Lanjutan dr Rezeki & Jodoh Telah Tertulis di Lauh Mahfuzh?
Di samping itu, upaya terbaik untuk mendapatkan rezeki yaitu dgn bertakwa pada Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا – وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Barangsiapa bertakwa pada Allah niscaya beliau akan membukakan jalan keluar baginya, & dia memberinya rezeki dr arah yg tak disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa bertawakal pada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan persoalan-Nya. Sungguh, Allah sudah menyelenggarakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Janganlah menyampaikan, “Rezeki sudah tertulis & ditentukan, & saya tak akan melaksanakan cara-cara yg mampu saya lakukan untuk menerimanya,” lantaran hal ini tergolong suatu kekurangan.
Adapun sifat berakal & bijaksana yakni berupaya mendapatkan rezeki, yg dapat menawarkan faedah bagi agama & permasalahan dunia seseorang. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ
“Orang yg berakal yakni orang yg menguasai dirinya (sehingga dia berbuat taat), & berzakat untuk kehidupan setelah meninggal dunia (alam baka), & orang yg lemah ialah orang yg mengikuti hawa nafsunya, & menggantungkan pada Allah Ta’ala (suatu keinginan tanpa berupaya).” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad & yang lain).
Sebagaimana rezeki sudah tertulis, & ditentukan sesuai dgn alasannya-sebabnya, maka demikian pula jodoh telah tertulis & sudah diputuskan. Telah diputuskan bahwa setiap orang akan menerima pasangannya masing-masing.
Semua yg ada di bumi & di langit, tidaklah tersembunyi bagi Allah Ta’ala. Hal seperti yg disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,
إِنَّ اللهَ لَا يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ
“Bagi Allah tak ada sesuatu pun yg tersembunyi di bumi & di langit.” (QS. Ali ‘Imran: 5).
Dalam ayat lain dinyatakan,
رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ
“Ya Tuhan kami, sebetulnya Engkau mengetahui apa yg kami sembunyikan & apa yg kami tampakkan; & tak ada sesuatu pun yg tersembunyi bagi Allah, baik yg ada di bumi maupun yg ada di langit.” (QS. Ibrahim: 38).
Semoga tulisan ini bermanfaat. Sebagian goresan pena ini dikutip dr kitab Durus Al-‘Am karya Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]