Keruntuhan Teori Evolusi
(Fakta Penciptaan)
Bagian I : Asal Usul Kehidupan
Siapapun yg memperhatikan jagat raya, akan memperoleh 250 milyar galaksi. Masing-masing terdiri dr 300 milyar bintang. Bumi menempati kepingan sungguh kecil dr alam yg luas ini. Air yg menutup sebagian besar permukaan bumi ini yaitu salah satu dr unsur utama kehidupan. Kisaran suhu, ciri orbit, & permukaan bumi semua memperlihatkan memang planet ini khusus didesain bagi kehidupan. Jutaan spesies tanaman & binatang yg berlainan hidup di bumi dgn sangat harmonis. Setiap makhluk hidup dilengkapi dgn metode yg sangat kompleks, yg memungkinkan mereka bermain peran dlm sistem tersebut sebaik-baiknya. Karena kehidupan ini terancam, terdesain & tertata, maka sudah pasti ia mempunyai pencipta, ialah Tuhan (allah) yg menciptakan langit & bumi dr ketiadaan & membuat segala sesuatu di dalamnya.
Teori evolusi yg dikemukakan diabad ke-19 menolak fakta penciptaan ini. Teori ini menyatakan bahwa spesies di muka bumi ini bukan diciptakan dengan-cara sarat oleh Tuhan (allah), tetapi muncul menjadi ada balasan proses yg dikendalikan dengan-cara penuh oleh insiden kebetulan. Pencetus teori ini yaitu ilmuan amatir ilmu alam berjulukan Charles Darwin. Darwin memaparkan teori ini dlm bukunya The Origin of Spesies yg terbit pada tahun 1859. Teori Darwin menyatakan “Bahwa semua spesies berasal dr moyang yg sama lewat pergeseran komulatif sedikit demi sedikit dlm waktu lama”. Darwin tak bisa memperlihatkan bukti meyakinkan untuk membenarkan klaimnya. Darwin mengakui hal ini didalam bukunya pada bab yg berjudul DIFFICUTIES ON THEORY. Darwin berharap bahwa kesusahan-kesusahan ini akan terselesaikan oleh penemuan-inovasi ilmiah mutakhir. Darwin berpendapat bahwa semua spesies berevolusi dengan-cara bertahap dr 1 nenek moyang yg sama.
Menurut teori “Spontanea Regeneration” yg populer sejak kala pertengahan, makhluk hidup mampu timbul dgn sendirinya dr lumpur, & serangga dr sisa masakan, & sejumlah percobaan dilaksanakan & untuk menunjukan teori ini. Segegam gandum ditaruh pada kain kotor & tikus akan muncul darinya. Belatung pada daging pula dijadikan bukti bahwa kehidupan mampu muncul dr benda mati. Tetapi ditahun sesudah penerbitan “THE ORIGIN OF SPESIES BY MEANS OF NATURAL SELECTION “ ilmuan biologi perancis terkenal “Louis Pastear’ menggugurkan mitos teori evolusi ini. Saat ini tak ada kondisi pernah dikenali yg dengannya sesorang dapat menerangkan bahwa makhluk-makhluk mikroskopis sudah terbentuk dibumi tanpa induk yg ibarat mereka.
Evolusionis pertama yg memiliki asal- permintaan kehidupan pada abad ke-20 ialah pakar biologi Rusia “Alexander Oparin”. Pada tahun 1830an Oparin merumuskan sejumlah teori untuk menerangkan bagaimana sel paling pertama dapat muncul dr benda tak hidup. Namun usahanya sukses dgn kegagalan & Oparin sendiri mesti mengakui. Para evolusionis sesudah Oparin, melakukan eksperimen untuk merumuskan klarifikasi evolusionis ihwal asal undangan kehidupan. Yang terkenal diantara eksperimen ini dikerjakan oleh jago kimia Amerika “Stanley Miller” pada tahun 1953. Miller berhasil menerima sedikit senyawa organik sederhana dgn mereaksikan gas-gas yg ia yakini terdapat pada atmosfir bumi. Dikemudian hari hal ini terbukti tak benar, inovasi berikutnya memperlihatkan bahwa gas-gas yg dipakai dlm eksperimen tersebut sungguh berbeda dgn gas-gas pada atmosfer bumi purba. Jeffrey Bada seorang geokimia & pendukung teori evolusi mengakui fakta ini dlm EARTH edisi Februari 1998 yg termasuk diantaranya literatur evolusionis ketermuka.
Setiap makhluk hidup di bumi tersusun atas sel-sel berskala sekitar 1/100 mm. Sejumlah makhluk hidup, bahkan cuma terdiri atas 1 sel. Namun organisme bersel 1 ini pun memiliki komposisi yg teramat kompleks. Di masa Darwin struktur kompleks sel belumlah diketahui. Namun mikroskop elektron mutakhir yg didapatkan sekitar pertengahan abad ke-20 mengungkapkan betapa kompleks & rapuhnya suatu sel sesungguhnya. Satu sel hidup terdiri dr ribuan komponen kecil yg bekerja dengan-cara serasi. Sebagai citra dlm sel terdapat membrane sel yg seolah dengan-cara sadar mengontrol apa saja yg keluar masuk sel. Agar sel tetap hidup semua organel ini harus ada pada waktu yg bersama-sama.
