Rumah Adat Sulawesi Tenggara – Indonesia mempunyai beragam budaya yg dapat mempengaruhi bentuk dr rumah tradisional. Dimana pada setiap rumah tradisional pastinya mempunyai keunikan & pula ciri khas tersendiri.
Begitu pula pada rumah adat yg berada di Sulawesi Tenggara. Penasaran apa saja rumah adat Sulawesi Tenggara? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!
Daftar Isi
Rumah Adat Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara merupakan provinsi yg sama dgn provinsi yang lain di Indonesia, dimana pada provinsi ini pula mempunyai beberapa suku yg tinggal di dlmnya. Suku-suku yg ada pada wilayah Sulawesi Tenggara ini masing-masing pula mendirikan kerajaan kecil yg ikut mewarnai sejarah dr provinsi ini.
Bukan hanya itu, suku-suku yg ada pada provinsi tersebut pula memiliki beberapa kebudayaan masing-masing, umpamanya adalah rumah adat. Dimana terdapat 4 jenis rumah adat Sulawesi Tenggara yg memiliki sejarah & pula keunikan masing-masing.
Macam-Macam Rumah Adat Sulawesi Tenggara
Seperti pada klarifikasi iatas, bahwa Rumah adat Sulawesi Tenggara terbagi menjadi 4 jenis dgn keunikan yg ada pada bagian bentuk, arsitektur, ciri khas & masih banyak lainnya. Lalu apa sebenarnya 4 jenis rumah adat tersebut? Yuk simak penjelasannya dibawah ini!
No | Rumah Adat Sulawesi Tenggara |
1 | Rumah Adat Laikas |
2 | Rumah Adat Mengkongga |
3 | Rumah Adat Banua Tada |
4 | Rumah Adat Bharugano Wuna |
-
Rumah Adat Laikas
Laikas atau bisa pula disebut dgn Laila Taba merupakan rumah adat Sulawesi Tenggara yg pada umumnya dihuni oleh suku Tolaki. Suku tersebut bisa didapatkan di wilayah Kota Kendari, Konawe Selatan & Utara serta Kolaka Utara.
Dulunya, raja yg memimpin wilayah ini bisa dikatakan seseorang yg cukup terkenal, yakni Haluoleo. Dimana masyarakat sekitar mempunyai kepercayaan animisme, tetapi sesudah masuknya agama Islam ke wilayah ini, menjadikan mereka beralih masuk ke dlm Agama Islam.
Rumah adat yg dimiliki oleh suku Tolaki pula masih mendapat imbas dr kepercayaan masyarakat sebelumnya dgn memakai analogi badan. Dimulai dr serpihan depan rumah yg melambangkan kedua tangan & dagu.
Pada penggalan tengah rumah diibaratkan selaku dua lutut serta sentra serpihan tengah diumpamakan selaku tali pusar. Untuk bagian belakang rumah diumpamakan sebagai kaki kanan & pula kiri, sedangkan untuk pusat penggalan belakang melambangkan alat vital.
Bentuk rumah adat Laikas
Rumah adat Laikas memiliki bentuk seperti rumah panggung, dimana bangunannya terdiri dr tiga atau empat lantai. Bagian tersebut antara lain yakni selaku berikut.
- Bagian kolong yg biasanya dipakai untuk memelihara hewan ternak, tempat penyimpanan alat-alat pertanian & pula tempat untuk rehat. Selain digunakan untuk tempat binatang ternak, kolong rumah pula ternyata dibangun dgn tujuan untuk menghindari banjir, menghindari hewan buas & pula membuatnya rumah labuh masbodoh.
- Bagian kedua ialah cuilan atas yg pula difungsikan untuk melakukan aneka macam macam kegiatan.
- Bagian ketiga atau cuilan tengahnya yg menyimbolkan perwujudan dr alam semesta.
Pada cuilan depan dr rumah adat ini pula berupa simetris, dimana pada bagian depan terdapat ruangan yg cukup besar & difungsikan untuk tempat mendapatkan tamu.
