Klarifikasi ataupun ber-tabaayun, akhir-akhir ini, terlihat mulai terkikis -untuk tak mengatakan telah hilang percis sekali- dari ke hidup-an umat, terutama umat Islam. Padahal dogma agama menyuruh semoga mampu kita ber-tabaayun atas berita, sengketa, dan dilema-masalah sosial, politik dan keagamaan yng sedang terlaksana. Ketahui Rahasia Kesuksesan Sistem Pendidikan Pesantren
Realitas mengambarkan bahwasanya umat condong eksklusif beraksi tanpa penjelasan berlebi dahulu. Langsung mengambil sikap tanpa berlebi dulu menggabungkan usulan. Keburu melaknat sebelum pernah sempet menggali ayat secara tepat yang dengannya tata cara yng akurat. Akhirnya berujung pada putusnya silaturahmi tanpa konfirmasi. Atas seluruh itu, aku jadi teringat pernyataan Abdul Qadir Audah, seorang tokoh kenamaan Mesir, sebetulnya “Islam berada diantara kebodohan umatnya dan ketidakmampuan ulama’nya” …