Pada suatu pagi penduduk negeri Palestina ricuh karena diamuk oleh Dajjal. Nabi Isa kemudian bergegas menuju Palestina untuk menolong kaum muslimin. Mengetahuo Nabi Isa tiba, Dajjal kemudian melarikan diri dan lolos, Nabi Isa lalu mengeluarkan halilintar yang menyambar dan kesannya Dajjal bisa terkejar di Babilud, suatu kawasan yang berjarak kurang lebih 3 km di sebelah barat Baitul Maqdis (Yerusalem), ibukota Palestina. Disitulah Dajjal dibunuh oleh Nabi Isa as.
Menurut riwayat yang lain: Nabi Isa tidak bisa memburu larinya Dajjal, hingga akhirnya terdengar suara: “Hai Bumi, telanlah kaki Dajjal.” Pada waktu itu kaki Dajjal berpijak di kampung Lud, maka tanahnya ambles ke bumi sampai kesannya mampu terkejar oleh Nabi Isa. Nabi Isa melotot pada Dajjal sambil berkata: “Hai Dajjal, engkau sudah mengaku sebagai Tuhan yang membuat langit dan bumi beserta isinya. Sudah berapa tahun engkau hidup di dunia dan telah berapa banyak manusia yang engkau sesatkan, kini siapa yang engkau sembah?”
Nabi Isa berkata dengan suara yang lantang dan berapi-api. Dajjal bungkam tanpa mampu berkata apa-apa, tubuhnya balasannya mengecil dan tidak bisa bertambah besar lagi, hilang kewibawaannya dan tiba kelemahannya, seluruh tubuhnya gemetar bagaikan domba yang ada di depan macan yang hendak memangsanya. Sampai disini Nabi Isa lalu menebaskan pedangnya ke leher Dajjal, dari leher Dajjal mengalir darah, Dajjal senggar-senggur mengalami sekarat, tingkahnya bagaikan ayam yang disembelih dan akibatnya tewas dalam kenistaan.