Sejarah Kemajuan Islam Di Belgia

Belgia ialah kawasan negara terkecil di Eropa, beribu kota di Brussels,. Kaum Muslim Belgia lazimnya tinggal di kota-kota besar, seperti Brussell, Charleroi, dan lain-lain. Mayoritas kaum Muslim Belgia adalah imigran dari beberapa negara Islam dan Arab. Menurut hasil observasi, setiap seribu warga Muslim terdapat tiga atau empat Muslim orisinil Belgia. 

Di sebelah utara berbatasan dengan Belanda, dan di timur memiliki batas dengan Jerman dan Luksemburg, sedang di selatan berbatasan dengan Prancis. Luas wilayahnya 20.507 kilometer persegi. Jumlah masyarakatmencapai 10.268.000 jiwa. 
Data di tahun 2002, penduduk Muslim di Belgia berjumlah 300 ribu jiwa dan pada umumnya tinggal di kota-kota besar mirip Brussell, Leuven dan Charleroi. Mayoritas kaum muslimin Belgia ialah kaum imigran dari beberapa negara Islam dan Arab seperti Maroko, Aljazair, Tunisia, Turki, Mesir, Palestina dan Indonesia. 
Hampir 90 % muslimin di Belgia yaitu pekerja imigran dan selebihnya adalah golongan akademisi (mahasiswa, dosen, dll). Tepatnya tanggal 24 April 1984, pihak Kerajaan mengeluarkan sebuah keputusan yang mengakui Islam sebagai salah satu dari tiga agama resmi di Belgia. 
Dari surat keputusan tersebut warga muslim Belgia mendapatkan beberapa hal konkret, di antaranya adalah menjadikan pengajaran agama Islam sebagai satu bidang studi resmi yang diajarkan di sekolah-sekolah milik pemerintah Belgia. 
Tahun 1999 Raja Belgia Albert II tidak menggunakan kata ‘imigran’ saat merujuk umat Muslim setempat. Hal itu dia sampaikan saat membacakan Dekrit Kerajaan bagi pembentukan Majelis Eksekutif Dewan Muslim Belgia. 
Majelis itu nantinya berperan memberikan pesan yang tersirat kepada Raja Belgia mengenai gosip-isu berkaitan penduduk Islam. Islam sudah diketahui luas sejak tahun 1974, tetapi gres tahun belakangan umat Muslim memiliki wakil di Dewan Negara. 
Sebanyak 45 ribu Muslim Belgia dari keseluruhan sekitar 70 ribu memberikan suaranya bagi penyeleksian 68 anggota Dewan Muslim Belgia yang pertama serta 17 orang anggota eksekutifnya. Agenda utama dewan Islam adalah menentang diskriminasi kepada Muslim, utamanya di sekolah-sekolah dan kawasan kerja. 
Contoh masalah, nyaris setengah dari populasi Muslim asal Maroko (225 ribu jiwa) di negara tersebut, tidak pernah menikmati haknya selaku warga negara yang sah.
Demikian pembahasan bahan tentang sejarah pertumbuhan Islam di Belgia.