Sejarah Kemajuan Ilmu Geografi Klasik Hingga Terbaru

Geografi itu ilmu yang udah bau tanah lho, kurun iya sih?.Emangnya semenjak kapan insan mengenal geografi?. Di pelajaran sekolah tampaknya sejarah pertumbuhan geografi jarang diulas oleh guru, padahal sungguh penting untuk mengerti mirip permulaan mula geografi itu berasal.

Geografi ialah ilmu pengetahuan yang terus meningkat sepanjang kala. Perkembangan ilmu pengetahuan ini berawal dari mitologi-mitologi yang meningkat di penduduk pada era itu. Kaprikornus pada dasarnya dahulu manusia yakin semua insiden alam dikaitkan mitologi alias mitos.

Setelah itu seiring kemajuan zaman dan permintaan keperluan hidup, insan mulai melakukan penjelajahan ke berbagai daerah di wajah bumi sehingga melahirkan catatan-catatan perihal tempat yang disinggahi yang dinamakan logografi.

Dari situlah ilmu geografi lalu berkembang dan sampai saat ini menjadi bab tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Istilah geografi dikemukakan pertama kali oleh Erastothenes(276-195 SM) yang mempunyai arti geo = bumi dan graphein = citra, jadi secara harfiah geografi yakni citra perihal bumi. Sejarah kemajuan ilmu geografi dibedakan menjadi 5 masa ialah:

1. Geografi Klasik/Kuno
Geografi sudah diketahui semenjak zaman Romawi kuno dan wawasan tentang bumi pada kala itu masih dipengaruhi oleh mitologi dan dongeng rakyat. Mereka sering menghubungkan fenomena geosfer dengan dongeng rakyat atau mitos sehingga aspek ilmiahnya belum ada. 

Pada awalnya ruang muka bumi banyak digambarkan oleh para pelancong, mereka menjelaskan pengalaman mereka saat mendapatkan daerah yang berlawanan dengan kawasan asalnya. Beberapa tokoh geografi klasik antara lain Amaximandaros, Thales, Herodotus, Eratosthenes dan Ptolomeus.

2. Geografi Abad Pertengahan 
Pada tamat abad pertengahan, uraian-uraian perihal geografi masih terdiri dari laporan perjalanan baik hasil perjalanan darat maupun laut. Pada periode ini motif para pelancong menjelajahi aneka macam daerah di kepingan bumi telah meliputi gold, glory, gospel. 

  Contoh Rumus Cara Menghitung Angka Kematian Bayi

Pada era ini banyak didapatkan kawasan-wilayah gres oleh para penjelajah dan kala ini sering disebut juga dengan Revolusi Geografi. Beberapa tokoh geografi abad pertengahan antara lain Marcopolo, Bartholomeus Diaz,  Vasco da Gama, Columbus, Amerigo Vespucci, Copernicus, Ibnu Batutta dan Ibnu Khaldun.

Peta dunia di abad pertengahan

3. Geografi Modern (era 18)
Pada era ini geografi sudah dianggap suatu disiplin ilmu ilmiah bukan lagi cuma sebatas catatan-catatan perjalanan para penjelajah. Geografi sudah dipandang dari segi simpel yakni kebermanfaatannya bagi kehidupan manusia dan diajarkan pada kurikulum pendidikan formal di Eropa utamanya. 

Pada kurun ini geografi sudah menjadi ilmu yang sistematis dan mempunyai dasar keilmuaan yang terperinci. Beberapa tokoh geografi modern antara lain: Immanuel Kant, Alexander Van Hummbolt, Karl Ritter dan Charles Darwin.

4. Geografi Akhir kurun ke 19 sampai era ke 20
Ciri pandangan geografi final kala ke 19 yakni konsentrasi kajian fenomena geosfer kepada iklim, tumbuhan, hewan serta kepada bentang alam (landscape) pada permukaan bumi. Kebanyakan mahir geografi pada kala ini memperdalam aspek geologi pada penelitiannya dan kajian geografi manusia semakin menyusut. Beberapa tokoh geografi zaman ini yakni Friederich Ratzel, Ferdinand Von Richthofen, Hartshorne, Vidal De la Blache, Preston E. James dan Frank Debenham.

5. Geografi Mutakhir
Perkembangan geografi mutakhir lebih mengarah pada upaya pemecahan problem yang dihadapi manusia. Geografi tidak mampu lepas dari ilmu yang lain dan sudah memakai sistem kuantitatif dan kualitatif dalam penyelidikannya. 

Pada kurun digital mirip ketika ini telah bermunculan berbagai macam software komputer yang menolong para geograf untuk menganalisis gejala atau fenomena di permukaan bumi. Tokoh geografi canggih antara lain Wrigley dan  Peter Haggett.

  Contoh Rumus Cara Menghitung Angka Kematian Menurut Kelompok Umur

Dalam perkembangannya ilmu geografi dibagi menjadi dua paham yaitu fisis determinis  dan possibilisme. Fisis determinis beranggapan bahwa kehidupan insan ini sepenuhnya dikendalikan oleh faktor alam mirip iklim, cuaca dan lain sebagainya. Artinya paham fisis determinis menilai manusia selaku mahluk yang pasif.

Possibilisme berasumsi bahwa faktor manusialah yang paling secara umum dikuasai dalam kehidupan ini sehingga faktor  alam dapat diantisipasi oleh perkembangan teknologi insan. Artinya possibilisme  menganggap manusia sebagai mahluk yang aktif dan mampu memodifikasi alam.