Salim A. Fillah: Inilah Benteng-benteng Terkuat yang Akan Mengancam Keutuhan Rumah Tangga Anda!

Selalu ada yg gres dr ceramah dai muda Salim A. Fillah. Uraian hikmah dituturkan mengalir dgn santun tanpa kesan menggurui. Bertambah sarat hikmahnya, tatkala kisah-kisah yg disampaikan dituturkan dgn sarat penjiwaan.

Dalam video singkat karya Saling Sapa ini, dai yg merupakan penulis buku laku ini memberikan satu kajian penting yg disebut dengan, “Inilah benteng-benteng terkuat yg bisa mengancam keutuhan rumah tangga Anda!

Para suami, ingat satu hal; kemampuan terpenting yg mesti Anda pelajari sebelum menikah adalah keterampilan mendengarkan curhat. Karena sangat tak banyak suami yg bakir mendengarkan curhat, terlebih curhat istrinya. Kalau mendengarkan curhat teman sesama kantor, ada (banyak) suami yg pintar. Tetapi menyimak curhatnya istri, komentar-komentar yg sering ada di benak suami adalah, “Gitu aja kok diceritain, pentingnya dimana?” Yang sering timbul di kepala suami ialah, “Peristiwa itu (terjadi) berapa kali? Ini telah kisah yg keempat!”

Setiap kali istri bercerita, anggaplah betapa pentingnya urusan itu. Karena yg dicurhatkan istri bisa menyebabkan (terjadinya) perang dunia ketiga. Anggaplah (kisah) itu sungguh penting. Sehingga (saat) diulang tiga kali pun, Anda harus merasa, “Ini gres yg pertama kali tho? Masya Allah…”

Inilah benteng-benteng terkuat yg mampu mengancam keutuhan rumah tangga; menjadi suami pendengar yg baik. Ini latihannya berat! Sangat serius!

Jadi, saya kemarin menyampaikan, “Banyak rumah tangga mengalami pertentangan bukan karena kurangnya cinta, tapi kurangnya ilmu tentang cinta.” Termasuk ilmu tentang cinta yaitu ilmu menengarkan, ilmu tentang menyimak tangis.

Hati-hati! Kalau Anda masih suka mengucapkan, “Buat apa menangis? Menangis tak menuntaskan dilema.” Ini kesempatankonflik!

Karena pria yg dipuja oleh perempuan, biasanya tak memerintahkan (istrinya) menghentikan tangis, terlebih bertanya “Buat apa menangis?” Laki-laki yg akan dipuja wanita itu, ciri-cirinya yakni menawarkan tempat yg tenteram untuk menangis (bagi istrinya) sampai tuntas; di bahunya, di sandarannya.

Dan inilah yg ada pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Bayangkan, kalau Anda tak tangani (tuntaskan) soal tangis itu, ia (istri) akan menangis pada orang (laki-laki) lain.

Wanita itu, senantiasa mencari indera pendengaran untuk menyimak curhatnya. Kalau Anda tak mendengarkan curhatnya, ia akan mencari telinga lain. Maka, ini (merupakan) keahlian penting bagi para laki-laki.

  Kuturuti Permintaan Ceraimu Karena Tak Bisa Belikan Rumah

Wallahu a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]