Tangga dr rumah ini pula terbilang cukup unik, sebab memang dilengkapi dgn atap, berlawanan dgn beberapa rumah adat lainnya.
Pembuatan rumah adat Laikas
Arsitektur dr rumah adat Sulawesi Tenggara ini konon katanya dipengaruhi oleh beberapa suku lain, yakni dr suku Bugis, Luwu, & pula Makassar. Sehingga rumah adat ini mempunyai bentuk ornamen yg bermacam-macam.
Bahan yg digunakan untuk membuat rumah adat ini pula terbilang cukup unik, dimana pada saat proses pembangunan rumah tak dibutuhkan aneka macam bahan logam sedikitpun. Karena memang rumah tak dibangun dgn menggunakan paku, maka biasanya masyarakat akan menggantinya dgn memakai bahan material yg alami.
Yakni atap yg terbuat dr bahan material kayu, tetapi suku Tolaki pula bisa menjadikannya dgn memakai materi material berupa rumbai alang-alang atau Nipah. Sedangkan pada tiang rumah memakai bahan material balok kayu, dgn dinding yg pula dibangun dgn menggunakan papan kayu.
Semua material tersebut kemudian akan disatukan menjadi sebuah bangunan bersama-sama dgn serat kayu atau pasak kayu. Dalam pengerjaan rumah adat ini biasanya masyarakatnya akan menamakan perilaku semangat gotong royong.
Maksudnya disini ialah apabila ada masyarakat yg akan membangun rumah, maka masyarakat yg satu & yg yang lain akan ikut menolong dgn sukarela. Hal tersebut sangatlah elok untuk senantiasa mempertahankan kerukunan antar masyarakatnya.
Mata pencaharian suku Tolaki
Sebagian masyarakat dr suku Tolaki masih hidup dengan-cara tradisional, yakni masih menggantungkan hidupnya dgn cara mengelola hasil alam, hal tersebut dikarenakan mereka masih berpegang teguh dgn keyakinan & pula tradisi yg selalu mempertahankan kelestarian alam.
Kepercayaan tersebut pula masih terus diwariskan pada para anak cucu. Dimana hal tersebut bisa dibuktikan dgn adanya metode perladangan & pula permukaan dr kebiasaan turun temurun.
-
Rumah Adat Mengkongga
Mekongga merupakan salah satu tempat yg dulunya pula berbentuk kerajaan. Kerajaan Mekongga merupakan kerajaan yg bisa dikatakan cukup unik, karena banyak yg mempercayai bahwa kerajaan ini dulunya berhubungan dgn titisan tuhan atau semacamnya, raja ini mempunyai salah satu raja yakni Raja Latambaga yg mampu membawa pergeseran untuk Mekongga.
Selama masa pemerintahannya, raja Latambaga sudah berhasil menyatukan berbagai kelompok penduduk yg ada di Sini. Salah satu nilai yg iajarkan oleh dia ialah perihal gotong royong pada ketika pembangunan rumah.
Filosofi Rumah adat Mekongga
Rumah adat Mekongga dulunya dibangun oleh Raja Latambaga yg dijadikan sebagai tempat untuk pertemuan dr pemangku adat. Dimana rumah ini berupa rumah panggung tanpa sekat.
Pada zaman ini, alat yg digunakan untuk proses pembangunan rumah sudah terbilang cukup maju, alasannya adanya efek para penjualyg berasal dr Luwu.
Sesuai dgn nilai yg sudah iajarkan oleh raja, bahwa rumah adat Sulawesi Tenggara ini dijalankan dgn bergotong royong, baik dimulai dr pemilihan materi sampai proses dlm mendirikan rumah.
