Sejarah Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni

Negara Indonesia dihuni berisikan banyaknya suku bangsa dan agama yang tersebar di aneka macam wilayah nusantara, sebelum kala kemerdekaan terjadi, keadaan masyarakat nusantara masih bersuku-suku dan berkelompok-golongan. Hal inilah yang menjadikan para penjajahan kolonial dari negara ajaib sangat gampang untuk menguasai wilayah nusantara Indonesia sebab mudah untuk di tabrak dombakan.
Keadaan seperti itu sangat panjang waktunya, sehingga pihak penjajahan kolonial belanda mampu bertahan usang menduduki negeri pertiwi Indonesia. Melihat hal mirip itu, para tokoh bangsa menghendaki adanya sesuatu untuk mampu mempersatukan masyarakat Indonesia dalam satu wadah dasar kesatuan bangsa tanpa menyaksikan latar belakang suku, ras dan agama. 
Maka ditemukanlah sebuah resep yang di anggap jitu, untuk dapat mempersatukan penduduk Indonesia yang berbeda-beda latar suku, ras dan agama itu dalam suatu nama ialah Pancasila. Pada mulanya rumusan Pancasila diperoleh dengan proses yang cukup panjang dan alot sehingga menjadikan banyak perdebatan, tetapi balasannya mampu diselesaikan dan disusun sehingga bisa diterima semua golongan masyarakat.
Berikut bahasan wacana sejarah hari lahirnya pancasila 1 Juni, selengkapnya.

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: “panca” memiliki arti lima dan “śila” mempunyai arti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi utama penyusun Pancasila yaitu :
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan 
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Yang tercantum pada alinea ke-4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama abad perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati bersama selaku hari lahirnya Pancasila.
Pada tanggal 1 Maret 1945 dibuat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya, dr. Radjiman antara lain bertanya kepada anggota-anggota Sidang, “Apa dasar Negara Indonesia yang hendak kita bentuk ini?”
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat ajuan-ajuan langsung yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah: Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Muhammad Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: 
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan, dan 
  5. Kesejahteraan Rakyat
  Sejarah Detik-Detik Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama meningkat di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Muhammad Yamin tersebut.

Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila”. Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: 

  1. Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme
  2. Kemanusiaan atau internasionalisme
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, mengatakan : “Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kemakmuran, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, namun saya namakan ini dengan isyarat seorang sahabat kita ahli bahasa namanya yaitu Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, awet dan infinit”.

Sebelum sidang pertama itu selsai, dibentuk suatu Panitia Kecil untuk:

  • Merumuskan kembali Pancasila selaku dasar Negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.
  • Menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.

Dari Panitia Kecil itu diseleksi 9 orang yang diketahui dengan Panitia Sembilan, untuk mengadakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian diberi nama “Piagam Jakarta”.

Setelah Rumusan Pancasila diterima semua pihak, maka selaku dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah:

  • Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni 1945
  • Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 – tanggal 18 Agustus 1945
  • Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal 27 Desember 1949
  • Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara – tanggal 15 Agustus 1950
  • Rumusan Kelima: Rumusan Pertama menjiwai Rumusan Kedua dan merupakan sebuah rangkaian kesatuan dengan Konstitusi (merujuk Dekret Presiden 5 Juli 1959)
  Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia

Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 Juni 2016 sudah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 perihal Hari Lahir Pancasila sekaligus menetapkannya selaku hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.

Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, telah terjadi kejadian yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi tentang siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya. 
Akan namun, otoritas militer dan kelompok keagamaan paling besar saat itu menyebarkan kabar bahwa kejadian tersebut ialah perjuangan PKI mengubah bagian Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia, dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965-1966.
Pada hari itu, enam jenderal dan satu kapten serta berberapa orang yang lain dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya perebutan kekuasaan. Gejolak yang muncul akhir G30S sendiri pada akibatnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru lalu memutuskan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Demikian bahasan tentang sejarah hari lahirnya pancasila 1 Juni. Semoga berfaedah.