Sejarah Kerajaan Kutai : Raja, Kejayaan Dan Peninggalan – Wargamasyarakat

Kerajaan Kutai Tahukah anda kalau bahu-membahu banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah yg masih kita jumpai hingga saat ini? Namun, tidak sedikit pula yg keberadaanya hilang, tak begitu dipedulikan oleh penduduk . Padahal mempelajari sejarah merupakan hal penting untuk memperbaiki masa depan. Mulai dr kerajaan tertua, Kerajaan Kutai Martadipura sampai era reformasi sudah membentuk jutaan sejarah.

Untuk itu tak ada salahnya anda membaca postingan Kerajaan Kutai ini entah meskipun anda mengambil jurusan yg bersebrangan dgn sejarah, sudah terlalu renta untuk mencar ilmu, atau mungkin justru materi ini sudah anda pelajari sebelumnya. Namun, percayalah kalau kali ini akan dibahas dengan-cara lebih simple, namun lebih komplit, & gampang diingat.

Di sini akan dibahas sedikit kisah Kerajaan Kutai baik dr sejarah bangun, masa kejayaan, keruntuhan serta  beberapa benda peninggalannya.

Sejarah Kerajaan Kutai


Sejarah berdirinya Kerajaan Kutai Martadipura

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai Martadipura

Kutai mampu dikatakan merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Hal ini terbukti dgn ditemukan tujuh buah Prasasti Yupa (batu tulis) yg ditulis dgn Huruf Pallawa & berbahasa Sanskerta.

Yupa tersebut diperkirakan merupakan peninggalan dr kurun ke 4 Masehi atau kurang lebih tahun 400 M. Tidak banyak keterangan yg menerangkan tentang nama kerajaan tersebut nama Kutai diambil dr tempat inovasi Yupa itu sendiri, yakni kawasan Kutai.

Prasasti Yupa tersebut menyampaikan bahwa pendiri pertama Kutai yaitu Kudungga, yg dikisahkan merupakan nama orisinil pribumi. Ia kemudian mewariskan Kutai Martadipura pada anaknya, Aswawarman yg namanya sudah terpengaruh corak Hindu. Nama belakang “Warman” sendiri terus berlanjut hingga ke anak cucuknya.

  Kerajaan Mataram Kuno : Sejarah, Peninggalan dan Masa Kejayaan

Baca Juga: Kerajaan Kutai


Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Berdasarkan catatan sejarah yg tertulis dlm Prasasti Yupa, diyakini bahwa kerajaan ini mengalami puncak kejayaannya ketika pemerintahan dipimpin oleh Mulawarman. Mulawarman berhasil meneruskan titah sang ayah, Aswawarman.

Dikisahkan pula kalau Mulawarman pernah mempersembahkan 20.000 ekor sapi pada para Brahmana. Tidak cuma itu, ia bahkan membuat wilayah kekuasaan Kutai Martadipura meliputi hamper seluruh Kalimantan Timur.

Berikut ini diberikan klarifikasi dengan-cara lebih terperinci mengenai masa kejayaan Kerajaan Kutai dilihat dr aneka macam bidang :

1. Bidang Agama

Seperti sudah diterangkan sebelumnya, bahwa nama belakang ‘Warman’ pada para raja sudah mampu mengambarkan bila Kutai pada dikala itu memang sudah dicampuri oleh Agama Hindu.

Di dlm salah satu Batu Yupa pula disebutkan bahwa terdapat tempat berjulukan Waprakeswara (tempat pemujaan Dewa Siwa), yg artinya penduduk pada zaman itu pemeluk Agama Hindu Siwa di mana Dewa Siwa sendiri populer selaku salah satu Trimurtis & diketahui sebagai Dewa Kehancuran.

2. Bidang Sosial Budaya

Masuknya imbas Hindu di Kutai menimbulkan terjadinya akulturasi kebudayaan baik dr kebiasaan, tradisi, sampai bahasa. Misalnya pribumi Kutai yg dulunya hanya patuh pada kepala suku berkembang menjadi tunduk pada raja.

Ada pula masyarakat Kutai yg mampu memahami bahasa Sanskerta yg tertulis di Yupa. Selain itu terdapat beberapa tradisi yg masih menempel sampai sekarang. Suku asli Kabupaten Kutai Kartanegara hingga sekarang ini masih melangsungkan budaya leluhur mereka.

Dalam bahasa Kutai, Tradisi ini disebt Beseprah, yg mempunyai arti makan bersama-sama dgn cara duduk bersila di atas tikar sampai di depan bekas istana Kutai. Uniknya lagi, penduduk   yg mulanya terbagi dlm kasta, bisa duduk bareng & dapat menentukan makanan yg mereka inginkan.

3. Politik Dan Ekonomi

Seiring dgn masuknya Agama Hindu, kondisi perpolitikan & ekonomi pun ikut mengalami pergantian. Agama Hindu sendiri dikatakan dibawa oleh orang-orang India. Terdapat banyak teori yg membahas perihal masuknya Hindu ke Indonesia.

  Kerajaan Bone : Sejarah, Raja, Peninggalan & Masa Kejayaan

Mulai dr Teori Brahmana yg menyampaikan jika para pemuka agama sendirilah yg berkeliling dunia untuk menyiarkan ajarannya. Ada pula yg mengatakan bila para ksatrialah yg membuatkan agama Hindu.

Namun menurut Mookerje, seorang ahli sejarah dr India memberikan teorinya bahwa para kelompok pedaganglah yg justru paling banyak berbagi fatwa Hindu. Banyak di antara kaum pendatang yg menikah dgn pribumi. Sehingga terjadilah cross culture yg mempengaruhi segala bidang kehidupan di Indonesia, utamanya di Kutai Martadipura.

