Sejarah Candi Borobudur – Seluruh penduduk Indonesia niscaya telah tahu ihwal salah satu peninggalan sejarah yg pernah masuk dlm 7 keajaiban dunia yakni Candi Borobudur. Untuk anda yg belum pernah mendatangi candi ini, ada baiknya anda mengenali sejarah Candi Borobudur lengkap beserta usulan spesialis yg mengungkapkan bahwa Candi Borobudur yakni peninggalan Nabi Sulaiman.
Sampai dikala ini Candi Borobudur masih sungguh ramai dikunjungi para wisatawan, entah itu turis setempat ataupun turis mancanegara. Tetapi banyak dr para pelancong yg tak tahu mengenai sejarah Candi Borobudur. Apalagi saat ini ada sebuah observasi bahwa Candi Borobudur yaitu peninggalan dr Nabi Sulaiman.
Candi Borobudur yaitu candi terbesar di seluruh dunia, sehingga banyak pelancong mancanegara yg berwisata untuk melihat candi paling besar di dunia. Candi ini mempunyai sejuta keindahan & keunikan yg tak ada duanya. Letaknya yg strategis membuat jumlah wisatawan yg tiba ke candi ini kian bertambah setiap tahunnya.
Daftar Isi
Letak Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Jawa tengah tepatnya di Kecamatan Borobudur, Magelang Jawa Tengah , atau 3 km dr Kota Mungkid Magelang. Candi ini berlokasi di sebelah barat daya Semarang kurang lebih 100 km, sebelah barat Surakarta kurang lebih 86 km & sebelah barat bahari Yogyakarta kurang lebih 40 km.
Bentuk dr candi ini ialah stupa yg terdiri dr 6 teras berupa bujur sangkar dan diatas teras terdapat 3 pelataran melingkar. Pada dindingnya dihiasi relief dgn jumlah yg terlalu banyak yakni 2.672 relief. Stupa terbesar terletak di kepingan tengah sekaligus untuk memahkotai bangunan candi ini.
Baca Juga: Sejarah Bahasa Indonesia
Tahap Pembangunan Candi Borobudur
Para mahir arkeolog menerka bahwa pembangunan candi ini berawal dr stupa paling besar yg memahkotai bangunan ini. Diduga pada ketika itu arsitek Borobudur menetapkan untuk membongkar stupa paling besar & mengubahnya dgn tiga barisan stupa kecil & satu stupa induk seperti sekarang. Berikut yakni asumsi dr tahap pembangunan Candi Borobudur
1. Tahap Pertama
Tahun pembangunan candi ini tak dikenali dengan-cara pasti, diperkirakan tahap pertama pembangunan candi ini pada tahun 750 sampai 850 M. Candi ini dibangun di atas bukit yg diratakan & pelatarannya diperluas. Bangunan ini tak seluruhnya memakai batu andesit, penggalan bukit dipadatkan & ditutup oleh lapisan watu.
Sisa penggalan bukit ditutup dgn struktur batu yg berlapis-lapis. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat, mirip piramida berundak. Akan tetapi rancangan itu diubah, menjadi tiga undakan pertama yg menutup struktur orisinil piramida berundak. Bukti dr rancangan yg diubah adalah ditemukanya tata susun yg dibongkar.
2. Tahap Kedua
Pada pembangunan tahap kedua ini yaitu penambahan dua undakan persegi. Selain itu pula ditambahkan satu pagar langkan & satu undak melingkar. Kemudian pada undakan melingkar pribadi dibangun stupa tunggal yg paling besar.
3. Tahap Ketiga
Pada tahap ini terdapat pergeseran rancangan pembangunan, yakni undak bundar dgn stupa besar dibongkar & diganti dgn tiga undak melingkar. Pada setiap undakan lingkaran dibangun stupa-stupa kecil yg disusun melingkar kemudian stupa paling besar berada di tengah.
4. Tahap Keempat
Untuk tahap ke empat ini terdapat perubahan kecil pada bangunan ini mirip penyempurnaan relief. Selain itu pula ada penambahan pagar lankan terluar. Perubahan lainnya mirip pergantian tangga & pelengkung atas gawang pintu & pelebaran ujung kaki.
Sejarah Candi Borobudur Dan Nabi Sulaiman
Belum banyak yg tahu bahwa ternyata Candi Borobudur ialah peninggalan dr Nabi Sulaiman. Tertulis dlm Al-Quran Surah Saba ayat 13 yg berarti, “Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman, apa yg ia kehendaki, dr bangunan-bangunan yg tinggi & patung-patung dan pinggan-pinggan suguhan yg luas seperti kolam”.
Candi Borobudur dibangun oleh tentara Nabi Sulaiman & pula bangsa jin yang dalam Al-Quran disebut Arsy Ratu Saba. Ratu Balqis atau Princes Of Saba sering disebut Ratu Boko oleh masyarakat Jawa. Sementara patung – patung di Candi ini lebih diketahui sebagai patung budha padahal patung tersebut merupakan citra dr bidadari surga.
