Sejarah Kemajuan Islam Di Somalia

Negara Somalia terletak di ujung Afrika berada di perairan Samudera India dan Afrika Timur. Ibu kota Somalia adalah Mogadishu. Luas daerah negeri ini meraih 637.657 km2 dengan jumlah masyarakatmeraih 99% pemeluk agama Islam. Islam masuk dan tersebar di Somalia lewat hijrahnya orang-orang Arab dari wilayah Amman, Hadramaut, dan Yaman. 

Selain itu, Islam juga tersebar melalui jalur korelasi perdagangan yang tidak pernah putus sepanjang sejarah antara negeri Arab dengan Afrika Timur. Di negeri ini Islam terus meningkat sepanjang kurun ke4 dan kala ke-5 H secara damai lewat mediator kabilah-kabilah yang datang dari Ihsa’. 
Kerajaan Islam pertama di Somalia ialah Kerajaan Iffah yang diserang oleh orang-orang Ayyubiyah pada kala ke-8 H/ 14 M. Pasca runtuhnya Kerajaan Iffah atas serangan orang-orang Ayyubiyah, kaum muslimin mendirikan kerajaan Adaal. 
Perselisihan dan pertempuran terus berlangsung antara orang-orang Somalia dengan Ayyubiyah sampai Inggris dan Italia menjajah negeri ini pada tahun 1355 H/ 1936 M. Negara ini merdeka pada tahun 1380 H/1960 M, Abdullah Usman menjadi presiden pertama di Republik ini. 
Pada tahun 1389 H/1969 M terjadi perebutan kekuasaan militer di bawah pimpinan Muhammad Said Bari. Muhammad Said Bari saat menjadi presiden membentuk metode kepartaian baru lewat kediktatorannya. Namun, partai yang dibentuknya itu kalah pada tahun 1412 H/1991 M, kemudian terpilihlah Ali Mandi selaku presiden pemerintahan transisi. 
Pemimpin setempat berjulukan Muhammad Farah Aidid menolak pemerintahan transisi itu, sehingga terjadi konflik bersenjata dan perang kerabat di negeri ini. Terjadinya perang saudara mengakibatkan kekosongan tanpa pemerintahan sentra. 
Kelompok-golongan bersenjata yang saling bertikai tersebut menguasai daerah-wilayah yang berbeda. Mereka memilih sendiri batas wilayah di negeri ini. Akibat perang saudara, rakyat Somalia berada dalam kesengsaraan yang berkepanjangan.
Demikian pembahasan singkat perihal materi sejarah perkembangan Islam di Somalia.