Sambungan Untuk Observasi Bta Pada Penderita Dm

BAB III
METODE PENELITIAN 
3.1 Metode Penelitian
Metode observasi ini ialah observasi yang bersifat deskriptif, ialah mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari observasi dengan menguraikan sejelas mungkin. Dalam hal ini berupa citra Pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam) pada penderita Diabettes Mellitus. 
3.2.  Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Kesehatan Sederhana Puskesmas Tamiang Hulu. 
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan diteliti pada bulan Mei hingga dengan Juni 2014. 
3.3 Populasi dan Sampel
            Populasi dalam penelitian ini penderita Diabetes Mellitus yang berada di daerah Kecamatan Tamiang Hulu dengan sampel sebanyak 60 orang penderita Diabetes Mellitus. 
3.4 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara pengamatan melalui observasi langsung dari hasil pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam) pada penderita Diabetes Mellitus yang dijalankan di Laboraturium Kesehatan Sederhana Puskesmas Tamiang Hulu. Metode yang digunakan ialah wawancara dengan memakai kuesioner pada penderita Diabetes Mellitus. 
3.4.2.   Data Sekunder
Data sekunder meliputi data yang berhubungan dengan substansi yang diperoleh dari kepustakaan berbentukrefrensi-refrensi yang berhubungan untuk mendukung penelitian ini. 
3.5.         Instrumen Penelitian
3.5.1. Alat
Alat yang dipakai dalam Penelitian ini yaitu :
1.      Mikroskop binokuler
2.      Slide
3.      Ose Bulat
4.      Lampu Spiritus
5.      Masker. 
3.5.2.      Bahan
Untuk investigasi BTA :
1.      Reagen (arbon Fuchsin 3 %
2.      Reagen HCL-Alkohol
3.      Air/Aqua dst
4.      Reagen Metheleen blue 3%
5.      Anisol 
3.6.      Prosedur Kerja
3.6.1. Persiapan Alat
Kaca Objek (slide) di bersihkan hingga terbebas (sputum) mesti dilakukan hati-hati dengan  cara menggunakan masker, dan kaca objek langsungdi atas lidah api lampu spiritas. 
3.7.         Cara Kerja Pemeriksaan
3.7.1. Metode Kerja
Metode kerja yang digunakan untuk BTA 21EHL NEEKSEN
Caranya :
  1. Ambillah dahak/sputum, lalu oleskan diatas slide dengan ukuran 2×3 cm. Lalu fiksasi diatas lidah api, dinginkan.
  2.  Taruhlah carbol-fuchsin diatas kaca objek dan panasi kaca sediaan secara hati-hati sampai Nampak uap(jangan hingga mendidih).
  3. Cuci dengan air mengalir.
  4. Buanglah warna merah carbol-fuchsin dengan Hcl-Alkohol sampai tidak ada sisa warna merah.
  5. Cuci dengan air mengalir.
  6. Biarkan kering dan periksalah. 
  Pengembangan Tata Cara Gosip Penyusunan Rencana Tenaga Kesehatan

3.8. Pengolahan Data
3.8.1. Teknik Penggumpulan Data
          Data diperoleh menurut data buku register Laboraturium Puskesmas Kesehatan Tamiang Hulu dari tahun 2011 s/d 2013 sebanyak60 orang Penderita Diabetes Mellitus (DM)  Yang di survey Pemeriksaan BTA. 
3.8.2.   Pengolahan Data
           Data yang diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan dan dimasak secara manual. Adapun perhitungannya dipakai rumus standar. 
3.9. Hasil dan Penyajian Data
3.9.1. Analisa Data
         1. Hasil yang didapat diubahsuaikan dengan penemuan BTA (+) nyata. 
3.9.2. Penyajian Data
          Data yang telah dimasak akan di sajikan dalam bentuk table. 
DAFTAR PUSTAKA 
Fildza. 2008. Penyakit Tuberkulosis. Yogyakarta. http ://fildza. wordpress. Com /2014/04/24/ penyakit-tuberkulosis/ 
Krinatuti, dkk. 2014. Diet Sehat untuk Penderita Diabetes Melitus. Penebar Swadaya. Bandung . 
Mapp Subroto, M. Ahkam. 2007. Ramuan Herbal Untuk Diabetes Melitus. Penebar Swadaya. Bandung. 
 R, A Nabyl. 2009. Cara Praktis Mencegah dan Mengobati Diabetes Melitus. Aula. Yogyakarta . 
Soegondo,Sidartawan, dkk. 2005. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Balai FKUI. Jakarta. 
Suyono S. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005. 
Soewondo P. Pemantauan Pengendalian Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005. 
Waspadji S. Diabetes Mellitus : Mekanisme dasar dan pengelolaannya yang rasional. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005. 

Zulkifli Amin, Asril Bahar. 2006. Tuberculosis  Paru : Buku Ajar Penyakit  Dalam. Jakarta. UI.