Rumah budpekerti Sunda di Majalengka jaman dahulu |
Rumah Adat Penjalin terletak di Kampung Penjalin, Desa Panjalin, Cikalong Wetan. Lokasi ini berjarak sekitar 23 km dari Majalengka. Untuk meraih ke lokasi relatif cukup gampang dengan berjalan kaki dan kendaraan roda dua, kendaraan roda empat cuma bisa menjangkau jalan besar yang terdapat di bab timur kampung. Jarak antara jalan besar dan rumah akhlak sekitar 200 m. Secara astronomis rumah ini terletak pada koordinat 6º41’51 LS dan 108º21’25 BT.
Rumah Adat Panjalin dibangun oleh Raden Sanata. Beliau ialah salah seorang keturunan dari Talaga yang belajar di pondok pesantren Pager Gunung, bersahabat Kampung Penyalin. Raden Saneh menikahi Seruniyang ialah putri dari sesepuh Kampung Penjalin, adalah Raja Syahrani. Raja Syahrani sendiri merupakan keturunan dari Cirebon yang menetap, meninggal, dan dimakamkan di Panjalin.
Di daerah ini ia berkegiatan mengembangkan agama Islam. Rumah ini sangat mungkin peninggalan dari masa Islam, tetapi secara kronologis belum mampu dipastikan secara akurat.
Rumah ini terletak di tengah pemukiman kampung Penjalin.
Rumah berbentukrumah panggung dengan 16 tiang penyangga dari kayu, berukuran 9 x 9 m, dan menempati areal seluas 172 m2. Rumah dibagi menjadi dua bab : ruang depan dan ruang dalam. Kedua bab tersebut dibatasi dengan dinding papan kayu dan dilengkapi dengan pintu. Selain pembagian ruang rumah, rumah dilengkapi dengan pintu depan dan ventilasi.
Rumah mempunyai satu pintu depan yang terletak di segi timur bab depan rumah dan untuk meraih pintu digunakan tangga. Dinding rumah bab depan dibuat dari papan kayu. Pada bagian atas pintu terdapat hiasan-dekorasi geometris. Bagian dalam rumah berdinding bambu dan lantai juga yang dibuat dari bambu. Atap bengunan rumah berbentuk pelan-pelan dengan epilog atpnya dari genting.
Lokasi : Kampung Panjalin, Desa Panjalin, Cikalong Wetan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. *** Sumber disparbud