat Asia dan bab pantai timur Laut Tengah. Nama klasik wilayah Palestina yaitu Kan’an alasannya dalam sejarah tercatat bangsa yang pertama kali berdomisili di Palestina yaitu Bangsa Kan’an yang tiba dari Jazirah Arab.
Bangsa Kan’an membangun kurang lebih 200 kota dan desa di Palestina seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, Bi’ru Al Shaba, dan Betlehem. Kota besar Kan’an saat itu yaitu Shekeem dan disertai wilayah yang masih mampu dijumpai sekarang adalah Asdod, Acco, Gaza, Al-Majdal. Jagga, Askelan, Ariha, Jericho, dan Bisan.
Sekitar 1900 SM, Kedatangan nabi di Palestina diawali kedatangan Nabi Ibrahim yang pada ketika itu kekuasaan Palestina (Al Quds) dipegang oleh Malki Shadiq. Kemudian Nabi Ya’qub yang memiliki anak sebanyak dua belas orang. Keturunan nabi Ya’qub kemudian dinamakan sebagai Bani Israel (Israel yaitu julukan bagi Nabi Ya’qub As).
Pada sekitar tahun 1190 SM, sepeninggalan Nabi Musa as, Bani Israel dipimpin oleh Nabi Yusya bin Nun As yang kemudian membawa Bani Israel menguasai kawasan bagian timur Palestina.
Pada (963-923 SM), Tercatat Nabi Dawud As. juga pernah memerintah di kawasan Palestina setelah menghancurkan Raja Thalut. Kepemimpinan Nabi Dawud kemudian dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman As. Saat berada dibawah kepemimpinan nabi Sulaiman As, Palestina berada pada keadaan tertinggi dalam segala faktor kehidupan namun sehabis Nabi Sulaiman As wafat, keadaan negara palestina terpecah menjadi dua.
Sejarah kemudian menyatakan kerajaan Romawi menguasai Palestina sehabis mengalahkan kekuasaan Helenisme Yunani di bawah kepemimpinan Paranormal Agung (332-63 SM). Saleh menyatakan bahwa Bangsa Romawi (Bizantium) menguasai Palestina pada tahun 63 SM dalam bentuk otonomi kekuasaan dan barulah pada 6 M pemerintahan diambil alih eksklusif oleh Romawi.
Pertengahan kurun ke-5, Palestina dalam sejarah kuno disebutkan sebagai tanah Kan’an dalam laporan pemimpin serdadu King Mary. Nama itu tertulis di tugu Adrimi, seorang Raja Alkha (Tal Al A’tashenah).
Pada 500-14.000 SM, terdapat peninggalan purbakala yang mengindikasikan manusia telah mendiami Palestina sejak zaman kerikil, hal ini dimengerti saat Bangsa Kan’an tiba dari Jazirah Arab. Sisa peninggalan purbakala tersebut berupa tulang belulang insan yang didapatkan di dalam gua-gua di Palestina seperti Gua Al-Amira, Irc Al-Ahmar, Al-Wad, Kubarah, dan di Pegunungan Negev.
Palestina di Masa Abad Pertengahan
Pada 636 M, ekspansi Islam ke wilayah Palestina terjadi pada saat kekhalifahan Umar bin Khattab Ra. Perebutan kawasan Palestina ditandai dengan perang Ajnadid yang serupa dengan perang Yarmuk yang mengkonsumsi banyak korban dari serdadu muslim dan Romawi dan dalam rentang waktu yang usang, namun pasukan muslim di bawah panglima perang Abu Ubaidah dan Khalid bin Walid mengungguli pertempuran tersebut dan pasukan Romawi menawan diri ke kota Yerusalem.
Masa Kolonial Inggris dan Imigrasi Yahudi Eropa ke Palestina
Pada 2 November 1917, Perjanjian Balfour terjadi dengan menandatangani kontrakpenyerahan Palestina terhadap Zionis padahal saat itu Palestina belum menjadi jajahan Inggris. Saat kontrakBalfour dikerjakan tercatat sebesar 56.000 Yahudi memandang di Palestina (8 persen dari masyarakatPalestina).
September 1918, Inggris menjajah Palestina bagian utara. Pada 1939-1945, Eksodus Yahudi ke Palestina tidak mampu dilepaskan dari peristiwa holocaust yang didengungkan Eropa. Holocaust timbul alasannya adalah tindakan Nazi pada perang dunia II.
Masa Penjajahan Israel
Pada tahun 1946, Transyordania mendapatkan kemerdekaan dari Mandat Britania atas Palestina. Pada tanggal 14 Mei 1948, Yahudi mendeklarasikan negara Israel. Pada tahun 1948, terjadi Perang Arab-Israel. Selama perang, Israel memperoleh wilayah pemanis. Mesir mendapatkan kendali atas Jalur Gaza dan Transyordania menerima kontrol atas Tepi Barat.
Pada tahun 1959, Mesir mulanya mendukung terciptanya pemerintahan seluruh Palestina, namun itu dibubarkan Pada tahun 1964, saat Tepi Barat dikontrol oleh Yordania, Organisasi Pembebasan Palestina diresmikan di sana dengan tujuan untuk menghadapi Israel.
Pada tahun 1967, Perang Enam Hari saat Mesir, Yordania dan Suriah berperang melawan orang Israel, berakhir dengan ekspansi teritorial signifikan oleh Israel.
Pada 22 November 1974, KTT Liga Arab 1974 menunjuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) selaku wakil sah tunggal rakyat Palestina dan memastikan kembali hak mereka untuk mendirikan negara merdeka yang mendesak. PLO sudah mempunyai status pengamat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selaku “entitas non-negara”
Pada 15 November 1988, Deklarasi Kemerdekaan Palestina dinyatakan di Aljir oleh Dewan Nasional (PNC) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
Pada tahun 1993, dalam Persetujuan Oslo, Israel mengakui tim negosiasi PLO sebagai “mewakili rakyat Palestina”, dengan imbalan PLO mengakui hak Israel untuk eksis dalam tenang, penerimaan resolusi Dewan Keamanan PBB 242 dan 338, dan penolakannya kepada “kekerasan dan terorisme”.
Konflik Israel dan Palestina, bagian dari pertentangan Arab-Israel yang lebih luas, ialah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel dan Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seperti seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu persepsi yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki persepsi yang sebaliknya.