Saat Engkau Sadar Selama Ini Cuma Dimanfaatkan, Maka Katakanlah

PERSENGKETAAN RASA

Ketika engkau sadar selama ini hanya dimanfaatkan, maka katakanlah dengan damai dan sarat kemenangan; “Alhamdulillah. Baarokallahufiik. Sesungguhnya, orang mukmin itu memang mesti memberi faedah bagi manusia yang lainnya”.
Duduk dan diamlah!
Jaga jemarimu dari kehancuran amal jariyyah yang sedang merekah ditanah yang lain. Biarkan ia tumbuh menjadi hutan kebaikan yang mengubur namamu. Dan, perhatikanlah. Perhatikanlah baik-baik.
Perhatikan dan terjemahkan sisa-sisa potongan rasa yang berserakan dibagian terdalam dasar palung hatimu, menggedor-gedor dindingnya, menusuk-nusuk, melukai dan menyesakan dadamu. Apakah itu nyanyian syaitan atau eksekusi?
Ya, sampaikan ini yakni eksekusi untuk rusaknya pondasi tulus yang dahulu tidak engkau amati. Hingga bangunan megah itu sekarang goncang. Rapuh dan hampir saja roboh ditimpa direruntuhan hari-hari yang berlalu.
Tamparlah dan katakan, ini yaitu buah dari hawa nafsu yang tersembunyi. Bunuhlah hawa itu dan jangan beri peluang untuk hidup lagi. Lawan setiap gelapnya kejelekan itu dengan kebaikan-kebaikan yang bercahaya!
Kenapa engkau terluka, padahal rekahan dagingmu yang tercabik itu merah menyala. Setiap tetesan darah segar itu masih harum mewangi. Bahkan hyena masih cemburu dan menatapmu sarat rasa kegelisahan?!

Ketika Engkau Sadar Selama ini Hanya dimanfaatkan, Maka Katakanlah

Sungguh setiap mujahid itu pasti terluka, dan dengannya beliau ukirkan bait-bait ingatan. Antara ia dan Rabb-nya. Dengannya beliau rasakan, sentuhan kasih sayang dan perhatian Rabb-nya.
Kalau bukan dengan musibah dan cobaan, kesakitan dan goncangan.. lalu dengan apakah lagi Allah menyentuh hamba-Nya?
Nuruddin al Indunissy
Surabaya 15 Jully 2019

  14 Aba-Aba Etik Seorang Ustadz Peruqyah Syar'iyyah