Tetapi alasannya seiring berjalannya waktu, rumah adat Mekongga menjadi lapuk & sudah tak terurus. Bahkan, sempat pula rumah adat ini mengalami kepunahan & yg tersisa cuma gambar dokumentasinya saja pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia mereka, wilayah ini telah dimekarkan & pula dijadikan suatu kabupaten dgn nama Kolaka. Pada masa ini, masyarakat sekitar kembali membangun rumah adat dgn tetap mengamati nilai-nilai dr keaslian rumah. Tetapi masih tetap memperlihatkan sedikit adaptasi pada beberapa kepingan dgn pernak-pernik-ornamen yg khas.
Ciri khas & keunikan Rumah adat Mekongga
Bangunan dr rumah adat ini terbilang cukup luas dgn bentuk segi empat. Dimana luasnya bisa meraih 2 Ha & berupa mirip rumah adat panggung.
Rumah ini pula mempunyai tiang penyangga yg berjumlah 12 buah, dimana jumlah tiang tersebut melambangkan 12 pemimpin yg kuat di wilayah Mekongga. Tiang ini selain berfungsi sebagai hiasan pula ternyata difungsikan selaku tiang penyangga bangunan rumah.
Kemudian keunikan yang lain yakni rumah ini mempunyai anak tangga yg berjumlah 30 dimana angka tersebut melambangkan akan helai bulu sayap burung Kongga. Tangga ini pula berfungsi selaku penghubung antara permukaan tanah & pula lantai pertama hunian.
Ruangan yg ada di Rumah adat Mekongga
Pada lazimnya ruangan yg ada pada bangunan inti terbagi menjadi 4 bilik ruangan. Ruangan tersebut iantaranya yakni selaku berikut.
- Ruang rapat atau konferensi para pemuka adat
- Ruang untuk tempat penyimpanan benda pusaka & pula barang berharga yg yang lain
- Ruang kerja untuk raja
- Ruang untuk para abdi dr raja.
Pada potongan depan, samping kiri & pula samping kanan rumah pula terdapat gambar dr burung kongga yg merupakan burung khas dr Mekongga itu sendiri.
-
Rumah Adat Banua Tada
Rumah adat Banua Tada merupakan salah satu rumah adat Sulawesi Tenggara, dimana rumah adat ini dibangun dgn bahan material kayu serta berupa rumah panggung. Dalam proses pembangunannya rumah ini tak memakai paku sama sekali.
Rumah adat Banua ini bisa kalian temukan di wilayah Pulau Buton yg kebanyakan ditinggali oleh penduduk Suku Wolio. Banua Tada berasal dr bahasa Buton yakni “Banua” yg iartikan sebagai rumah & kata “Tada” yg mempunyai arti Siku.
Menurut sejarahnya, rumah adat ini pertama kali dibangun pada masa Raja Buton yg pertama yakni Wa Kaa Kaa. Rumah ini dibuat dgn tujuan untuk menghormati raja mereka, dimana pada saat itu rumah dibangun dgn bentuk yg masih sederhana tanpa hiasan apapun.
Tapi tepat pada sekitar tahun 1491 yakni pada waktu sultan pertama dr Kesultanan Buton meninggal, rumah adat ini mulai mengenal berbagai dekorasi-hiasan yg menciptakan rumah semakin menawan.
Jenis-jenis Benua Tada
Rumah adat Sulawesi Tenggara Banua Tada ini terbagi menjadi beberapa jenis, iantaranya ialah Banua Rasa Kamali atau Malige, Banua Tada Peta Pale & yg terakhir ialah Banua Tada Tare Talu Pale, berikut ini penjelasannya!
-
Banua Tada Kamali atau Malige
Rumah adat Tada Kamali atau Malige ini merupakan rumah adat atau istana yg khusus digunakan sebagai tempat tinggal khusus raja beserta keluarganya. Struktur rumah ini pula memiliki 2 atap yg bersusun.
-
Banua Tada Tare Pata Pale
Rumah adat Tada Tare Pata Pale merupakan rumah adat yg berbentuk siku dgn 4 tiang. Dimana pada umumnya rumah adat ini dijadikan sebagai tempat tinggal oleh para pejabat hingga para pegawai istana beserta keluarganya.
