Rumah Adat Sunda

Suku Sunda ternyata pula mempunyai beberapa rumah adab yg dulunya mereka gunakan sebagai tempat tinggal & yang lain.

Rumah adat suku Sunda pada umumnya yang dibuat dr materi dasar bambu & kayu.

Pada lazimnya rumah akhlak Sunda dibentuk dgn gaya arsitektur rumah panggung untuk menghindari hewan buas & banjir.

Selain itu, kolong dr rumah panggung pula biasa dimanfaatkan sebagai tempat untuk beternak ayam & menyimpan banyak sekali alat pertanian.

Keunikan Rumah Adat Sunda

Keunikan Rumah Adat Sunda

Setiap rumah budpekerti di Indonesia tentu memiliki keunikan masing-masing, tak terkecuali rumah etika suku Sunda.

Berikut ini beberapa keunikan yg membuat rumah tradisional suku Sunda bisa mempesona wisatawan lokal & mancanegara.

1. Posisi Bangunan

Rumah tradisional dibangun dgn posisi yg cukup unik, dimana rumah budpekerti tersebut dibangun dgn posisi menghadap ke arah matahari terbenam atau terbit.

Karena suku Sunda sendiri memegang filosofi bahwa arah matahari terbenam & terbit merupakan arah yg baik & ialah salah satu kuasa dr Tuhan.

Hal tersebut mengingat bahwa arah kiblat memang sesuai dgn arah matahari terbenam.

Oleh jadinya setiap rumah hanya boleh dibuat dgn posisi menghadap ke arah Barat & Timur.

2. Pondasi Bangunan

Keunikan lain dr bangunan rumah tradisional suku Sunda yaitu pada kepingan pondasinya.

Dimana dibagian sudut bawah rumah terdapat pondasi dgn fungsi untuk menghindari banjir & gempa bumi.

3. Dinding Bangunan

Lalu pada bagian dinding rumah tradisional suku Sunda ini terbuat dr bambu dianyam yg mempunyai lubang-lubang kecil.

Lubang-lubang kecil tersebut berfungsi untuk menjadi jalan udara masuk & keluar.

Selain pada potongan dinding, bambu pula dipakai pada potongan daun pintu & pula daun indera pendengaran.

  Tari Kuda Lumping: Asal, Properti, Keunikan (Lengkap)

4. Lantai Bangunan

Keunikan selanjutnya yaitu terdapat pada lantai bangunan yg digunakan.

Dimana rumah tradisional ini mempunyai lantai berbahan dasar bambu yg sudah dibelah atau yg biasa disebut dgn pelupuh.

Penggunaan bambu selaku materi dasar bermaksud semoga sirkulasi pada rumah tersebut bisa keluar & masuk dgn baik.

Selain itu, dgn lantai bambu pula berfungsi untuk mempertahankan kelembapan di dlm rumah.

5. Plafon Bangunan

Keunikan bangunan rumah tradisional Sunda yg terakhir yakni pada bagian plafon rumah yg pula terbuat dr susunan bambu.

Kerangka plafon tersebut terbuat dr bambu yg masih utuh semoga nantinya bisa dipakai selaku tempat untuk menyimpan beberapa barang.

Daftar Rumah Adat Sunda

Daftar Rumah Adat Sunda

Rumah etika Sunda mempunyai beberapa jenis dgn gaya arsitektur, filosofi, & fungsi yg berlawanan-beda.

Rumah etika tersebut diantaranya yaitu Badak Heuay, Parahu Kamureb, Tagog Anjing, Jolopong, Julang Ngapak, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, & Buka Pongpok.

1. Rumah Adat Julang Ngapak

rumah adat julang ngapak

Rumah adat Sunda yg pertama yaitu rumah budpekerti Julang Ngapak, yg mana Julang Ngapak memiliki arti selaku burung yg sedang mengepakkan sayapnya.

Hal tersebut bisa dilihat dr posisi atap rumah yg condong lebih melebar ke sisi samping layaknya burung yg sedang membuka sayapnya.