FRED HOYLE pakar matematika Inggris termuka memaparkan kemustahilan ini dgn sebuah contoh: “kemungkinan hadirnya makhluk hidup tingkat tinggi dengan-cara kebetulan mampu disamakan dgn kemungkinan angin angin ribut tatkala melintasi tempat pembuangan barang bekas, meralat pesawat boing 747 dr bahan-bahan yg ada”. Seorang evolusionis tulen FRANCIS CRICK yg mendapat hadiah nobel dr penemuannya ini jadinya mengakui bahwa, struktur seperti DNA tak akan pernah timbul dengan-cara kebetulan. DNA yaitu molekul raksasa di dlm inti sel, segala gosip wacana sifat fisik & psikologis makhluk hidup tersimpan dlm heliks ganda ini. Kode DNA tersusun atas 4 kode basa yg tersusun berlainan. DNA mampu dimisalkan selaku bank data yg tersusun atas alphabet yg beranggotakan 4 karakter. Menurut perhitungan suatu rantai DNA yg cukup memenuhi 1 sendok teh memiliki kapasitas untuk mnyimpan seluruh berita yg tersimpan.
Bagian II : Mekanisme Khayalan Evolusi
Tidak ada prosedur alam yg dgn sebuah sel dapat bermetamorfosis makhluk hidup yg lebih kompleks & seterusnya sampai menjadi nenek moyang dr jutaan spesies yg berlainan. Darwin mengemukakan suatu konsep sebagai prosedur evolusinya yakni seleksi alam. Judul buku yg ditulisnya dgn jelas menunjukkan perhatian khusus yg ia berikan pada prosedur ini yakni “THE ORIGIN OF SPECIES BY MEANS OF NATURAL SELECTION”, seleksi alam didasarkan atas pemikiran bahwa makhluk hidup yg berpengaruh & beradaptasi baik dgn habitatnya akan bertahan hidup.
Memunculkan klaim yg lebih berani dlm buku THE ORIGIN OF SPECIES ia mengatakan “ sebuah beruang keika berburu di perairan akan berevolusi menjadi ikan paus”. Dimasanya genetika, mikrobiologi, & biokimia belum ada sama sekali selaku cabang ilmu, aturan pewarisan sifat belum diketahui sama sekali, bahkan Lamark & Darwin beropini bahwa “sifat-sifat keturunan diwariskan lewat darah”. Tapi sesungguhnya Darwin masih menghadapi hambatan dlm baba yg berjudul”DIFFICULTIES OF THEORY” ia menulis “kalau dibuktikan terdapat organ kompleks yg tak mungkin mampu terbentuk lewat banyak pergeseran kecil bertahap maka teori saya akan sepenuhnya hancur awut-awutan”. Kekhawatiran Darwin terbukti benar segara setelah sepeninggalnya hukum penurunan sifat yg ditemukan andal botani Austria “MENDELL” sudah menyebabakan teori Dawin & Lamark runtuh. Keseluruhan jagat raya yakni hasil penciptaan yg tepat, pesan tersirat, kekuasaan, & ilmu yg maha luas dr sang pencipta tanpak jelas pada hal yg diciptakannya.
BAGIAN 3 : CATATAN FOSIL
Diabad ke-20 teori evolusi sudah dibantahkan oleh tak cuma teori biologi molekuler. Tapi pula oleh paleontology yakni ilmu wacana fosil. Fosil adalah sisa-sisa jasad mahluk hidup yg pernah hidup dimasa lampau.Sisa rangka ini menawarkan informsi wacana sejarah mahluk hidup dibumi. Teori evolusi menyatakan bahwa semua mahluk hidup di bumi berasal dr moyang yg sama. Dalam THE ORIGIN OF SPECIES ia menuliskan “ kalau teori saya benar , bermacam-macam bentuk peralihan yg tak terhitung jumlahnya yg menghubungkan dgn sungguh bersahabat semua jenis species yg sama sodah sepantasnya ada. Diantara yg terpenting dr bentuk dr bentuk peralihan ini adalah fosil ikan yg bernama COELACANTH. Bertahun-tahun para ovolusionis mengklaim bahwa mahluk ini yg diketahui dlm catatan fosil, memiliki karakteristik yg mirip binatang darat. Mereka beralasan bahwa kalau ia memiliki kaki primitif & paru-pparu primitif klaim evolusi perihal COELACANTH selaku fakta ilmiah & lukisan-lukisan mengenai terkaan binatang ini yg digambarkan sedang berangkat keluar dr perairan menuju daratan tercantum dlm buku-buku pelajaran.Kejutan besar menghantam evolusionis tatkala ditmukan COELACANTH telah punah berhasil ditangkap hidup-hidup di Samudra Hindia pada tahun 1938. Sejak itu dikenali bahwa ikan tersebut tak berlainan dr ikan yang lain yg hidup dijaman sekarang. Sangat berlawanan ,dimana reftil bertelur & mamalia beranak. Tubuh reftil ditutupi oleh sisik sedangkan mamalia ditutupi oleh rambut. Para evolusionis tak bisa menjelaskan teori ini sama sekali.
