close

Rumah Adat Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara dgn ibukota Medan mempunyai berbagai keunikan, salah satunya adalah Rumah Adat.

Provinsi Utara sendiri mayoritas penduduknya yg berasal dr suku Batak.

Selain sebagai mayoritas, suku Batak tersebut pula diyakini merupakan penduduk orisinil dr Sumatera Utara.

Batak merupakan rumpun suku-suku yg mendiami sebagian besar di wilayah Sumatera Utara.

Sering kali orang menilai penyebutan dr suku Batak cuma pada suku Toba, Padahal Batak tak cuma suku Toba.

Pada saat ini pada biasanya orang Batak menganut agama Kristen Kristen, Kristen Protestan & Islam.

Tetapi ada pula yg menganut iktikad tradisional yakni tradisi Malim nama penganutnya disebut dgn Parmalim, & pula menganut kepercayaan animisme, meskipun pada dikala ini jumlah penganutnya dr kedua aliran tersebut sudah kian langka.

Daftar Rumah Adat di sumatera utara

1. Rumah Adat Bolon

Rumah Adat Bolon

Rumah etika Bolon ialah salah satu rumah adat Indonesia yg berasal dr Sumatera Utara yg sering disebut dgn Rumah Balai Batak Toba yg telah diakui oleh Nasional selaku perwakilan rumah etika Sumatera Utara.

Bentuk dr rumah etika tersebut yaitu berbentuk persegi panjang yg tergolong kedalam klasifikasi rumah panggung, yg unik dr rumah budpekerti tersebut ialah hampir keseluruhan materi bangunannya yang dibuat dr materi yg diambil dr alam.

Rumah akhlak tersebut pada biasanya dihuni oleh 4-6 keluarga yg hidup tolong-menolong. Tujuan dr rumah panggung adat bolon itu biar mempunyai kolong pada bawah rumahnya.

Kolong rumah tersebut digunakan untuk sangkar binatang peliharaan masyarakat Batak seperti ayam, babi & kambing.

2. Rumah Adat Pakpak

Rumah Adat Pakpak

Rumah adat Pakpak atau yg pula disebut dgn rumah adat Dairi mempunyai ciri yg khas.

Atap rumah tradisional ini yang dibuat dr bahan ijuk & penggalan kayu pada cuilan tubuh rumah.

Bentuk desainnya selain sebagai salah satu wujud seni dr budaya Pakpak, cuilan-serpihan dr setiap rumah adab Pakpak pula memiliki arti tersendiri, Rumah adab Pakpak disebut pula dgn Jerro.

Rumah akhlak tersebut pula sama dgn kebanyakan rumah adat yg berada di Sumatera Utara yg pada lazimnya memakai tiang penyangga & tangga.

3. Rumah Adat Karo

Rumah Adat Karo

 

Rumah budbahasa karo atau yg disebut dgn rumah adab Siwaluh Jabu.

Siwaluh Jabu mempunyai makna sebuah rumah yg dihuni oleh 8 keluarga, & masing-masing dr keluarga tersebut sudah mempunyai perannya masing-masing.

Penempatan keluarga-keluarga rumah Karo tersebut diputuskan oleh adat Karo. Rumah budpekerti tersebut terdiri atas Jabu Julu (hulu & Jabu Jahe.

Jabu jahe pula terbagi menjadi dua potongan, yaitu Jabu rumah sendipar ujung kayu & Jabu ujung kayu.

Dalam rumah budbahasa tersebut terdiri dr delapan ruangan yg dihuni oleh delapan keluarga. Dalam rumah budbahasa tersebut pula terdiri dr 4 dapur.

Setiap jabu dibagi menjadi dua terdiri dr beberapa jabu-jabu. Antara lain sedapuren ujung kayu, sedapuren bena kayu, sedapuren bena kayu, & jabu sadapuran lepar ujung kayu.

Info: Rumah budbahasa sumatera utara mempunyai halaman & taman yg luas, berlainan dgn rumah zaman sekarang yg biasanya berupa taman minimalis.

4. Rumah Adat Mandailing

Rumah Adat Mandailing

Suku Mandailing yakni salah satu suku yg berasal dr Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yg berada diperbatasan Riau.

Wisata alam yg berada di daerah Mandailing sangatlah mempesona, & pula mempunyai budaya kearifan setempat yg dr dahulu sudah dipegang bersahabat oleh penduduk setempat.

Rumah budpekerti Mandailing terdapat di kabupaten Mandailing Natal( Madina). Kabupaten tersebut terdapat di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan & Kabupaten Padang Lawas.

Rumah etika tersebut biasanya disebut dgn Bagas Godang yg memiliki arti bagas dlm bahasa Mandailing yg artinya rumah, sedangkan Godang berarti banyak.

5. Rumah Adat Nias

Rumah Adat Nias

Rumah budbahasa nias atau yg disebut dgn Omo Hada adalah rumah akhlak yg mempunyai bentuk panggung tradisional orang Nias.

Ada satu lagi rumah akhlak Nias yg mempunyai ciri yg berlawanan yaitu Omo Sebua.

Omo Sebua merupakan salah satu kediaman bagi para kepala desa (Salawa), kepala negeri (Tuhenori), atau bagi kaum bangsawan.

Rumah etika Nias tersebut dibangun atas tiang-tiang kayu nibung yg besar & tinggi & beralaskan Rumbia.

