close

Sebutkan Pemahaman, Perbedaan Asam Dan Basa ?

Materi pelajaran kimia kita kali ini akan membicarakan secara lebih mendalam tentang perbedaan asam dan basa. Disini kita juga akan menjelaskan pemahaman Asam dan Basa terlebih dulu.

Seperti yang kita ketahui bahwa Asam dan Basa merupakan larutan elektorit dimana kedua jenis zat tersebut bersifat korosif. Korosif yakni kemampuan yang dimiliki oleh sebuah zat yang mampu mampu menyebabkan benda lebih memperoleh pengaruh negatif, mirip :

  • Logam yang berkarat bila terpapar oleh suatu zat yang mengandung asam, 
  • Kulit akan terbakar dan menghancurkan jaringan bila terkena dari suatu zat yang mengandung basa kuat.

Untuk menyatakan sebuah zat termasuk kategori Asam atau Basa didasarkan pada konsentrasi pH. Nah untuk memahami lebih lanjut perihal konsep Asam dan Basa, mari kita pahami apalagi dahulu perihal pH kemudian definis perihal Asam atau Basa, baru dilanjutkan dengan dengan perbedaan kedua jenis zat tersebut.

Apa itu pH

pH yakni abreviasi dari “Potential of Hydrogen” yang merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan suatu tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.

Nilai pH memiliki skala angka dari 0 hingga 14, dengan 7 selaku titik tengah (netral). Nah berdasarkan skala tersebut kita dapat mengetahui sebuah zat bersifat Asam atau Basa yang mau kita jelaskan terperinci dalam penjelasan berikutnya.

Apa itu Asam

Kata “asam” berasal dari bahasa Latin “acidus” yang berarti masam. Asam yaitu zat (senyawa) yang menjadikan rasa masam pada banyak sekali materi.

Suatu zat atau larutan dibilang Asam apabila mengandung ion hidrogen positif yang lebih tinggi, sehingga kadar pH asam-nya < 7.

  Kromatografi
Ada beberapa teori yang mendefinisikan tentang pemahaman Asam, yakni :

  • Teori Arhenius
    Menurut konsep Arhenius, Asam ialah zat yang mengembangkan konsentrasi ion hidrogen.
  • Teori Bronsted-Lowry
    Dalam hal ini, asam dikatakan selaku donor proton. Teori ini mendefinisikan substansi, tanpa melarutkan dalam air, sehingga teori banyak digunakan dan diterima oleh banyak kelompok.
  • Teori Leuwis
    Ada senyawa tertentu yang tidak mengandung atom hidrogen, tetapi memenuhi syarat selaku asam seperti boron trifluoride, aluminium triklorida. Senyawa-senyawa tersebut mendapatkan pasangan elektron untuk membentuk ikatan kovalen yang disebut selaku Asam Lewis.
Berikut ini adalah sifat-sifat dari sebuah zat yang bersifat Asam :

  • Memiliki rasa yang masam atau asam
  • Bersifat korosif atau merusak
  • Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
  • Bereaksi dengan logam untuk menciptakan gas hidrogen.
  • Bereaksi dengan basa untuk menghasilkan garam dan air.
  • Bereaksi dengan karbonat untuk membentuk karbon dioksida, air, dan garam.
  • Jika dilarutkan dalam air, maka akan menghasilkan ion H+ atau ion ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif.
  • Ketika diuji dengan indikator kertas lakmus biru, maka kertas lakmus tersebut berkembang menjadi merah. Sedangkan jikalau diuji kertas lakmus yang berwarna merah, kertas lakmus tersebut tidak akan berganti warna

Apa itu Basa

Basa merupakan senyawa kimia yang menyerap ion hidronium dikala dilarutkan dalam air yang beranggotakan bagian/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7.

