Oleh Listiyani (@T18-Listiyani)
ABSTRAK
Teknologi berhubungan pada pembangunan dan aplikasi produk, peralatan serta tata cara untuk memelihara alam sekitar dan meminimumkan atau mengurangi kesan negative dari acara insan. Teknologi Hijau juga ialah salah satu upaya untuk mempertahankan kelestarian atau keselamatan kehidupan di planet bumi ini. Teknologi Hijau yang masih terus dikembangkan dan ialah kecenderung teknologi di kurun datang, diantaranya energi terbarukan, bangunan hijau/ramah lingkungan, kimia hijau, dan nanoteknologi hijau.
Kata Kunci : teknologi hijau, energi hijau, bangunan hijau, kimia hijau, nanoteknologi hijau
ABSTRACT
Technology is concerned with the development and application of products, equipment and systems to maintain the environment and minimize or reduce the negative effects of human activities. Green technology is also one of the efforts to maintain the preservation or safety of life on this planet Earth. Green technology that is still being developed and is a technology vehicle in the future, including renewable energy, green buildings / environmentally friendly, green chemistry, and green nanotechnology.
Key Words : green technology, green energy, green buildings, green chemistry, green nanotechnology
PENDAHULUAN
Menurut MW dan DC (dalam Hidayat 2021), definisi teknologi berdasarkan beberapa kamus terkemuka di dunia (Dictionary.oom, dan Meriam Webster) antara lain: Cabang pengetahuan yang berhubungan dengan penciptaan dan penggunaan fasilitas teknis dan keterkaitannya dengan kehidupan, penduduk , dan lingkungan; Penerapan Pengetahuan untuk tujuan simpel; Proses ilmiah atau industri, inovasi, tata cara atau sejenisnya; Penggunaan ilmu pengetahuan dalam industri, teknik, dan sebagainya, untuk memperoleh hal-hal yang memiliki kegunaan atau untuk memecahkan persoalan.
Teknologi hijau ialah teknologi untuk menghasilkan energi dan produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Dimasa mendatang, teknologi hijau ialah sebuah bidang yang akan melahirkan banyak penemuan dan pergeseran dalam kehidupan sehari-hari. Kriteria dari teknologi hijau adalah meminimumkan degrasi kualitas limgkungan, mempunyai pembebasan gas rumah kaca yang rendah, aaman untuk dipakai dan menyediakan lingkungan hidup sehat dan lebih baik untuk semua kehidupan, menghemat energi dan sumberdaya alam, dan menggalakkan sumber-sumber yang mampu diperbarui (renewable).
RUMUSAN MASALAH
1. Apa makna dari teknologi hijau?
2. Apa saja ruang lingkup teknologi hijau?
3. Bagaimana penerapan ruang lingkup teknologi hijau?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui makna teknologi hijau.
2. Untuk mengenali ruang lingkup teknologi hijau.
3. Untuk mengenali penerapan ruang lingkup teknologi hijau.
PEMBAHASAN
Menurut Man (2013), Teknologi yaitu sesuatu yang lebih terbaru dari tahun-tahun sebelumnya yang mempunyai cara pengoperasian yang berbeda. Sedangkan Hijau mempunyai makna warna yang bersifat cerah, segar dan indah. bersifat cerah, segar dan indah. Pada zaman modern ini Teknologi Hijau mesti mulai di terapkan. Jika diartikan Teknologi Hijau merupakan teknologi yang banyak mengandung segi positifnya dan keuntungannya banyak di mampu untuk kehidupan sehari-hari.
Menurut Soni (dalam Hidayat, 2021), Teknologi hijau ialah pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Oleh sebab itu, baik nyata maupun negatifnya perlu diselidiki. Teknologi hijau memakai sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi hijau memakai teknik pembangkit energi gres dan inovatif. Nanoteknologi hijau yang memakai teknik hijau dan kimia hijau yaitu salah satu teknologi hijau modern. Salah satu aspek penting terjadinya pencemaran lingkungan ialah pembuangan limbah. Teknologi hijau mempunyai tanggapan untuk itu juga. Ini dapat secara efektif mengubah acuan dan buatan limbah dengan cara yang tidak membahayakan planet ini dan kita bisa menjadi hijau.
Teknologi hijau yang mengarahkan peradaban manusia untuk lebih erat dengan lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara efektif dan efisien. Konsep teknologi hijau yang dipraktekkan dalam menciptakan produk dengan cara mengurangi bahan baku, mengefisiensikan proses, dan memaksimaikan output produk, namun dengan senantiasa menghasilkan limbah dan polutan dalam jumlah yang minimal. Ruang lingkup dari teknologi hijau, yaitu energi hijau, bangunan hijau, kimia hijau, dan nanoteknologi hijau.
