Desain rumah budpekerti Madura disebut dengan Taneyan Lanjang. Nama ini bahu-membahu diambil dari nama kampung Madura itu sendiri. Kampung Madura terdiri dari beberapa rumah adab yang menetap dala sebuah daerah. Kampung ini biasanya dihuni oleh masyarakat yang hubungan kerabatnya masih bersahabat dan dekat.
Perkampungan yang dibangun niscaya terletak di area yang erat dengan tanah yang subur ataupun sungai. Pembatas antara lahan pertanian dengan rumah menggunakan beberapa tanaman atau bisa juga dengan meninggikan tanah disekitarnya yang disebut dengan tabun atau galengan.
Proses bertani dalam masyarakat Madura dibagi menjadi beberapa golongan. Dan satu golongan berisikan 2 sampai dengan 10 rumah yang ditinggali mulai dari kakek nenek hingga dengan cucu-cucunya. Jika dilihat dari garis keturunannya, maka penduduk Madura menganut matrilineal.
Rumah Adat Taneyan Lanjang lebih didominasi oleh kaum wanita. Ini berarti pemilik rumah ada pada pihak perempuan. Walaupun begitu, pria masih bisa memiliki rumah bila dibutuhkan. Susunan rumah budpekerti Madura ini dibagi menurut hirarki yang ada dalam keluarga. Penyebutan kalangan keluarga dalam penduduk Madura disebut dengan rumpun bambu atau koren.
Sumber: http://www.lihat.co.id/properti/desain-rumah-budpekerti-madura.html