Bentuk dr sketsa rumah tersebut ada yg bundar telu, ini di tempat Nias Barat, Nias Timur, Nias Utara.

Sedangkan yg berbentuk persegi panjang yaitu didaerah Nias selatan & Nias Tengah. Bangunan rumah adab tersebut tidaklah berpondasi namun pribadi tertancap ke dlm tanah.

Sambungan dr antara kedua kerangka rumah tradisional tersebut tak menggunakan kayu sengingga tahan pada dikala ada goyangan gempa.

6. Rumah Adat Melayu

Rumah Adat Melayu

Rumah budbahasa Melayu yg berada di Sumatera Utara bisa dijumpai di kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Begadai (Sergei) & Kabupaten Labuhan.

Suku Melayu tersebut mempunyai andil yg sungguh penting dlm Medan yg sebagai Kota terbesar ketiga yg ada di Indonesia.

Rumah Adat Melayu Deli mempunyai ciri khas hijau & kuning, & pula lantai & dindingnya yg yang dibuat dr papan, sedangkan dr kepingan atapnya terbuat dr bahan ijuk.

7. Rumah Balai Batak Toba

Rumah Balai Batak Toba

Rumah Balai Batak Toba yakni salah satu rumah adat tradisional dr Sumatera Utara. Berdasarkan dr fungsi, Jabu parsakitan merupakan tempat untuk menyimpan barang.

Tempat tersebut pula kadang dipakai untuk bermusyawarah terkait dgn hal-hal akhlak. Sedangkan Jabu bolon merupakan rumah keluarga besar.

Rumah budbahasa tersebut tak mempunyai kamar atau sekat sehingga semua anggota keluarga tinggal & tidur bareng .

Rumah Balai Toba pula sering dikenal sebagai Rumah Bolon. Masyarakat sekitar menilai rumah tersebut seperti seekor kerbau yg sedang berdiri tegak.

Disetiap pembangunan rumah akhlak suku Batak tersebut selalu dilakukan dgn gotong royong oleh masyarakat sekitar.

Rumah budbahasa tersebut berupa seperti panggung yg disangga oleh beberapa tiang penyangga.

Tiang penyangga rumah etika tersebut biasanya terbuat dr bahan kayu. Rumah budpekerti Balai Batak Toba tersebut mempunyai bahan yg sebagian besar yang dibuat dr kayu.

Menurut keyakinan penduduk Batak, Rumah adat tersebut terbagi menjadi tiga pecahan yg mencerminkan dimensi atau dunia yg berbeda-beda.

  1. Bagian atap rumah yg diyakini oleh orang Batak merefleksikan tentang dunia para Dewa
  2. Bagian lantai rumah yg diyakini oleh orang Batak merefleksikan dunia manusia.
  3. Bagian bawah atau kolong rumah yg diyakini oleh orang Batak merefleksikan dunia maut.

8.Rumah Adat Simalungun

Rumah Adat Simalungun

Rumah Adat Simalungun adalah etnis yg berada di tempat Kota Pematang Siantar & Kabupaten Simalungun, Rumah etika tersebut pula dinamai dgn Rumah Bolon.

Rumah akhlak tersebut mempunyai ciri khas yg berlawanan dgn yg yang lain yakni bentuk atapnya yg unik yg didesign dgn bentuk limas.

9. Rumah Adat Angkola

Rumah Adat Angkola

Angkola merupakan salah satu etnis yg berdiri sendiri, walaupun banyak orang yg menyamakannya dgn mandailing.

Rumah budbahasa tersebut pula dinamai dgn Bagas & Gondang seperti halnya rumah budbahasa Mandiling. Tetapi tetap ada beberapa perbedaan diantara rumah adat keduanya.

Rumah akhlak Angkola yg berasal dr Sumatera Utara mempunyai ciri atap yg yang dibuat dr materi ijuk & dindingnya yang dibuat dr papam.

Salah satu ciri khas dr rumah akhlak tersebut ialah selalu memakai warna yg secara umum dikuasai hitam.

Nilai Filosofi

  1. Pada serpihan atas pintu yg dihiasi dgn lukisan groga atau lukisan hewan, lukisan tersebut yaitu berupa cicak atau kerbau yg dominan berwarna merah, putih & hitam. Cicak melambangkan penduduk Batak yg mempunyai persaudaraan yg sangat besar lengan berkuasa satu dgn yg lainnya. Selain itu kerbau menjadi simbol tanda terima kasih.
  2. Atapnya tampakcukup tinggi alasannya adalah dibuat mirip pelana kuda yg sungguh sempit.
  3. Dinding rumah yg tak menggunakan plafon sehingga menjadi pendek & cukup untuk berdiri.
  4. Untuk memperindah penampilan dr rumah akhlak tersebut maka pada pecahan atas dihiasi dgn anyaman.

Kesimpulan

Provinsi Sumatera Utara mempunyai 9 rumah budbahasa yg masing-masing rumah akhlak tersebut mempunyai keunikan, Filosofi, kegunaan & rancangan yg berlainan dgn yg lain.

Sembilan rumah adat yg ada di Sumatera Utara yaitu Rumah adat Bolon, Rumah adab Pakpak, Rumah adat Karo, Rumah akhlak Mandailing, Rumah adat Nias, Rumah adat Melayu, Rumah budbahasa Balai Batak Toba, Rumah adat Simalungun, & Rumah adab Angkola.

  Styrofoam Termasuk Materi Baku Kerajinan Kategori