Energi hijau yaitu energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Energi hijau mencakup sumber energi terbarukan seperti energi surya, energi angin, energi geothermal, energi biomassa, dan energi tenaga air. Energi surya atau matahari yang berasal dari radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari diubah menjadi listrik dengan mempergunakan teknologi termal dan teknologi sel surya. Energi angin ditemukan dengan mempergunakan kincir angin. Kincir angin akan dihubungkan ke generator atau turbin lalu akan menciptakan energi listrik. Energi panas bumi digunakan untuk memanaskan air yang ada di dalam ketel uap yang kemudian akan menciptakan uap air yang hendak memutarkan turbin. Sumber energi biomassa, ialah biogas, kayu, limbah pertanian/perternakan, dan tumbuhan energi. Sumber energi biomassa dipakai sebagai sumber materi bakar. Sedangkan penggunaan air untuk sumber energi yaitu pembangkit listrik yang mempergunakan arus air atau air yang jatuh pada jeram untuk memutar dynamo.
Menurut Hidayat (2021), Bangunan Hijau dikenal juga selaku bangunan ramah lingkungan atau bangunan berkelanjutan, ada keterikatan yang akrab dengan arsitektur hijau, kontruksi hijau, rancangan berkesinambungan, dan bangunan alami. Menurut GBCI (dalam Hamdajani A, dkk. 2015), bahwa bangunan hijau (green building) adalah bangunan baru yang direncanakan dan dilaksanakan atau bangunan telah terbangun yang dioperasikan dengan mengamati aspek-aspek lingkungan /ekosistem dan memenuhi kinerja: bijak guna lahan, hemat air, ekonomis energi, irit materi kurangi limbah, dan kualitas udara dalam ruangan. Seperti yang diutarakan “The US Environmental Protection Agency” di buku The Green Building Handbook (dalam Hamdajani A, dkk. 2015), mendefinisikan faedah dari bangunan hijau dalam tiga kategori utama, adalah :
1. Manfaat Lingkungan: bangunan hijau melestarikan sumber daya alam, memajukan kualitas udara dan air, dan meminimalisir limbah.
2. Manfaat Ekonomi: bangunan hijau meminimalkan biaya modal dan operasional, memajukan nilai properti, dan meningkatkan produktivitas pekerja.
3. Kesehatan dan Masyarakat. Manfaat: bangunan hijau mengembangkan kesehatan, kemakmuran, dan kualitas hidup bagi penghuni maupun masyarakat sekitarnya.
Menurut Dunn (dalam Hidayat 2021), Kimia Hijau atau Kimia Berkelanjutan didefinisikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan sebagai “desain produk kimia yang meminimalisir atau menetralisir penggunaan zat berbahaya” Dalam bertahun-tahun terakhir ada cita-cita masyarakat yang lebih besar bahwa andal kimia dan insinyur kimia mesti menciptakan materi kimia yang lebih ramah lingkungan dan berkesinambungan. proses dan kemungkinan tren ini akan terus tumbuh selama beberapa dekade mendatang. Prinsip dari kimia hijau, adalah pencegahan limbah, mengoptimalkan ekonomi atom, perancangan sintesisi dengan materi kimia yang tidak berbahaya, perancangan materi dan produk kimia yang kondusif, pelarut hijau, perancangan untuk efisiensi energi, penggunaan materi baku terbarukan, mengurangi tahapan reaksi ata
u derivative, katalisis, desain untuk degradasi, analisis seketika untuk pencegahan polusi, dan minimalkan potensi kecelakaan. Penerapan dari kimia hijau bersifat dapat terurai oleh mikroorganisme (biodegradable); mampu beradaptasi dan sejalan dengan siklus 3R (reuse, recycle, and reduce); serta produk dan proses produksinya tidak menyebabkan bahaya.
Ruang lingkup teknologi hijau yang terakhir yakni nanoteknologi hijau. Nanoteknologi hijau yaitu penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan. Nanoteknologi hijau melibatkan manipulasi materi pada skala nanometer (per satu miliar meter). Menurut Nano (dalam Hidayat 2021), nanoteknologi dan nanosains ialah studi dan penerapan hal-hal yang sangat kecil di berbagai bidang ilmu seperti kimia, biologi, fisika, ilmu material dan rekayasa. Dijelaskan, bahwa pandangan baru nanoteknologi dan nanosains muncul pada tahun 1959, ketika fisikawan Richard Feyman pada konferensi Asosiasi Fisika Amerika Serikat di lnstitut Teknologi California (Caltech) menunjukkan ceramah berjudul “There’s Plenty of Room at the Bottom”. Penemuan alat scanning tunneling microscope (STM) dan atomic force microscope (AFM), menandai masa kebangkitan nanoteknologi.
KESIMPULAN
Teknologi hijau yaitu pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Teknologi hijau memakai sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi hijau memakai teknik pembangkit energi gres dan kreatif. Konsep teknologi hijau yang diterapkan dalam menciptakan produk dengan cara mengurangi materi baku, mengefisiensikan proses, dan memaksimaikan output produk, namun dengan selalu menciptakan limbah dan polutan dalam jumlah yang minimal. Ruang lingkup dari teknologi hijau, yakni energi hijau, bangunan hijau, kimia hijau, dan nanoteknologi hijau.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdajani, A., Fajar K., Galih P. 2015. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahayangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Vol. 7 No. 1. 2085-1227. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232127/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%202.pdf (diunduh 27 November 2021)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Hijau. Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Hidayat, Atep Afia. 2021. Teknologi Hijau. Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Man, Azilawani. 2013. Teknologi Hijau. Dalam https://id.scribd.com/doc/185375743/Teknologi-Hijau (diunduh 27 November 2021)