Alga/Ganggang atau Protista mirip flora dibedakan menjadi 7 macam kalangan menurut pigmen atau zat warna yg dikandungnya, yakni:
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan berguru tentang definisi, ciri-ciri, cara reproduksi, acuan & manfaat Rhodophyta atau ganggang merah dlm kehidupan manusia. Maka dr itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca & belajar.
Pengertian Rhodophyta (Alga Merah)
Istilah “Rhodophyta” berasal dr bahasa Yunani, rhodos yang mempunyai arti “merah”. Jadi, Rhodophyta bermakna ganggang merah (red algae). Berbeda dgn Filum yang lain, Filum ini tak mempunyai tahapan flagella dlm siklus hidupnya. Anggota Filum ini mempunyai pigmen fotosintetik berupa fikobilin yg berisikan fikoeritrin (pigmen merah) dan fikosianin (pigmen biru). Selain dua pigmen tersebut, Rhodophyta pula mempunyai klorofil a & b serta karotenoid.
Fikoeritrin merupakan pigmen yg paling lebih banyak didominasi sehingga menyebabkan warna talus ganggang ini menjadi merah. Meskipun demikian, tak semua ganggang ini berwarna merah. Di maritim dalam, ganggang ini mempunyai warna ungu nyaris hitam. Pada kedalaman sedang berwarna merah cerah, sedangkan pada air yg sungguh dangkal, berwarna agak kehijauan.
Saat ini sudah diketahui sekitar 2.500 jenis yg pada umumnya hidup di bahari utamanya kawasan tropis & sering disebut dgn nama rumput maritim (sea weed) sebab bentuk tubuhnya mirip rumput. Rhodophyta tumbuh pada bebatuan di kawasan pasang hingga kedalaman mencapai 90 meter di bawah permukaan laut di mana gelombang cahaya tertentu dr sinar matahari masih mampu mencapainya.
Talus Rhodophyta relatif besar, tetapi jarang yg panjangnya melampaui 90 cm. Beberapa jenis berbentuk filamen tetapi kebanyakan membentuk struktur kompleks yg bercabang-cabang ibarat bulu atau pipih menyebar mirip pita. Umumnya, Rhodophyta multiseluler, namun terdapat pula Rhodophyta yg uniseluler. Alga merah multiseluler biasanya makroskopis & struktur tubuhnya ibarat tumbuhan (talus). Talus pada Rhodophyta berupa helaian atau mirip tanaman.
Ciri-Ciri Rhodophyta (Alga Merah)
Ganggang merah (Rhodophyta) mempunyai ciri atau karakteristik dengan-cara umum, antara lain sebagai berikut.
■ Inti sel bersifat eukariotik alasannya adalah inti sel telah mempunyai membran.
■ Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).
■ Umumnya makroskopis (dapat dilihat dgn kasat mata) dgn panjang dapat mencapai 1 meter.
■ Satu-satunya alga yg tak mempunyai fase berflagel dlm siklus hidupnya.
■ Bersifat autotorof, alasannya memiliki klorofil untuk melaksanakan fotosintesis.
■ Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis.
■ Cadangan makanan disimpan dlm bentuk tepung fluoride (sejenis karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin & galaktosa) & tetes-tetes minyak. Floridosid akan bewarna kemerah-merahan kalau ditambah dgn iodium.
■ Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
■ Talus bewarna merah hingga ungu tetapi ada pula yg pirang atau kemerah-merahan.
■ Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).
■ Dinding sel terdiri atas komponen yg berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dlm tersusun dr myofibril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dr zat lendir.
■ Memiliki pigmen klorofil a & b, karotenoid, fikosianin (biru) & pigmen secara umum dikuasai fikoeritrin (merah).
Cara Reproduksi Rhodophyta (Alga Merah)
Ganggang merah mampu bereproduksi dengan-cara aseksual (vegetatif) & dengan-cara seksual (generatif). Perkembangbiakan aseksual dgn membentuk aplanospora, yaitu spora nonmotil (tidak bergerak) & berasal dr talus ganggang yg diploid. Selanjutnya, spora tersebut akan tumbuh menjadi ganggang merah baru. Pada Rhodophyta, perkembangbiakan aseksual dengan-cara fragmentasi jarang terjadi.
Perkembangbiakan seksual (generatif) terjadi secara oogami, & pada berbagai macam mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Reproduksi dengan-cara generatif dilakukan dgn peleburan antara gamet jantan yg tak mempunyai alat gerak (spermatium) & ovum. Gamet jantan tersebut dibuat dlm spermatangium, sedangkan gamet betina dibuat dlm karpogonium. Zigot hasil pembuahan selanjutnya akan tumbuh menjadi ganggang merah yag diploid.
Berikut ini denah daur hidup atau pergiliran keturunan pada salah satu acuan spesies alga merah yaitu Polysiphonia.
Berdasarkan gambar di atas, coba ananda tuliskan urutan perkembangbiakan aseksual (vegetatif) mulai dr sporofit. Kemudian, tuliskan pula urutan perkembangbiakan seksual (generatif) hingga dgn sporofit!
Sporofit menghasilkan meiospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Gametofit membentuk spermatangia yang menghasilkan spermatia dan carpogonium yang mengandung sel trichogen. Spermatia melekat pada ujung trichogen, terus masuk ke dasar sel. Di sini terjadi peleburan antara inti sperma & inti sel betina membentuk zigot (goninoblast). Goninoblast adalah filamen yg terbentuk dr zigot & di ujung filamen terbentuk carposporangium.
Selanjutnya, di dlm carposporangium terbentuk carpospora. Carpospora keluar dr carposporangium, untuk berikutnya tumbuh menjadi sporofit (Polysphonia baru). Dalam pertumbuhannya, Polysiphonia mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yakni perkembangbiakan aseksual & perkembangbiakan seksual berjalan dengan-cara bergantian
Contoh & Peranan Rhodophyta (Alga Merah) dlm Kehidupan
Beberapa alga merah berfaedah selaku penyokong penting bagi batu karang tropis. Ganggang merah merupakan bahan pangan penting di negara-negara Asia. Di Jepang contohnya, alga merah dikeringkan & dipakai dlm berberapa sajian kuliner. Selain menciptakan algin, ganggang merah pula menciptakan karagenan & supaya.
Karagenan (carrageenan) merupakan sejenis polisakarida yg digunakan selaku bahan kosmetik & kapsul gelatin & merupakan zat aditif yg mampu ditambahkan pada puding & es krim. Agar digunakan selaku materi pangan. Selain untuk materi kuliner, agar-supaya pula dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat, pelapis daging kaleng, pengeras es krim, serta pengelmusi lemak & cokelat batangan.
Beberapa teladan Rodophyta ialah selaku berikut.
■ Eucheuma spinosum, banyak dibudidayakan alasannya adalah menciptakan supaya, banyak terdapat di perairan Indonesia.
■ Chondrus crispus, pula dibudidayakan yg dikenal selaku rumput maritim.
■ Gelidium coulteri dan Gracilaria sp., selaku materi pembuatan biar-biar banyak terdapat di perairan negara yg agak acuh taacuh.
■ Carolina sp. merupakan anggota Rhodophyta (ganggang merah) yg tubuhnya dilapisi oleh kalsium karbonat.
■ Dasya, Batracnospermum, Scinaiafurcellata, Porphyra perforata, Polysphonia, Halosaccion glandiforme, Bossea orbigniana, & sebagainya.