-
Banua Tada Tare Talu Pale
Rumah adat Tada Tare Talu Pale kebanyakan merupakan rumah tradisional yg memiliki tiang berjumlah 3, dimana biasanya rumah ini akan dipakai sebagai tempat tinggal orang cukup umur.
Bahan material Pembuatan Rumah adat Banua Tada
Dalam proses pembangunannya rumah adat ini yang dibuat dr bahan material kayu dgn mutu yg unggul, misalnya yaitu kayu nangka, kayu jati & pula bayem. Khusus untuk kayu pohon nangka biasanya dipakai untuk kerangka atap.
Sedangkan pada kepingan lantainya, rumah adat ini dibangun dgn memakai materi bambu yg sebelumnya telah direndam dgn menggunakan air garam. Tetapi seiring dgn perkembangan zaman, rumah adat ini mengalami perubahan pada pondasi rumah yg sudah mulai menggunakan bata & pula lantainya yg menggunakan papan kayu.
Pada rumah adat ini pula terdapat beberapa simbol hiasan yg dipengaruhi oleh konsep serta pedoman tasawuf. Dimana hiasan tersebut tak boleh dipasang dengan-cara asal pilih alasannya simbol tersebut tentu saja mempunyai makna tersendiri.
Simbol yg diberikan biasanya melambangkan nilai-nilai dr kebudayaan, kisah peradaban dr kesultanan di masa lalu sampai menerapkan kearifan lokal yg ada.
-
Rumah Adat Bharugano Wuna
Rumah adat Bharugano Wuna merupakan rumah adat Sulawesi Tenggara yg dijadikan tempat tinggal oleh suku Muna. Dimana suku Muna dikenal sudah menjalin hubungan kekerabatan dgn Kerajaan Buton dr silsilah Raja Waa Kaa Kaa.
Rumah adat ini pula bisa dikatakan mempunyai bentuk yg sangat sederhana & merefleksikan penduduk Muna itu sendiri. Tiang rumah ini yang dibuat dr kayu yg kecil dgn dinding yg terbuat dr kulit kayu serta lantai yg yang dibuat dr bambu.
Pada biasanya rumah ini pula tak memakai paku sana sekali. Melainkan hanya menggunakan metode ikat yg mengandalkan kulit rotan atau kulit dr kayu waru.
Rumah ini pula berbentuk seperti rumah panggung dgn serpihan kolong rumah yg dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyimpan alat & pula hasil dr pertanian. Pemerintah kabupaten Muna tepatnya pada tahun 2017 berinisiatif untuk kembali membangun rumah adat suku Muna & pula dengan-cara resmi memberinya nama Bharugo Wuna yg mempunyai arti tiangnya berjumlah 99.
Jumlah tiang tersebut menyimbolkan nama-nama Allah (Asma’ul Husna). Kemudian terdapat pula ruangan yang lain yg berada di samping kanan , disebut sebagai tambi & pada cuilan depannya pula memiliki serpihan lain yg difungsikan sebagai teras.
Orang pula bertanya
Apa nama rumah adat Sulawesi Tenggara?
Rumah adat Sulawesi Tengah apa?
Apa senjata Sulawesi Tenggara?
Apa materi pembuatan rumah adat banua tada?
Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai rumah adat Sulawesi Tenggara yg terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sukunya, gampang-mudahan klarifikasi ini mampu berguna bagi para pembaca sekalian. Mengenai rumah adat Sulawesi Tenggara & gampang-mudahan penjelasan ini pula dapat dipahami dgn baik ya!
Rumah Adat Sulawesi Tenggara
Sumber Refrensi:
@https://www.celebes.co/rumah-adat-sulawesi-tenggara
@https://tambahpinter.com/rumah-adat-sulawesi-tenggara/#Rumah_Adat_Banua_Tada
@https://guratgarut.com/rumah-adat-sulawesi-tenggara/
@https://www.orami.com/magazine/rumah-adat-sulawesi-tenggara/