Rumus Efisiensi Transformator dan Contoh Soal

Pernah dengar kata transformator? Berbeda dgn transformer yg mampu berganti dr kendaraan ke bentuk robot, transformator atau trafo mampu mengendalikan arus listrik dlm suatu mesin. Trafo pula menggunakan rumus efisiensi.

Rumus ini yg kesudahannya bekerja memaksimalkan pemikiran listrik pada suatu benda hingga alirannya efisien tanpa ada yg terbuang. Kamu pula mampu, lho, mendapatkan berbagai macam jenis benda sekitar yg menggunakan trafo.

Apa Itu Transformator?

Apa Itu Transformator?

Transformator yaitu alat pengubah arus listrik tegangan AC. Baik arus tinggi maupun rendah mampu ditransformasi bolak balik memakai alat satu ini. Transformator pula diketahui dgn sebutan trafo. Sedikitnya terdapat dua jenis trafo yg bisa digunakan sesuai dimensi mesin.

1. Trafo Step Up

Jenis trafo pertama yg biasa dipakai pada mesin besar yakni trafo step up. Dimana alat transformasi melakukan pekerjaan menaikkan tegangan arus yg diterima biar hasil arus listrik maksimal. Tentu butuh perhitungan matang memakai rumus efisiensi trafo saat hendak membentuk mesin ini.

Trafo step up salah satunya digunakan pada generator listrik. Bisa dibayangkan berapa banyak daya listrik yg harus digunakan supaya mesin bekerja optimal.

2. Trafo Step Down

Jenis kedua yakni trafo down. Jenis trafo ini memang lebih banyak digunakan alasannya bisa meredam arus listrik terlalu besar. Bahkan trafo ini digunakan agar alat tak overheat atau paling buruk meledak.

Trafo down bekerja menurunkan arus listrik di berbahagia jenis alat yg sering dipakai sehari-hari. Beberapa contohnya ialah aneka macam jenis charger, power supply, & adaptor.

Baca: Rumus Daya

Bagian – Bagian Transformator/Trafo

Bagian – Bagian Transformator:Trafo

Sedikitnya terdapat 8 kepingan umum yg terdapat pada setiap alat transformator. Namun tak siapa pun bisa mengenali setiap cuilan dr alat ini. Kenalan, yuk, dgn belahan-serpihan lazim di dlm alat pengalih nilai arus ini.

1. Inti Mesin

Seperti namanya, serpihan ini bisa dibilang sebagai pusat yg mengatur semua prosedur mesin. Inti mesin atau inti trafo ini dililit dgn kawat kumparan yg lumayan banyak. Saat listrik tiba akan arus fluks untuk menginduksi kawat kumparan & jadinya listrik utuh tercipta.

2. Kumparan

Kumparan yakni bagian mesin berupa kawat. Tidak sembarang kawat, dlm mesin digunakan jenis kawat terbaik yg mampu menghantarkan arus listrik dgn cepat. Ada dua jenis kumparan yakni kumparan primer & kumparan sekunder.

3. Lapisan Isolator

Lapisan ini merupakan pecahan yg berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Bagaimanapun pula ada beberapa penggalan yg arusnya dilarang berjumpa terlebih saling bertabrakan. Jadi kepingan ini berfungsi selaku pencegah kekerabatan arus.

4. Wadah Trafo

Sebagai rangka luar, wadah trafo berfungsi untuk menjaga serpihan inti mesin di dalamnya. Bahkan serpihan ini melakukan pekerjaan selaku pelindung dengan-cara keseluruhan. Bahan utama pembuatnya yakni materi metal yg tahan panas,  air & sebisa mungkin anti karat.

5. Bushing atau Terminal

Bagian ini berfungsi selaku penghubung trafo ke cuilan sirkuit. Brushing dipasang di setiap ujung kumparan. Bagian ini lazimnya punya cuilan menyembul ke atas yg dihubungkan dgn kabel listrik di cuilan luarnya.

6. Tangki Konservator

Bagaimanapun pula alat transformasi membutuhkan oli pendingin untuk meredam panas yg dibuat mesin. Namun minyak pendingin (oli) tak bisa ditempatkan asal-asalan. Bagian konservator pula berfungsi untuk mengontrol jumlah oli yg akan dipakai.

7. Breather

Juga salah satunya berfungsi sebagai opsi pendinginan alat trafo dengan-cara keseluruhan, Breather mampu menertibkan pemikiran udara yg langsung masuk ke dlm rongga mesin. Bagian ini dipasang di ujung pipa udara dgn silica gel sebagai peredam kelembaban.

8. Radiator

Terakhir, radiator berfungsi selaku pendingin utama mesin. Tidak sama seperti radiator laptop, radiator trafo berbentuk bergaris yg mampu bekerja maksimal melakukan pendinginan langsung pada seluruh bagian mesin.

