Sebab Tujuan Hidup Yakni Dedikasi Kepada-Nya, Bukan Untuk Penyesalan…

Sobat… kalian tahu kan apa sebenarnya tujuan hidup kita?
Ternyata banyak diantara kita telah mengenali tetapi, akal-akalan tidak mengenali atau bahkan bermaksud melalaikan tujuan itu, mengapa kita ada? Untuk apa? Apa yang mesti kita kerjakan?
Sobat.. manusia dianugerahkan sebuah nalar dan hati, bukan?
Pertama yang harus kita ketahui adalah apa maksud Tuhan menitipkan semua anugerah itu kepada insan, logika untuk apa? Hati untuk apa?
Nah.. kini cobalah untuk merenungkan tanpa membuat diri kita frustasi atau depresi…
Sobat.. untuk apa insan diberikan akal? Jawaban kalian pasti untuk berpikir, bukan?
Kita pasti sudah tau bahwa yang membedakan insan dan makhluk yang lain adalah logika. Sadar tidak sadar kita dituntut untuk menyadari itu.
Sobat dalam goresan pena aku yang sebelumnya sudah aku jelaskan secara rinci ihwal berpikir sebelum bertindak. Silahkan dibaca 
Banyak sekali diantara kita, bahkan saya sendiripun sebelum menyadari itu menyesali tindakan yang sebelumnya tak aku pikirkan dampaknya. Oleh alasannya itu, dari penyesalan yang telah kita rasakan kita mampu belajar semoga lebih waspada dalam berucap dan bertindak.
Nah.. ketika kita menyesal jangan pernah salahkan takdir Tuhan yah.. sebab apapun yang terjadi senantiasa tersimpan nasihat yang bisa kita ambil, yakinilah apapun yang terjadi dalam kehidupan kita  kita itulah yang terbaik bagi diri kita.
Alasan Tuhan menawarkan kita akal asumsi untuk berpikir dan berguru mengerti apa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita selaku makhluk ciptaanNya. Dalam Al-Qur’an kita mampu mendapati beberapa dari arti “bagi orang-orang yang berpikir..” “bagi orang-orang yang mempunyai nalar”.. Seperti beberapa dari Firman Allah Ta’ala berikut ini :
QS AL BAQARAH:44
“Mengapa kamu suruh orang lain (menjalankan) kebaktian, sedang kau melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kau membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
QS AL BAQARAH:118
“Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: “Mengapa Allah tidak (eksklusif) berbicara dengan kami atau datang gejala kekuasaan-Nya kepada kami?“ Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan mirip ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menerangkan tanda-tanda kekuasaan Kami terhadap kaum yang percaya”.
QS AL BAQARAH:219

“Mereka bertanya kepadamu wacana khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi insan, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya“. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan“. Demikianlah Allah menunjukan ayat-ayat-Nya kepadamu biar kau berfikir,”
Maka, jelaslah sobat.. bahwa Al-Qur’an yakni isyarat bagi mereka yang mau berpikir dan menggunakan  akalnya. Itulah mengapa Tuhan menganugerahkan kita akal pikiran supaya kehidupan kita tidak berakhir dengan penyesalan.

Memang sih.. penyesaan perlu kita rasakan biar kita mencar ilmu langsung dari apa yang terjadi pada diri kita sendiri. Namun, apa kesannya jikalau keputusan yang senantiasa kita ambil selsai  dengan penyesalan??

Maka dari itu, sebisa mungkin ketika bertindak atau menetapkan sesuatu hendaklah berpikir terlebih dahulu, berpikir kira-kira apa sih balasan yang kita dapatkan saat melakukan opsi atau keputusan yang kita ambil.
Mari sama-sama mengoreksi diri agar hidup kita tidak selsai dengan penyesalan. Akan tetapi, hidup dengan sarat rasa syukur atas penghambaan kita terhadap Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam..
Sumber gambar : Instagram @birgittheresa