Perkembangan Islam di Asia tak terlepas dari peranan para pendakwah yang datang dari luar wilayah, sebagaimana di Indonesia, bahwa terjadinya proses masuknya ajaran Islam itu pertama kalinya datang dari luar daerah Nusantara terutama yang hadirnya dari daerah Arab yang menurut teorinya dalam rangka sambil berjualan.
Berikut ialah pembahasan ihwal sejarah kemajuan Islam di Asia, Taiwan dan Jepang selengkapnya.
Daftar Isi
Sejarah Perkembangan Islam di Taiwan
Terletak di Kawasan Asia Timur, negara Taiwan ialah negara bekas jajahan Belanda pada era XVI dan berbentuk republik. Taiwan resmi berdiri sebagai sebuah negara yang independen pada 1 Januari 1912 dengan menyebabkan Taipei selaku ibukota negara. Luas wilayah negara ini + 36.197 KM2 dengan populasi penduduk mencapai 23,577,271 Jiwa.
Sejarah masuknya agama Islam ke Taiwan sangat panjang mulai kala ke-17 Masehi seiring dengan datangnya Dinasti Ming dari China daratan. Pada abad ke-17, suku Hui, yang secara umum dikuasai penganut agama Islam, melaksanakan migrasi besar-besaran dari China daratan menyebrang menuju Taiwan.
Dinasti Ming dikala itu mengirimkan prajurit yang pada umumnya beragama Islam untuk menghalau penjajahan Portugis atas Taiwan. Mereka membuat masjid di Desa Taixi dan Danshui. Namun kini mesjid tersebut telah tidak ada. Sebagian besar orang Muslim yang ada di Taiwan kini ini ialah pendatang yang tinggal semenjak tahun 1949.
Meskipun begitu selama 10 tahun sejak kedatangannya tidak ada seorang pun yang mendirikan masjid. Ada dua Masjid yang besar di Taiwan yakni Taipei Grand Mosque yang terletak berseberangan dengan Daan Park di Xinsheng South Road dan Taipei Cultural Mosque. Kedua masjid tersebut setiap jum’at menyelenggarakan shalat Jum’at dengan khutbah 2 bahasa ialah China dan Arab.
Populasi masyarakatTaiwan sekitar 35% penduduk beragama Budha, 33% beragama Tao, semetara 3.9% beragama Nasrani. Jumlah muslim di Taiwan kebanyakan berasal dari pendatang yang bukan asli China. Mengutip data dari situs nihaoindo.com menyatakan bahwa Taiwan secara resmi mendata ada sekitar 60,000 muslim orisinil masyarakatTaiwan.
Sementara secara keseluruhan, jumlah muslim di Taiwan yang berisikan pekerja dan pelajar yang berasal dari Indonesia, Myanmar, Malaysia, Turki, Pakistan, India, dan banyak negara dari Afrika dan negara timur tengah berjumlah sekitar 254,000 di tahun 2015.
Maka sangat jarang ditemukan orang Taiwan yang berpenampilan seperti seorang muslim pada umumnya, merawat jenggot dan mengenakan jilbab. Jumlah penduduk asli Taiwan yang beragama Islamkurang lebih 0,2% dari keseluruhan jumlah warga yang beragama Islam di wilayah negara tersebut.
Jumlah anggotanya masih sebanyak 65 orang dan bertambah dua kali lipat dua tahun kemudian. Sebagian besar pemeluk Islam di Jepang saat ini yakni para pelajar dan imigran dari negara Asia Tenggara dan TimurTengah. Hanya sedikit yang warga asliJepang. Umumnya terfokus di kota-kota besar semisal Hiroshima, Kyoto, Nagoya, Osaka, dan Tokyo.
Secara rutin dakwah juga berjalan pada komunitaskomunitas Muslim ini. Beberapa tahun lalu, Dr. Saleh Samarrai yang pernah mencar ilmu di negara Sakura itu dari tahun 1960, membentuk Japan Islamic Center dan menyusun metode dakwah efektif di Jepang. Sumbangsihnya ini akibatnya bisa mendorong upaya pengembangan Islam serta mengenalkan Islam secara luas pada penduduk Jepang yang cosmopolitan.
