Rutin Kerjakan Shalat Malam, Allah Bukakan Jalan Keluar Bagi Wanita Ini (Bagian 2)

Lanjutan dr Rutin Kerjakan Shalat Malam, Allah Bukakan Jalan Keluar Bagi Wanita Ini

Memang benar tuan. Saya memang telah melupakan-Nya. Saya mencari bantuan dr hamba yg miskin & melewatkan sang Penolong hamba-hamba yg terhimpit kesusahan sepertiku ini.”

Sungguh Allah Ta’ala sudah berfirman,

أمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

Bukankah ia (Allah) yg memperkenankan (doa) orang yg dlm kesusahan apabila ia berdoa terhadap-Nya, & menghilangkan kesusahan & mengakibatkan ananda (manusia) selaku khalifah (pemimpin) di bumi?

Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (lezat Allah) yg ananda ingat.” (QS. An-Naml: 62).

Kenapa selama ini aku melupakan-Nya? Sungguh setan sudah membutakan mata hatiku. Semoga Allah membalas kebaikanmu tuan. Saya berjanji mulai hari ini saya akan menengadahkan tangan pada Tuhanku.

Saya akan mendirikan shalat malam, mencari ketika-saat terkabulnya doa, saya akan tekun, beribadah, bersimpuh di hadapan-Nya Raja segala raja, yg menguasai jiwa insan.”

Hamid melanjutkan ceritanya,

“Dua minggu sehabis pertemuan tersebut saya kembali bertemu dgn wanita itu & menanyakan keadaannya.

Ia menerangkan, ‘Setelah pertemuan hari itu, saya terbangun dr kelalaianku selama ini yg mana gue menengadahkan tangan di hadapan makhluk & melewatkan Penguasa semua makhluk.

Saya mulai menunaikan shalat malam. Setiap malam, satu jam sebelum terbit fajar saya bangun mendirikan sebelas rakaat shalat malam, lalu Allah menampakkan manfaatnya pada saya.

Hatiku menjadi damai. Saya tak pusing dgn mempertimbangkan problem itu. Namun, hatiku sangat yakin bahwa operasi suamiku pasti akan terlaksana.

Sekarang saya merasa nyaman, tabah berharap pada Allah, bersimpuh di hadapan-Nya. Sungguh benar firman Allah Ta’ala,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

  Kisah Kopassus di Mount Everest, Diselamatkan Allah Berkat Adzan

“(Yaitu) orang-orang yg beriman & hati mereka menjadi nyaman dgn mengenang Allah. Ingatlah, hanya dgn mengingat Allah hati menjadi nyaman.(QS. Ar-Ra’d: 28).

Hamid pun melanjutkan ceritanya.

“Kira-kira tiga minggu kemudian, tiba surat jawaban dr seorang dermawan Saudi atas permohonan kami enam bulan sebleumnya.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Rutin Kerjakan Shalat Malam, Allah Bukakan Jalan Keluar Bagi Wanita Ini (Bagian 3)