Faktor Kerugian Transformator

Faktor Kerugian Transformator

Faktor kerugian merupakan salah satu faktor kenapa mesin trafo tak mampu melakukan pekerjaan ideal. Bukan hanya gagal dlm perhitungan rumus efisiensi, namun pula ada faktor lainnya. Beberapa aspek lain berupa:

  • Arus eddy dlm inti magnet melawan arus fluks
  • Arus bolak balik yg ternyata hanya mengalir pada permukaan penampang konduktor yg nantinya memiliki dampak pada besarnya kerugian kapasitas & bertambahnya resistansi relatif.
  • Arus primer AC berbalik lagi alasannya adalah trafo tak mampu mengganti arah fluks.
  • Kapasitas arus liar pada lilitan kumparan trafo yg lazimnya terjadi pada mesin berskala besar.
  • Kopling sekunder & primer tak melakukan pekerjaan sempurna & mengakibatkan semua arus fluks yg diinduksi pada lilitan primer bisa memotong lilitan sekunder.
  • Resistansi kawat tembaga yg buruk menyebabkan disipasi arus daya saat dilalui listrik.

Masing-masing faktor kerugian mampu diinisiasi dgn merubah bahan jadi bahan yg lebih bermutu. Bisa pula dgn mengamati kinerja mesin setiap hari & pribadi memperbaiki bagian yg rusak agar tak menyebar.

Baca: Hukum Kekebalan Energi

Apa Itu Efisiensi Transformator?

Apa Itu Efisiensi Transformator?

Sebelumnya pernah dengar efisiensi transformator? Bila belum ungkapan ini berafiliasi akrab dgn daya listrik yg masuk keluar mesin. Berdasarkan konsep ini efisiensi terbagi menjadi dua yakni trafo ideal & trafo tak ideal.

Trafo ideal punya efisiensi hingga 100% dgn nilai daya keluar = daya masuk. Sedangkan trafo tak ideal yg terjadi bila energi keluar lebih kecil nilainya dgn energi masuk. Dalam masalah trafo tak ideal mampu jadi energi hilang sebab panas atau hal yang lain.

Rumus Efisiensi Transformator

Rumus ini dipakai untuk mencari nilai efisiensi dr kinerja suatu trafo baik trafo step down atau step up. Rumus dengan-cara sederhana merupakan perbandingan antara daya output (daya yg dikeluarkan) dgn daya input (daya yg masuk mesin). Rumusnya yakni:

rumus efisiensi transformator

Keterangan:

ɳ: Efisiensi trafo

Po: Daya output (Watt)

Pi: Daya input (Watt)

Rumus lain yg mampu dipakai yakni dgn menggunakan rumus tegangan input & tegangan output. Rumus ini mampu ananda gunakan bila data yg dihidangkan pada soal menyebutkan nilai tegangan input & output. Rumus yg mampu ananda gunakan yakni:

rumus efisiensi transformator kedua

ɳ: Efisiensi trafo

Vs (Vs): Tegangan output / tegangan sekunder (Volt)

Vp (Vp): Tegangan input / tegangan primer (Volt)

Is (Is): Arus output (Ampere)

Ip (Ip): Arus input (Ampere)

Baca: Konduktor

Contoh Soal & Pembahasan

Contoh Soal & Pembahasan

Tidak lengkap bila sudah tahu rumus efisiensi tanpa menyaksikan pola soalnya. Kami punya dua pola soal yg mampu ananda gunakan sebagai citra lazim. Berikut teladan soal yg mampu ananda bedah sendiri.

Contoh soal 1

Trafo dgn daya tegangan primer (input) 50 W dgn daya tegangan sekunder (output) 40 W. berapa nilai efisiensi trafo?

Dik:

Po: 40

Pi: 50

Dit: ɳ

Jawab:

Contoh soal trafo no 1

Makara, nilai efisiensi trafo di atas yaitu 0.8%.

Contoh soal 2

Berapa nilai arus sekunder pada trafo dgn efisiensi 75%, tegangan primer 220 V, tegangan sekunder 100 V, & arus primer 1 A.

Dik:

ɳ: 75%

Vo: 100 V

Vi: 220 V

Ii: 1 A

Dit: Io

Jawab:

Contoh soal trafo no 2

 

 

75% = 100. X/ 220. 1. 100%

75%/100% = 100. X/ 220. 1

  1. 75 = 100. X/220

Io = 1.65 A

Jadi, nilai arus sekunder = 1.65 Amper.

Kedua soal di atas murni memakai rumus efisiensi. Kamu bisa membedah sendiri penggunaan rumus pada contoh soal lainnya. Jangan lupa lakukan penyesuaian terlebih dahulu antara soal & jenis data yg tersedia pada soal.

  Jenis-Jenis Teropong Beserta Fungsinya