Basa menyumbangkan elektron dan mendapatkan ion hidrogen atau proton. Basa dapat dikatakan sebagai bahan kimia yang bertentangan dengan asam, mirip dalam air, tugas basa yakni untuk mengurangi konsentrasi ion hidronium (H3O+) sementara asam bertindak dalam memajukan konsentrasi. Meskipun terlihat bahwa beberapa asam berpengaruh juga berfungsi selaku basa. Basa diukur antara kisaran 7-14 dalam skala meteran pH.

Namun, ada banyak kebingungan antara basa dan alkali. Banyak basa tidak larut dalam air, tetapi jika basa melarutkan dalam air, itu disebut alkali. Ketika dalam larutan lembap basa bereaksi dengan asam dan larutan menjadi netral, itu disebut reaksi netralisasi.

  Sebanyak 50 ml larutan KOH 0,2 M ditambahkan ke dalam 50 ml larutan H₂SO₄ 0,2 M

Misalnya, Natrium hidroksida yaitu basa serta alkali, alasannya adalah menetralkan asam dalam setiap reaksi asam basa; kedua, itu larut dalam air. Di sisi lain, oksida Tembaga ialah basa tetapi bukan alkali alasannya adalah menghilangkan asam dalam larutan berair tetapi tidak larut dalam air.

Basa besar lengan berkuasa ialah senyawa kimia yang terdeprotonasi atau mengeluarkan proton (H+) dari molekul asam sungguh lemah dalam reaksi asam basa. Hidroksida logam alkali dan logam alkali tanah mirip Natrium hidroksida dan Kalsium hidroksida masing-masing adalah pola dari basa kuat. Basa lemah yakni zat yang tidak terionisasi sepenuhnya dalam larutan lembap, atau protonasinya tidak lengkap.

Beberapa pemahaman atau definisi perihal apa itu Basa dicoba diuraikan oleh beberapa teori, yakni :

  • Teori Basa menurut Arrhenius
    Substansi yang menghasilkan ion hidroksida (OH–) dalam larutan berair disebut selaku basa. Misalnya, natrium hidroksida (NaOH) berdisosiasi dalam air dan menunjukkan ion Na + dan OH–. Zat mirip LiOH, Ba (OH) 2, NaOH mampu dikatakan selaku Basa Arrhenius. Tetapi teori ini terbatas pada zat-zat yang mengandung hidroksida dalam formula mereka dan cuma mampu dipraktekkan dalam larutan lembap. Karena itu muncullah rancangan lain wacana Basa, salah satunya yakni teori Basa berdasarkan Bronsted-Lowry .
  • Teori Basa menurut Bronsted-Lowry
    Menurut teori ini, suatu zat yang mampu menerima ion hidrogen (H +) atau proton diketahui sebagai Basa.
  • Teori Basa berdasarkan Lewis
    Teori Basar berdasarkan Lewis merupakan salah satu konsep yang paling banyak diterima, sesudah rancangan asam dan basa berdasarkan Bronsted-Lowry. Atom, molekul, atau ion dengan pasangan elektron bebas mampu dikatakan sebagai Basa Lewis alasannya Basa-Basa ini adalah Nukleofilik. Ini berarti dengan pemberian pasangan bebas mereka menyerang muatan positif dari molekul. NH3 ialah pangkalan Lewis. Dengan kata lain, kita mampu menyampaikan bahwa substansi mirip ion OH–, yang mampu menyumbangkan beberapa elektron non-ikatan disebut selaku pangkalan Lewis atau donor pasangan elektron.
Berikut ini ialah sifat-sifat dari sebuah zat yang bersifat Basa :
  • Senyawa basa terasa pahit, contohnya sabun
  • Bersifat korosif, bahkan dapat mampu mengkremasi kulit manusia.
  • Memiliki pH lebih dari 7.
  • Merubah kertas lakmus merah menjadi warna biru.
  • Terasa licin di tangan, mirip sabun.
  • Dapat mengubah warna zat lain. (warna yang dihasilkan berlawanan dengan asam).
  • Menghasilkan ion OH dalam air.
  • Bereaksi dengan asam untuk menciptakan garam dan air.
  Di daerah bukit kapur, air sukar berbuih.