Rumus Balance Cairan Dalam Ilmu Dasar Keperawatan

Rumus balance cairan pasti bukan hal yg asing lagi bagi perawat. Hal ini dikarenakan perawat selalu berafiliasi dgn pasien sehingga telah sungguh familiar dgn balance cairan. Balance cairan itu sendiri merupakan hasil pemantauan terhadap input serta output cairan selama 24 jam. Perlu untuk anda ketahui, air merupakan komponen utama tubuh insan. Sebanyak 50-70% bagian penyusun tubuh ialah air dimana presentase ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, & kandungan lemak yg ada di dlm tubuh.

Fungsi air di dlm tubuh ini seperti halnya sebagai pelarut berbagai zat gizi & bahan-bahan lain yg diharapkan badan seperti oksigen serta hormon-hormon. Selain itu, air pula berfungsi untuk mengangkut sisa metabolisme tubuh untuk dikeluarkan dr badan. Air berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Hal itulah yg mengakibatkan kita berkeringat tatkala udara panas serta sering buang air kecil ketika udara hambar. Dalam metabolisme pencernaan, air sungguh menolong untuk mencerna zat gizi yg kompleks sehingga menjadi bentuk yg sederhana.

Rumus Balance Cairan

Balance cairan menunjukkan keseimbangan antara intake serta output cairan, khususnya untuk pasien yg memerlukan pengawasan kepada keunggulan atau kelemahan cairan. Contohnya, pasien keunggulan volume cairan : CKD, perdarahan (hemoragik), pasien kelemahan volume cairan : pasien diare. Tanda nyata menawarkan bahwa cairan masuk (input) lebih banyak bila dibandingkan dgn cairan yg keluar (output)

Mengenai cara menjumlah balance cairan, perlu anda ketahui apalagi dulu bahwa balance cairan (BC) adalah intake cairan atau cairan masuk (CM) yg dikurangi dgn output atau cairan keluar (CK).

  Rumus Asam Sitrat Serta Pengertian Dan Kegunaan nya

BC = CM – CK

Beberapa faktor yg menghipnotis balance cairan diantaranya yaitu umur, iklim, pembatasan makanan , frustasi, keadaan sakit, tindakan medis, & pengobatan. Gangguan balance cairan menimbulkan kehilangan cairan tubuh & pula stress berat hipovolemik.

Cairan Masuk

Cairan masuk ini terdiri dr 2 komponen, yakni cairan masuk yg mampu dilihat & pula cairan masuk yg tak mampu dilihat. Jenis cairan masuk yg mampu dilihat diantaranya yaitu oral (minuman & masakan), enteral (NGT, obat oral), parenteral (IV line atau infus 20 tetes per menit, sebanyak 500 cc habis dlm 8 jam 10 menit), & injeksi (cefotaxime dgn pelarut aquabides 5 cc, Farmadol 100 cc).

Lain halnya untuk cairan masuk yg tak bisa dilihat, dimana mencakup air metabolisme. Dijelaskan oleh Iwasa M, Kogoshi S pada Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dr PT. Otsuka Indonesia yakni:

  • usia balita (1-3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
  • usia 5-7 tahun : 8-8,5 cc/kgBB/hari
  • umur 7-11 tahun : 6-7 cc/kgBB/hari
  • usia 12-14 tahun : 5-6 cc/kgBB/hari

Dengan begitu, total intake cairan (cairan masuk) yaitu penjumlahan dr cairan masuk yg mampu dilihat & yg tak bisa dilihat.

CM = oral + enteral + parenteral + air metabolisme

Cairan Keluar

Jenis cairan keluar yg bisa dilihat meliputi BAB : feses ± 100 ml/hari, muntah, drain, NGT (residu, gastric cooling), urin ( > 0,5-1 ml/kgBB/jam). Perkiraan produksi urin neonatus sebanyak 10-90 ml/kgBB/hari, bayi sebanyak 80-90 ml/kgBB/hari, anak sebanyak 50 ml/kgBB/hari, remaja sebanyak 40 ml/kgBB/hari, & remaja sebanyak 30 ml/kgBB/hari.

Sementara untuk jenis cairan keluar yg tak bisa dilihat mencakup kehilangan cairan wajar IWL (paru ± 400 ml/hari & kulit ± 600 ml/hari) & pula tolok ukur kehilangan IWL. Untuk standar kehilangan IWL ini meliputi neonatus sebanyak 30 ml/kgBB/hari, bayi sebanyak 50-60 ml/kgBB/hari, anak (1-13 th) sebanyak (30 ml-umur) dikali BB/hari, remaja sebanyak 20 ml/kgBB/hari, & sampaumur sebanyak 10 ml/kgBB/hari untuk pasien bedrest, 15 ml/kgBB/hari untuk pasien aktif dlm kegiatan.

Rumus balance cairan untuk total cairan keluar = BAB + urin + NGT + muntah + drain + IWL.