Atap rumah tradisional tersebut terbuat dr bahan dasar berupa alang-alang, ijuk, & daun rumbia.

Semua materi tersebut kemudian dikumpulkan & disatukan menjadi suatu kerangka atap.

Meski menggunakan materi yg terbilang sangat sederhana, tetapi rumah tersebut tetap aman dr bocor dikala sedang hujan.

Pada cuilan atap tersebut pula terdapat embel-embel yg mempunyai bentuk cagak gunting (capit hurang).

Dimana pelengkap tersebut berfungsi sebagai persiapan supaya air tak merembes ke dlm rumah.

Sedangkan untuk menopang kerangka atap tersebut, suku Sunda memilih menggunakan bambu yg sudah di sirih menjadi empat cuilan.

Rumah akhlak Julang Ngapak ini masih dapat didapatkan di berbagai kampung adab yg ada di tempat Kuningan & Tasikmalaya.

2. Rumah Adat Badak Heuay

rumah adat badak heuay

Rumah tradisional suku Sunda selanjutnya yaitu rumah budpekerti Badak Heuay.

Rumah adat Badak Heuay sendiri bila diartikan ke dlm bahasa Indonesia berarti Badak Menguap.

Nama tersebut diseleksi alasannya rumah adab ini mempunyai bentuk atap yg terlihat mirip rino yg sedang menguap.

Pada mulanya, rumah akhlak ini terbuat dr bahan dasar kayu & tanah liat selaku gentengnya.

Atap rumah adab Badak Heuay terbagi menjadi dua jenis atap yaitu atap besar & atap kecil.

Dimana atap besar berguna untuk menaungi rumah serpihan belakang, sementara atap kecil berguna untuk menaungi kepingan depan.

Dimana pecahan depan rumah akhlak Badak Heuay biasa digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan tamu pria.

Rumah adab ini masih bisa ditemukan di tempat Sukabumi, Jawa Barat.

3. Rumah Adat Jolopong

rumah adat jolopong

Rumah tradisional suku Sunda berikutnya yakni Jolopong, dimana rumah etika ini masih sangat mudah didapatkan di kawasan pedesaan.

Rumah budpekerti Jolopong memiliki bentuk atap seperti pelana yg memanjang.

Atap tersebut terbagi menjadi dua cuilan, dimana kedua kepingan atap dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah.

Batang suhunan tersebut mempunyai panjang yg sejajar dgn kedua sisi bawah bidang atap.

Sementara yg lainnya berbentuk lebih pendek & memotong tegak lurus pada ujung suhunan tersebut.

Selain itu, rumah ini pula cuma terdiri dr beberapa ruangan saja, seperti emper (teras), tengah imah (ruang tengah), pankeh (kamar), serta pawon (dapur).

Selain itu, di dlm rumah in pula terdapat ruangan bernama padaringan yg berkhasiat selaku tempat untuk menyimpan beras.

Dan terdapat satu ruang lagi berjulukan tepas, dimana ruangan tersebut dipakai untuk mendapatkan tamu.

Rumah budbahasa Jolopong masih bisa ditemukan dgn mudah di kawasan perdesaan Garut, tepatnya di Kampung Dukuh.

4. Rumah Adat Capit Gunting

rumah adat jawa barat capit gunting

Sesuai dgn namanya, rumah adat Capit Gunting memang memiliki bentuk atap yg mirip dgn gunting.

Dimana dibagian ujung atap terdapat sebuah ornamen berupa X yg yang dibuat dr kayu atau bambu.

Secara keseluruhan, rumah adab Capit Gunting berupa persegi yg memanjang ke belakang.

Rumah budbahasa Capit Gunting terdiri dr beberapa ruangan, mirip ruang tengah, teras, kamar tidur, & dapur.

Selain itu, terdapat pula ruangan untuk menyimpan beras yg biasa disebut dgn padaringan, & ruangan untuk menerima tamu atau tepas.

