Saat Negara Ini Telah Di Jajah Dari Sisi Fatwa Dan Budpekerti

Assalamu’alaikum.. semangat pagi..

Hayooooo…. apa yang kalian pertimbangkan saat membaca judul postingan saya kali ini??

Jika aliran kita sama maka, InsyaAllah kita mampu saling mengerti dan bila tidak maka, kita mampu berdiskusi..
Sedikit menyebarkan, kemarin siang aku dan teman aku menaiki salah satu angkutanonline, bukan sekedar kebetulan, bahkan tak ada yang kebetulan sebetulnya sih sebab itu sudah pasti kehendak Tuhan, lalu datang-datang kami membahas berbagai topik berpindah-pindah..
Yupps… pembahasan itu dimulai dari topik demo transportasi lazim VS angkutanonline, berlanjut topik tentang tatanan kota, kinerja gubernur dan wakil gubernur beserta pejabat lainnya, kemudian berpindah ke pergeseran budbahasa bawah umur zaman sekarang atau yang biasa kita kenal dengan  bahasa gaulnya “KIDS ZAMAN NOW”..  setelah pembahasan itu simpulan, kami membahas perihal aliran dan moral yang dimiliki orang-orang dari umur jagung sampai yang usia lanjut dan beberapa hal yang waaah tidak bisa saya jabarkan satu-satu hihihi..
Perubahan zaman sangat sangat mencengangkan kita bahkan saya sendiripun menjadi salah satu korban yang terhipnotis, memang tak bisa kita hindari tetapi bisa kita kendalikan.Yups.. arus informasi yang dulunya berhati-hati untuk disebar alias digebyor gebyurkan sekarang tak pandang bulu lagi entah infonya benar atau tidaknya yang mereka fikirkan yaitu bagaimana info itu menjadi topik yang tren sehingga menerima banyak like dan juga banjir komentar.  Semata-mata hanya mencari keuntungan dari info yang tak terperinci benar atau tidaknya itu. Parahnya mereka yang membaca sekilas tanpa mencari tau kebenarannya dengan gampang mempercayai isi informasi itu dan berkomentar seolah-oleh mereka memahami apa yang terjadi.
Lihatlah disekitar kita, bahkan dalam lingkup keluarga kita sendiripun ajaran dan adab mulai menipis.

  Hati-Hati ! Terlalu Usang Duduk Bisa Sebabkan Nyeri Tulang Ekor


Ada beberapa hal penyebabnya diantaranya :

1.  ORANG TUA/WALI & GURU
Nah, aku tak berani menyalahkan orang tua atau walinya disini, sebab itu telah menjadi tanggungjawab serta kewajiban sebagai orang tua mesti menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan oleh anak-anak, bukan bahan dan harta yang melimpah ruah.
Orang renta ialah orang pertama yang diketahui belum dewasa ketika pertama kali, coba perhatikan saja anak dari para pejabat atau orang bau tanah yang full time kerja tanpa menawarkan perhatian terhadap anak mereka akan berkembang dengan sekurang-kurangnya anutan dan akhlak serta adab. 
Yuuups, tentu  ini berlainan dengan orang tua yang memprioritaskan anaknya dibanding pekerjaannya, mendidik anaknya dengan pedoman yang berdasar akan moral agama dan sikap dalam berperilaku yang tepat norma-norma kehidupan.

Oiya, orang renta tidak bisa  menyalahkan pihak sekolah karena anak-anaknya badung atau mirip apa. Oleh alasannya adalah itu, diharapkan kerjasama antara guru-guru dan orang renta dalam mendidik anak.-anak, mirip yang kita pahami anak-anak merupakan para penerus bangsa yang bukan cuma mesti ditutut tau akan pentinganya nilai yang didapatkan atau prestasinya, yang paling utama adalah bagaimana adab, watak mereka dalam lingkungannya sendiri.

Alhamdulillah sejak kecil saya dan keluarga dididik untuk bertanggungjawab dengan apa yang dijalankan, kami di didik dari bagaimana pentingya agama, pendidikan, perilaku dan sikap, bahkan kami telah diajarkan untuk sudah biasa mendiskusikan semua hal sebelum mengambil keputusan.

2. PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

Jika kita berbicara tentang pemerintahan maka, lihat bagaimana sistemnya bekerja dan pastinya kita mesti mengerti tentang pemerintahan itu sendiri supaya kita tidak asal berkomentar, apalagi menyalah-nyalahkan mereka.

  Aktivitas-Acara Di Zona Ekonomi Pribadi Indonesia

Nah,setiap tata cara dan tatanan pemerintah pasti mempunyai formula tersendiri itulah mengapa dalam melakukan sistem itu sungguh diperlukan orang-orang yang mempunyai pengetahuan akan pentingnya etika, akhlak, dan pemahaman wacana pengetahuan tertentu sehingga tak mudah tergiur dengan banyaknya suapan atau uang yang akan diterima, serta keputusan yang diambil bukan cuma sekedar keputusan yang melahirkan peraturan-peraturan yang hanya menjadi sebuah peraturan di lembaran kertas saja.

Baiklah dalam diskusi saya, temen, dan juga pengemudi angkutanonline, kami membahas perihal pemerintahan mirip investasi-investasi aneh, yaah ini membuat saya garuk kepala, saya memang tak cukup ilmu dalam membicarakan tentang ini, tapi jika investasi aneh sudah menguasai pertambangan didaerah-tempat maka, lihat saja bagaimana Indonesia kedepannya. Disini diperlukan pengawasan masyarakat, namun sebab metode pendidikan yang sudah kita miliki sejak awal, tata cara pendidikan yang tidak mengajarkan pentingnya tindakan terhadap sesuatu sehingga metode itu bukan cuma menjadi sebuah bacaan dalam buku, serta bagaimana  berpikir untuk kritis dan bagaimana adab-sopan santun yang mesti dimiliki maka, hal ini akan dianggap lazimsaja.

Dampak paling buruknya masyarakat seringkali dengan gampangnya terpancing dan dihasut  untuk melakukan hal-hal yang menghancurkan lingkungan sendiri, inilah alasannya imbas gosip yang menyebar luas tanpa ada kebenarannya serta perilaku gotong royong, musyawarah yang tak dipertahankan. Yah, harus ada koordinasi antara pemerintah dan masyarakat jika ingin negara ini mengganti status negara berubah menjadi negara maju.

3. PENERUS BANGSA

Secara kenyataan atau nyatanya,, kita mampu menyaksikan sendiri anak-anak Sekolah Dasar bahkan belum SD pun sudah mempunyai HP sendiri, bebas mengutak-atik apapun didalam dunia lain ini. Jika tak ada pengawasan maka mereka akan mencerna apa yang mereka dengarkan dan apa yang mereka baca entah itu informasinya fundamental atau hoax, mereka akan tetap menganggap itu yakni benar.

  Woow.... Telah 8 Tahun, Tidak Ada Satupun Prajurit Dunia Yang Bisa Mengalahkan Serdadu Indonesia Ini

Bebas berkomentar hal-hal yang tidak mereka pahami tanpa mencari tau benar tidaknya berita itu  apalagi dulu. Rusaknya penerus bangsa karena krisis akan moral dan akhlaknya, tayangan-tayangan gosip-berita, sinetron-sinetron percintaan telah tayang dimana-mana.. yaaah begitulah bahkan kalian akan mengatakan bahwa saya sendiripun cuma berakal berkomentar bukan??

Untuk menghindari hal seperti ini terjadi pada aku dan adik-adik saya maka, saya hidupkan tata cara diskusi dirumah seperti apa yang orang tua saya ajarkan, melaksanakan yang menjadi keharusan dan berani bertanggungjawab dengan apa yang dilaksanakan, belum dewasa akan melihat kebiasaan orang sampaumur, misalnya : adik saya sendiri, saat ia menyaksikan saya menyapu, mencuci piring, masak, menyiram bunga, membaca buku, mereka akan tersugesti ingin melakukan hal yang sama seperti apa yang saya kerjakan.

Merubah fatwa, etika, tabiat penerus bangsa tidak segampang membalik telapak tangan, namun tak ada yang mustahil kalau kita berani melangkah untuk mengubahnya, InsyaAllah dimudahkah.. mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, intinya bukan sekedar berkoar-koar, membahasa ini itu,  tanpa adanya tindakan.

Semoga berguna..

Wallahua’lam..