Menurut seorang peneliti yg berjulukan KH Fahmi Basya, bahwa kisah Nabi Sulaiman ini sungguh akrab berkaitan dgn tanah Jawa atau Negeri Saba. Salah satu bukti bahwa candi ini ialah peninggalan Nabi Sulaiman ialah bentuk reliefnya.
Pada relief candi ini banyak yg menggambarkan kisah-kisah yg terdapat di dlm Al-Alquran mirip kisah Nabi Yunus. Relief lain pula menggambarkan kisah Nabi Sulaiman & Ratu Saba sebagaimana dikisahkan di dlm AL-Quran. Selain itu banyak simbol-simbol Islam yg didapatkan di Candi Borobudur.
Baca Juga: Sejarah Pancasila
Sejarah Candi Borobudur Versi Islam
Kisah Nabi Sulaiman & Ratu saba disebutkan dlm Al-Quran surah An-Naml ayat 15-44 , surah Saba’ ayat 12-16 & surah Al-Anbiya ayat 78-81. Berikut adalah beberapa bukti bahwa candi ini adalah peninggalan Islam yg berada di Negeri Syailendra Pulau Jawa :
1. Tinjauan Menurut Waktu
Masa lahirnya Agama Islam sama dgn masa berdirinya Candi Borobudur, yakni final kala ke 6 atau permulaan periode ke 7. Pada saat itu Nabi Muhammad merekomendasikan pada umatnya untuk menuntuk ilmu sampai ke Negeri Syain. Hal ini pasti didasari dgn wawasan yg seumur dgn Nabi Muhammad.
Tidak mungkin beliau menyarankan untuk menuntut ilmu pada seseorang yg lahir di Negeri Syain 1500 tahun lagi. Ataupun tak mungkin untuk berguru pada seseorang yg lahir di Negeri Syain 1500 tahun yg lalu. Hal ini menguatkan bahwa yg dimaksud dgn Negeri Syain ialah Negeri Syailendra Pulau Jawa bukan China.
2. Tinjauan Menurut Hubungan Religius
Perlu anda ketahui bahwa candi ini yakni miniatur dr Al-Quran. Borobudur bercerita perihal hal-hal yg terdapat dlm Al-Quran tetapi dgn cara yg berlawanan. Al-Alquran bercerita dgn bahasa syair sedangkan Borobudur bercerita melalui relief-relief yg terdapat di dinding candi.
3. Tinjauan Menurut Kondisi Sosial
Pada ketika lahirnya Agama Islam keadaan sosial di Negeri China sedang berantakan balau. Mustahil untuk Nabi Muhammad merekomendasikan pada umatnya untuk menuntut ilmu hingga ke Negeri yg sedang berantakan balau. Dan pada ketika itu Negeri Syailenda sedang dlm kondisi makmur & sejahtera.
4. Tinjauan Menurut Kemajuan Budaya
Negeri Syailendra ketika itu mempunyai kebudayaan yg lebih unggul dariada Negeri China. Bagaimana tidak, Negeri Syailendra mampu membangun sebuah bangunan dlm kurun waktu yg cukup usang. Diketahui umur kerikil pada dasar Candi Borobudur ini mempunyai selisih 104 tahun lebih tua dgn watu yg terdapat di puncak candi.
Selain itu untuk pembangunan candi ini memerlukan tenaga yg tidak sedikit & membutuhkan perencanaan yg betul-betul matang. Tanpa perencanaan & pengetahuan yg matang tak mungkin candi ini mampu berdiri sampai sekarang. Struktur bangunan candi yg besar memerlukan pengetahuan teknik bangunan yg cukup rumit.
Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda
5. Tinjauan Menurut Letak Geografis
Negeri China & arab terhubung lewat darat, dgn hanya mengendarai unta atau kuda saja sudah dapat sampai. Hal itu tak menggambarkan kesulitan & perjuangan dlm menimba ilmu. Sedangkan Negeri Syailendra terdapat di Pulau Jawa, untuk belajar hingga disini harus menempuh perjalanan yg jauh & mengarungi lautan yg luas.
Penjelasan di atas yaitu wacana sejarah Candi Borobudur model Islam. Masa lalu memang sarat dgn teka-teki, banyak yg menyampaikan bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan dr Dinasti Syailendra namun ada pula penelitian yg mengatakan bahwa candi ini sangat bersahabat kaitannya dgn Islam & Nabi Sulaiman.
Namun hal itu sebaiknya tak perlu diperdebatkan panjang. Terlepas dr kebenaran sejarah Candi Borobudur model Islam ini, hal yg paling penting yaitu kita selaku warga Indonesia pastinya mesti merasa sungguh bangga alasannya memiliki salah satu dr keajaiban dunia.