Hingga kini 600 spesies simpanse sudah hidup & pada umumnya mereka telah punah. Tengkorak-tengkorak simpanse ini besar & kecil dijadikan sumber berlimpah oleh para evolusionis dgn kesanggupan berhayal mereka dengan-cara bebas. Fosil Australopithecus pertama didapatkan pada tahun 1924 oleh seorang paleontologis berjulukan “Raymond Dart”. Sejak ketika itu evolusionis mengatakan bahwa spesies monyet ini dr selatan yaitu makhluk mirip manusia namun tatkala fosil Australopithecus dibandingkan dgn Chimpansee tak dijumpai perbedaan diantara keduanya. Menghadapi kenyataan ini evolusionis menerka bahwa Australopithecus berjalan tegak di atas dua kaki tak seperti monyet yg lain. Namun dua ahli anatomi ternama di dunia membantah pernyataan ini, Australopithecus yg dianggap sebagai nenek moyang insan hanyalah spesies monyet. Fosil-fosil yg dikelompokkan oleh evolusionis ke dlm klasifilasi rekaan seperti Homo Erectus, Homo Ergaster, Homo Sapiens Archaic ternyata berasal dr ras manusia yg berlainan-beda. Tatkala fosil ini diperiksa , kerangka yg dimiliki sama dgn kerangka manusia jaman sekarang. Ketidak miripan mereka hanya berupa perbedaan structural pada tengkorak. Perbedaan ini mampu dijumpai ras manusia yg berlainan yg dijumpai masih hidup. Seorang evolusionis & paleontologis ternama “ Ricard Leakey” mengakui perbedaan bahwa tengkorak-tengkorak yg diklasifikasikan ke dlm golongan Homo Erectus dgn manusia modern, hanyalah sebatas perbedaan ras.
Satu-satunya pertahanan evolusionis yg masih tersisa sehabis menghadapi semua fakta ilmiah ini hanya tinggal 1 yakni propaganda. Dalam gambar-gambar yg disebarkan oleh para evolusionis yaitu sejumlah makhluk yg ditumbuhi rambut, perawakan kera yg dipadukan dgn ciri ibarat manusia, sampai kesan yg timbul, membentuk transisi setengah manusia & setengah kera pernah hidup di masa lampau. Kemampuan berhayal para evolusionis terbatas pada gambar & versi fiksi. Satu-satunya bukti di tangan mereka lazim tak lebih dr sekedar pragmentasi tengkorak & tulang kaki, rambut, kulit, hidung, indera pendengaran, bibir, atau ciri wajah lain dr makhluk hidup tak dapat ditentukan oleh struktur tulang belulangnya. Restorasi tipe-tipe manusia purba memiliki sungguh sedikit nilai ilmiah. Tiga rekonstruksi yg sama sekali berlainan, yg dr suatu fosil yg berjulukan Sinsen Thropus, inilah pola kasatmata yg menunjukkan betapa gigihnya evolusionis dlm bikin topeng-topeng artifisial ini.
Pada tahun 1912 fosil Piltdown yg diselidiki di Inggris oleh evolusionis Inggris berjulukan Charles Delson. Fosil ini dikemukakan selaku bentuk transisi yg terpenting dr monyet manusia & dipertontonkan di suatu museum selama 30 tahun lebih. Para andal yg memeriksa fosil ini pada tahun 1949 memperoleh kepalsuan fosil tersebut yg ternyata sudah dibuat dgn merekatkan rahang orang hutan pada tengkorak manusia. Salah satu manusia transisi yg dipalsukan adalah insan Nebraska, scenario ini di buat pada tahun 1922 berdasarkan atas gigi fosil yg diberi nama latin “Hespero Pithecus Haroldcookn. Namun dgn segera dikenali bahwa gigi yg menjadi sebuah ilham bagi manusia Nebraska ternyata berasal dr seekor babi liar. Neanderthal dianggap bukti evolusi pada tahun 1856 & ditolak pada tahun 1960. Manusia Piltdown dianggap bukti evolusi pada tahun 1912 & ditolak pada tahun 1953. Manusia Zinjanthropus diterima sebagai teori evolusi pada tahun 1959 & ditolak pada tahun 1960. Ramapithecus diterima selaku teori evolusi pada tahun 1964 & ditolak pada tahun 1979. Di banyak Negara sejumlah tokoh penting dr masyarakat menganggap evolusi selaku fakta yg sudah terbukti. Sejumlah besar dr apa yg dinamakan teori evolusi yg banyak diantaranya ditolak sendiri oleh para evolusionis masih saja diajarkan pada para siswa di sekolah selaku pelajaran.
Pencipta dr seluruhnya adalah Tuhan.