5. Rumah Adat Tagog Anjing

rumah adat jawa barat tagok anjing

Rumah tradisional suku Sunda selanjutnya yaitu rumah etika Tagog Anjing, dimana jikalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti anjing duduk.

Rumah etika ini mempunyai bentuk atap segitiga dgn atap yg lain menghadap ke arah depan, yg mana menciptakan rumah ini terlihat mirip anjing yg sedang duduk.

Atap tersebut menyatu dgn rumah yg berupa persegi panjang & memanjang ke belakang.

Lalu pada belahan teras terdapat sorondoy (atap yg menyambung) dimana atap tersebut memiliki kegunaan untuk melindungi dr sinar matahari dengan-cara eksklusif.

Rumah akhlak Tagog Anjing tergolong kedalam rumah panggung tetapi pondasi yg dipakai tak terlalu tinggi.

Rumah budbahasa Tagog Anjing ini masih bisa ditemui di daerah Garut, Jawa Barat.

6. Rumah Adat Parahu Kamureb

imah parahu kumureb

Rumah akhlak Parahu Kamureb jikalau dilihat bangunannya, rumah ini mempunyai bentuk yg mirip perahu terbalik.

Karena memang, dengan-cara harafiah parahu kamureb memiliki arti perahu yg terbalik.

Rumah budbahasa Parahu Kamureb terdiri dr empat cuilan utama, dimana dua potongan yg ada di depan & belakang berupa trapesium sama kaki.

Lalu dua kepingan lain yg terdapat di penggalan kanan & kiri, mempunyai bentuk segitiga.

Struktur bangunan pada penggalan depan biasanya dibuat sedikit agak menjorok ke dlm guna untuk membuat ekstra teras.

Selain itu, biasanya penduduk Sunda pula akan membuat temoat duduk yg terbuat dr bambu atau yg biasa disebut dgn Golodog.

Meski bentuknya sungguh unik, tetapi rumah budbahasa Parahu Kamureb mempunyai kekurangan yaitu rawan bocor saat musim penghujan tiba.

Hal tersebut dikarenakan penggalan atap rumah akhlak ini memiliki banyak sambungan.

Bentuk rumah adab Parahu Kamureb masih bisa dijumpai di tempat Ciamis, Garut, & Tasikmalaya.

7. Rumah Adat Buka Pongpok

Rumah Adat Buka Pongpok

Rumah budpekerti suku Sunda selanjutnya yaitu rumah akhlak Buka Pongpok.

Rumah akhlak ini dinamakan rumah akhlak Buka Pongpok alasannya adalah memiliki bentuk pintu masuk yg sejajar dgn salah satu ujung atap (suhunan).

Jika dilihat dr potongan depan, seluruh pecahan atap dr rumah ini tak kelihatan & yg tampakhanyalah segitiga dr bentuk rumah tersebut.

8. Rumah Adat Jubleg Nangkub

Rumah Adat Jubleg Nangkub

Rumah adab suku Sunda yg terakhir yakni rumah etika Jubleg Nangkub.

Jika dilihat dengan-cara sekilas, rumah budpekerti ini terlihat mirip dgn rumah akhlak Parahu Kamureb.

Secara harfiah, rumah etika ini memiliki makna lesung (alat menumbuk padi) yg menelungkup.

Rumah budpekerti Jubleg Nangkub ialah sebuah simbol kepribadian penduduk yg sopan, ramah, & bersahaja.

Selain itu, rumah ini pula melambangkan tanah yg subur, indah, & sejahtera.

Kesimpulan

Terdapat 8 rumah etika Sunda yg masing-masing mempunyai ciri khas, gaya arsitektur, filosofi, keunikan, & fungsi yg berlainan-beda.

Delapan rumah etika Sunda tersebut yaitu rumah adab Jubleg Nangkub, rumah etika Buka Pongpok, rumah budbahasa Parahu Kamureb, rumah budpekerti Tagog Anjing, rumah akhlak Capit Gunting, rumah budpekerti Jolopong, rumah adat Badak Heuay, & rumah adab Julang Ngapak.