Teori ini banyak diakui, mengingat letak Kutai bisa dikatakan terletak di antara China & India dua Negara yg cukup sukses dlm jual beli.


Keruntuhan Kerajaan Kutai Martadipura

Keruntuhan Kerajaan Kutai Martadipura

Kearjaan Hindu pertama ini mengalami keruntuhan tatkala dipimpin oleh Maharaja Dharma Setia yg tewas dlm peperangan melawan Aji Pengeran Sinum Panji yg merupakan Raja dr Kerajaan Kutai Kartanegara sebuah kerajaan bercorak Islam yg baru terbentuk pada awal periode ke-13 di Kutai Lama.

Dua kerajaan bertetangga yg berlawanan pandangan agama ini terus bercekcok & berakhir dgn pertempuran berdarah. Kutai Kartanagara keluar sebagai pemenang. Dengan berakhirnya perang tersebut, maka berakhir pulalah masa dr Kerajaan Kutai Martadipura.

Baca Juga: Kerajaan Pajajaran


Peninggalan Kerajaan Kutai (Martadipura Dan Kartanagara)

Peninggalan Kerajaan Kutai (Martadipura Dan Kartanagara)

Meskipun Kerajaan Kutai Martadipura ini mengalami kekalahan hingga kesannya dibubarkan. Beberapa peninggalannya masih tetap ada selama berabad-kala setelahnya. Bahkan tradisi dr Kutai Kartanagara, yg bercorak Islam masih bersangkut paut atau mengalami akulturasi dgn kebudayaan Hindu.

Oleh karena akulturasi itu, terbentuk pula beberapa peninggalan sejarah yg pula berasal dr Kartanagara. Penggabungan dr kedua kerajaan itu akan dibahas dlm sub-sub yg sama. Untuk lebih spesifiknya, berikut ini adalah peninggalan-peninggalan sejarah dr Kerajaan Kutai Martadipura & Kartanagara :

1. Prasasti Yupa

Kita sudah kerap kali membicarakan tentang eksistensi tujuh Prasasti Yupa yg menjadi bukti paling berpengaruh perihal awal berdirinya kerajaan ini. Kebanyakan isinya membahas hal singkat perihal kerajaan & pula kejayaan di masa Maharaja Mulawarman.

  Kerajaan Siak : Sejarah, Raja, Peninggalan dan Masa Kejayaan

2. Kalung Ciwa

Kalung ini didapatkan pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman tepatnya di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman. Hingga kini, Kalung Ciwa masih dimanfaatkan selaku aksesosris & embel-embel kerajaan

3. Ketopong Sultan

Ketopong adalah mahkota emas yg diperuntukkan bagi Sultan Kerajaan Kutai di masa lalu. Benda ini ditemukan di kawasan Muara Kaman, Kutai Kartanagara. Mahkota yg mempunyai bobot 1,98 kg ini tersimpan di Musium Nasional Jakarta.

4. Kura-Kura Emas

Benda ini didapatkan di daerah Long Lalang, sekitar Sungai Mahakam. Kura-kura Emas ini digunakan sebagai persembahan dr seorang pangeran dr kerajaan China pada Putri dr Kutai.

5. Kalung Uncal

Kalung yg dihiasi liontin ini berelief cerita Ramayana. Peninggalan Kerajaan Kutai yg berupa kalung ini diperkirakan berasal dr India (Unchele). Benda ini sungguh langka sebab hanya terdapat dua buah saja di seluruh dunia yakni di India & Museum Mulawarman.

6. Tali Juwita

Tali Juwita ini menyimbolkan 7 muara & 3 anak sungai (Kelinjau, Belayan, & Kadang Pahu) yg merupakan potongan dr Mahakam. Benda ini digunakan ketika upacara Bapelas yg masih sehubungan dgn pameran Erau yg hingga kini masih ada.

7. Keris Bukit

Nama keris ini tidaklah berafiliasi dgn bukit yg tinggi itu. Tapi ini merupakan peninggalannya yg berhara karena merupakan peninggalan dr permaisuri pertama dr Kerajaan Kartanagara.

8. Meriam Sultan Kutai

Banyak sekali meriam yg ditinggalkan Kerajaan Kutai. Inilah yg menciptakan pertahanannya begitu kuat & eksistensinya cukup usang. Diantaranya ialah Meriam Sapu Jagat, Gentar Bumi, Aji Entong, & Sri Gunung.

9. Pedang Sultan Kutai

Namanya saja sudah sultan, maka tentu yg dimaksud Kutai Kartanagara. Namun, corak Martadipura masih ada. Terdapat dekorasi gambar seekor harimau & buaya di pedang ini.

10. Kelambu Kuning

Banyak alat-alat yg merupakan peninggalan zaman Kutai mirip gong, arca, & lain sebagainya yg disimpan dlm kelambu kuning

Kutai tak cuma meninggalkan istananya yg megah, di dalamnya masih banyak tertinggal mirip topeng, keris, & benda sacral yang lain. Hal itu mesti anda pahami supaya tak terjadi hal miris mirip lupanya kita kepada sejarah kita sendiri.

Akhir kata jangan pernah bosan mempelajari sejarah. Karena kita akan belajar banyak darinya. Lihat saja sekarang, setelah membaca sejarah Kerajaan Kutai di atas, anda merasa sadar bahwa banyak sekali hal mempesona yg mampu dijadikan pembelajaran.

Kerajaan Kutai