Sabit

Kau tak sempurna
Tapi kaulah jalan menuju kesempurnaan
Kau tak seindah purnama
Tapi kaulah permulaan keindahannya

Sedikit demi sedikit
Kau jelmakan cahaya hingga menjadi purnama
Meskipun kamu tahu
Setelah itu semua seolah lupa
bahwa kaulah awalnya

Semua kagum melihat indah purnama
Semua tertarik karena pancar cahayanya
Tapi kau tak murka
Kau mulai lagi sesudah purnama berubah

Kau rangkai lagi
Lalu kau hadirkan lagi
Meskipun kau merasa
sehabis itu semua kembali lupa
Bahwa kaulah keindahan bergotong-royong

  Tak Harus Aku Ungkapkan Dengan Kata-Kata