Dr Zakaria Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan, Islamic Center yang terletak di ibukota Jepang, Tokyo tengah merintis pendirian sekolah Islam pertama di Jepang. Ia menambahkan, sebagian data statistik menawarkan, dalam sehari, sekitar 10 WN Jepang masuk Islam.
Sejarah Perkembangan Islam di Jepang
Secara geografis Jepang merupakan salah satu negara kepulauan di Kawasan Asia Timur bersebelahan dengan Taiwan, RRC, Korea dan Rusia. Luas daerah negara Jepang sekitar 377,973 km2 dengan jumlah masyarakatmeraih 128 Juta jiwa. Jepang ialah negara kesatuan berbentuk monarki parlementer di pimpin oleh Kaisar dan perdana Menteri.
Sejarah masuknya agama Islam ke Jepang sekitar tahun 1877 dan nyaris serempak dengan datangnya agama Nasrani yang dibawa oleh Imperialisme Barat. Titik kemajuan Islam di jepang yaitu tahun 1890 ketika suatu kapal laut milik Kerajaan Turki Ottoman singgah di Jepang dalam rangka menjalin relasi diplomatik.
Dengan adanya korelasi tersebut warga Jepang jadi lebih mengenal Islam serta kebudayaannya. Akan tetapi dalam perjalanan pulangnya, kapal bernama ‘Entrugul’ ini tenggelam. Adapun orang Jepang pertama yang memeluk Islam adalah Mitsutaro Takaoka tahun 1909. Dia lantas mengubah namanya menjadi Omar Yamaoko sesudah melakukan ibadah haji.
Namun, observasi lain menyebutkan bahwa orang Jepang bernama Torajiro Yamada kemungkinan ialah pemeluk Islam pertama di sana dan pernah berkunjung ke Turki. Sedangkan menurut Prof. Tanada, Islam masuk ke Jepang sekitar awal tahun 1920-an, ketika ratusan Muslim Turki beremigrasi dari Rusia sehabis Revolusi Rusia 1917.
Pada akhir 1930-an ada sekitar 1.000 Muslim dari aneka macam asal-ajakan, kata Tanada. Gelombang selanjutnya datang pada 1980-an, saat gelombang pekerja migran dari Iran, Pakistan dan Bangladesh datang, secara signifikan mengembangkan populasi Muslim Semakin banyaknya warga Muslim di Jepang kemudian mengakibatkan didirikanya sejumlah bangunan masjid.
Salah satu yang dianggap penting adalah masjid Kobe yang dibangun tahun 1935 dan masjid Tokyo tahun 1938. Berkat komunikasi yang intens antar pemeluk Islam, beberapa penduduk Jepang pun beralih ke Islam saat itu. Islam mengalami kemajuan pesat selama berkecamuknya Perang Dunia II.
Kekaisaran dan militer Jepang banyak menjalin korelasi dengan sejumlah organisasi dan pusat kajian Islam serta negara Islam. Tahun 1953 organisasi muslim pertama (Japan Muslim Association) bangun di bawah pimpinan Sadiq Imaizumi. Jumlah anggotanya masih sebanyak 65 orang dan bertambah dua kali lipat dua tahun lalu.
Sebagian besar pemeluk Islam di Jepang ketika ini adalah para pelajar dan imigran dari negara Asia Tenggara dan TimurTengah. Hanya sedikit yang warga asliJepang. Umumnya terkonsentrasi di kota-kota besar semisal Hiroshima, Kyoto, Nagoya, Osaka, dan Tokyo. Secara berkala dakwah juga berjalan pada komunitaskomunitas Muslim ini.
Beberapa tahun lalu, Dr. Saleh Samarrai yang pernah berguru di negara Sakura itu dari tahun 1960, membentuk Japan Islamic Center dan menyusun sistem dakwah efektif di Jepang. Sumbangsihnya ini akibatnya mampu mendorong upaya pengembangan Islam serta mengenalkan Islam secara luas pada masyarakat Jepang yang cosmopolitan.
Di kutip dari situs niindo.com, Dr Zakaria Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan, Islamic Center yang terletak di ibukota Jepang, Tokyo tengah merintis pendirian sekolah Islam pertama di Jepang. Ia menyertakan, sebagian data statistik menunjukkan, dalam sehari, sekitar 10 WN Jepang masuk Islam.
Itulah pembahasan wacana sejarah pertumbuhan Islam di asia, Taiwan dan Jepang
Semoga bermanfaat.