Ringkasan Bahan Ekonomi Sma Kelas 10

Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ternyata harus berhadapan dengan kelangkaan, ialah kelangkaan sumber daya dan kelangkaan barang dan jasa.
I. Kebutuhan
1. Arti: Segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk menjaga hidup dan memperoleh kesejahteraan serta kenyamanan.
2. Macam Kebutuhan:
  • Menurut intensitas: Kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
  • Menurut sifat: Kebutuhan jasmani dan rohani.
  • Menurut bentuk: Kebutuhan material immaterial.
  • Menurut waktu: Kebutuhan kini dan masa depan.
  • Menurut subjek: Kebutuhan individu dan kolektif.

3. Faktor Penyebab Perbedaan Kebutuhan:
  • Keadaan alam.
  • Profesi.
  • Agama.
  • Adat istiadat.
  • Status ekonomi dan sosial.
  • Usia.
  • Hobi.
  • Peradaban.

4. Alat Pemuas Kebutuhan: Barang dan jasa.
5. Macam Barang:
  • Menurut cara mendapatkan: Barang ekonomi dan barang bebas.
  • Menurut tujuan penggunaan: Barang konsumsi dan barang bikinan.
  • Menurut proses produksi: Barang dasar, barang setengah jadi, dan barang jadi.
  • Menurut hubungannya dengan barang lain: Barang substitusi dan barang komplementer.
  • Menurut mutu: Barang superior, barang inferior, dan barang pertengahan.
  • Menurut jaminan: Barang bergerak dan barang tidak bergerak.

 Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ternyata harus berhadapan dengan kelangkaan Ringkasan Materi Ekonomi SMA Kelas 10
II. Kelangkaan
1. Arti Kelangkaan adalah Suatu keadaan yang menunjukkan susah didapat sesuatu hal alasannya adalah jumlahnya yang terbatas.
2. Kelangkaan Sumber Daya
    Kelangkaan sumber daya mencakup:
  • Kelangkaan sumber daya alam.
  • Kelangkaan sumber daya tenaga kerja.
  • Kelangkaan sumber daya modal.
  • Kelangkaan sumber daya usahawan.

3. Kelangkaan Barang dan Jasa:
    Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan barang dan jasa:
  • Kelangkaan sumber daya.
  • Keserakahan manusia.
  • Pertumbuhan masyarakatyang cepat.
  • Bencana alam.
  • Lambatnya pertumbuhan teknologi tertentu.

III. Biaya Peluang
1. Latar Belakang Biaya Peluang
    Kebutuhan insan yang tidak terbatas menimbulkan terjadinya ongkos potensi . Ketakterbatasan keperluan manusia mengharuskan manusia memilih dalam menyanggupi kebutuhannya. Pilihan inilah yang membuat ongkos potensi .
2. Arti:
    Biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu yang diukur dengan faedah yang dilepasnya alasannya tidak dipakai untuk tujuan lain.
3. Contoh:
    Hilangnya potensi (potensi ) pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
4. Cara Menghitung Biaya Peluang
  • Bila ada dua opsi, ongkos potensi dihitung dari nilai peluang yang dikorbankan atau yang tidak diseleksi.
  • Bila ada lebih dari dua pilihan, biaya kesempatan dihitung dari nilai potensi terbaik yang dikorbankan atau yang tidak diseleksi.
  Investasi Kesehatan Untuk Pembangunan Ekonomi

  • Kelangkaan sumber daya ekonomi mencakup, sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).
  • Tiga dilema pokok yang dihadapi dalam perekonomian, yakni barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what), bagaimana dan oleh siapa barang atau jasa dibuat (how), dan untuk siapa barang diproduksi (for whom).
  • Terdapat beberapa rancangan biaya yang berlainan dalam ilmu ekonomi, antara lain biaya kesempatan, ongkos akuntansi dan biaya ekonomi.
  • Para mahir ekonomi menerangkan pengalokasian sumber daya di antaranya dengan memakai rancangan ‘batas kemungkinan produksi’ (Production Possibility Frontier(PPF)).
  • Pada dasarnya terdapat empat metode ekonomi, ialah sistem ekonomi pasar (liberal atau kapitalisme), sistem ekonomi komando atau terpusat (sosialisme atau komunisme), tata cara ekonomi adonan, dan tata cara ekonomi Pancasila.
Dari menyebarkan metode ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di antaranya yaitu selaku berikut.
  1. Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
  2. Menyediakan cara/tata cara untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam sebuah perekonomian.
  3. Menyediakan mekanisme tertentu supaya pembagaian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terealisasi sebagaimana mestinya.