Ruqayyah, Perempuan Penyabar Putri Rasulullah (Bagian 3)

Lanjutan dr Ruqayyah, Perempuan Penyabar Putri Rasulullah (Bagian 2)

Ketika Ruqayyah tiba di Makkah, ia dikejutkan oleh sebuah info yg menyedihkan, yakni bahwa ibunya, & ibu kita semua, Khadijah telah wafat & berpulang ke segi Tuhannya.

Tidak ada yg dapat dilakukannya kecuali bersabar dgn keteguhan yg baik.

Namun ia tak menetap lama di Makkah, karena ia kembali berhijrah menuju Madinah bareng rombongan kaum muhajirin yang lain.

Di Madinah, Ruqayyah hidup bahagia berdampingan dgn orang-orang Anshar, yg disifati Allah selaku kaum yg senang memberi.

Allah pula memuji mereka atas sikap itsar mereka yg mendahulukan orang lain. Merekalah orang-orang yg dipuji Allah Ta’ala di dlm firman-Nya,

Dan orang-orang yg telah menempati kota Madinah & telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) ‘mengasihi’ orang yg berhijrah pada mereka (Muhajirin).

Dan mereka (Anshar) tiada meletakkan impian dlm hati mereka kepada apa-apa yg diberikan pada mereka (Muhajirin); & mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dlm kesusahan.

Dan siapa yg dipelihara dr kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yg mujur.” (QS. Al-Hasyr: 9).

Di Madinah Al-Munawwarah, ada ujian lain yg telah menunggu Ruqayyah, yakni kehilangan putranya. Putranya yg masih kecil yakni Abdullah, meninggal dunia saat masih berusia enam tahun.

Adapun alasannya adalah kematiannya, diceritakan bahwa seekor ayam mematuk wajahnya sehingga wajahnya menjadi infeksi, & lalu ia sakit & meninggal dunia.

Kepergian Abdullah ditangisi oleh ibunya, Ruqayyah, pula ditangisi oleh ayahnya, Utsman, & kakeknya, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam pun kehilangan dirinya.

  Antara The Battleship Land dan Genosida Rohingya

Tidak ada yg dapat dilaksanakan oleh Ruqayyah kecuali bersabar & mendapatkannya dgn baik.

Akan namun, banyaknya cobaan & kesedihan yg menimpanya, pula aneka macam kesusahan & rasa sakit, semua itu besar lengan berkuasa pada penyakit yg datang & melemahkannya.

Ruqayyah diserang oleh penyakit campak. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidur dgn ditemani oleh suaminya yg setia mengurus & merawatnya.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Ruqayyah, Perempuan Penyabar Putri Rasulullah (Bagian 4)