Sarjana-Sarjana Islam yang Jago Kode Rahasia

Kriptografi atau ilmu yg mempelajari semua aspek tulisan diam-diam telah ada semenjak zaman dulu kala. Dalam ranah dunia Islam, berikut para sarjana Arab yg mengembangkan kriptografi dr masa ke masa:

1. Al-Khalil

Nama orisinil Abu Abdurrahman al-Khalil bin Ahmad bin Amr bin Tammaam al-Faraahiidii (718-786). Ia memfokuskan diri ke bidang bahasa. ia tergolong linguis besar Arab & andal bahasa pertama di dunia. Karyanya yaitu selaku berikut:

– Al-Ain, kamus kosakata Bahasa Arab. Kamus Bahasa Arab tertua yg diketahui. ia orang pertama yg mempunyai ide & menciptakan kamus dengan-cara menyeluruh.

– Kitab al-Mu’amma. Buku tentang Pesan-Pesan Rahasia.

– Al-Khalil memakai variasi huruf hijaiyah tanpa vokal untuk menjumlah semua kemungkinan kata-kata yg ada dlm bahasa Arab.

2. Al-Kindi

Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaaq bin Asy-Syabah bin Omran bin Ismail Alkindi nama aslinya. Lahir pada 801. Ayahnya seorang gubernur. Ia dibesarkan di Baghdad di mana ia mengenyam pendidikan di sana. Mahir di berbagai bidang termasuk filsafat, kedokteran, matematika, musik, & linguistik.

Ia banyak meninggakan banyak sekali tulisan di banyak sekali disiplin ilmu tak kurang dr 290 judul.Salah satu karyanya berjudul Risalaah fii Istikhraajal Muamma. Sebuah Naskah untuk Memecahkan Pesan-Pesan Rahasia.

Dalam karyanya itu ia membahasa prinsip-prinsip kriptanilisis. Membagi kriprogram menjadi dua macam. Teks biasa & teks sajak. Untuk teks biasa ia menetapkan empat metode kriptanilisis; tehnik kuantitatif & kualitatif, kata-kata yg mungkin muncul & variasi vokal konsonan. Sementara untuk teks sajak ia menyertakan prosodi (kajian ihwal persajakan) selain keempat metode yg dipakai dlm teks biasa.

  Siapa Sebenarnya Nama Abu Bakar Ash-Shiddiq?

Dalam membicarakan jenis-jenis sandi, ia membuat diagram pohon klasifikasi untuk sistem sandi yg utama. Fonetik Bahasa Arab pula ia jelaskan. Al-Kindi mengklasifikasikan fonetik Bahasa Arab ke dlm konsonan, vokal panjang & vokal pendek. Selain itu ia menerangkan pula kombinasi karakter yg mungkin & tak untuk membentuk suatu kata dlm bahasa Arab.

Kriptanilisis Statistik merupakan karyanya yg luar biasa. Dalam bahasan tehnik kualitatif ia menjelaskan bagaimana cara menggunakan statistik frekuensi suatu huruf dr Kriptogram & memecahkannya. Ia pula menerangkan bagaimana cara menemukan frekuensi huruf tersebut. Memecahkan isyarat dgn menggunakan metode statistik masih tetap dipakai hingga sekarang.

3. Ibnu Dunainir

Lahir di Mosul tahun 1187 dgn nama orisinil Ibrahim bin Muhammad bin Dunainir. Lebih banyak menetap di Kairo & Damaskus tetapi meninggal di Baniyas pada umur 42 tahun. Ia menulis setidaknya satu buku tentang kriptografi yaitu buku berjduul Maqaasidul Fushuul Mutarjamah an Hallut Tarjamah. Bab yg terang akan Tujuan Memecahkan Macam-Macam Sandi. Dalam karyanya ia yg pertama menerangkan sandi aritmatika atau yg disebut Menghitung Kalimat. Dalam metode ini ia mengganti teks umummenjadi bilangan-bilangan.

4. Ibnu ad Duraihim

Ia adalah seorang saudagar yg tajir & sering bepergian ke Damaskus & Kairo. Lahir di Mosul 1312 dgn nama lengkap Tajuddin Ali bin Muhammad bin Abdul Aziz bin ad Duraihim. Selain selaku penjualia merupakan seorang pengajar & pemegang banyak sekali jabatan resmi di kedua kota tersebut.

Ia menguasai bidang Agama, Aritmatika, Linguistik & Kriptografi. Menulis sekitar 80 buku dlm berbagai disiplin ilmu. karya khususnya mengenai kriptografi tertuang dlm bukunya yg berjudul “Miftahul Kunuuz fii Idhaahul Marmuuz”. Kunci Pembuka untuk Menjelaskan Macam-Macam Sandi.

  Ummu Kultsum, Mujahidah Putri Nabi (Bagian 4)

Buku ini mengawali pembahasannya melalui goresan pena uraian ringkas prasyarat dr keberhasilan sebuah kriptanilisi. Dibicarakan pula mengenai alfabet dr 15 macam bahasa tergolong di dalamnya Bahasa Yunani, Persia, Hindi & Perancis. Ia mengambarkan tentang sistem transposisi tergolong transposisi kolom, subtitusi menggunakan simbol-simbol yg ia peroleh & lain sebagainya.

***

Itulah para sarjana yg menguasai ilmu isyarat diam-diam atau kriptografi. Sebagai muslim kita layak berbangga serta meneladani mereka yg getol dlm mencari ilmu & mengembangkannya untuk kemaslahatan umat. [Paramuda/Wargamasyarakat]