Reproduksi Virus : Siklus Litik dan Lisogenik {Lengkap}

Reproduksi Virus – Hallo teman lentera, apa kabar? Semoga dlm keadaan sehat & terbebas dr banyak sekali macam penyakit ya sobat.

Pada potensi kali ini, kita masih akan membicarakan artikel seputar tentang virus. Melanjutkan artikel sebelumnya wacana pembagian terstruktur mengenai virus, di artikel kali ini kita akan berkenalan lebih dlm lagi dgn virus.

Hampir semua orang di dunia ini pernah terserang penyakit yg disebabkan oleh virus. Mungkin kita jadi salah satunya ya teman?

Makara begini, dengan-cara sederhana virus ialah penyebab & penular penyakit. Contohnya penyakit influenza, cacar, demam berdarah, hepatitis, rabies, rubella & lain lain ya.

Pasti kalian sudah pernah mengalami salah satu penyakit yg disebutkan diatas kan? Pernah tak berfikir, bagaimana proses reproduksi virus ya?

Secara garis besar, virus bereproduksi lewat dua jalur yakni daur litik (siklus litik) & daur lisogenik (siklus lisogenik). 

Selama ini, banyak para ilmuan yg perdebatkan status virus sebagai makhluk hidup atau bukan. Sehingga sebagian ilmuan pula ada yg menganggap virus adalah peralihan antara makhluk hidup & non hidup.

Dengan bereproduksi, virus memperlihatkan salah satu cirinya jika virus dianggap sebagai makhluk hidup. Namun yg membedakan, reproduksi virus cuma mampu terjadi bila berada dlm sel organisme lain (embrio, jaringan tumbuhan, jaringan hewan), sehingga virus disebut selaku makhluk parasit obligat.

Nah, proses reproduksi virus ini yg nantinya akan kita bahas di postingan ini agar kalian lebih memahami dua proses reproduksi virus. Yuk simak baik-baik bagaimana virus menular melalui siklus litik & siklus lisogenik.

Baca Juga : Virus : √5+ Ciri Ciri Virus, Pengertian Virus & Struktur Virus

Daftar Isi

Reproduksi Virus dgn Daur Litik (Siklus Litik)

siklus litik
siklus litik

Daur litik mampu dianggap sebagai cara reproduksi virus yg utama. Daur litik ialah siklus reproduksi atau replikasi virus.

Daur litik pada akhirnya akan mengakibatkan kematian pada sel inang yg ditumpangi virus untuk hidup akibat terinfeksi virus. Lisis terjadi tatkala virus-virus yg gres & utuh sudah terbentuk.

Hanya pada siklus ini, virus mampu melaksanakan replikasi atau dgn kata lain disebut sebagai virus virulen. 

Virus menggunakan sel inang untuk menghasilkan komponen-komponen virus. Butuh waktu sekitar 10 – 60 bagi virus untuk menuntaskan semua tahapan hingga virus-virus gres & utuh keluar dr sel inang.

Pada siklus litik terjadi proses reproduksi dgn lima tahap sebagai berikut :

Tahap Absorbsi (Fase Penempelan)

Pada tahap absorbsi, penggalan ujung ekor virus (reseptor) menempel atau melekat pada dinding sel basil.

Proses penempelan virus hanya terjadi pada jenis virus tertentu. Makara proses penempelan virus ini bisa dibilang sebagai proses yg bersifat sungguh khas dr daur litik.

Selanjutnya sehabis menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim untuk melubangi membran plasma sel inang. Lubang inilah nanti yg akan digunakan untuk memasukkan bahan genetik virus ke dlm sitoplasma sel inang.

Tahap Penetrasi

Pada tahap penetrasi, DNA/RNA virus akan masuk ke dlm sel inang melalui penambatan lempeng ujung, kontraksi, & penusukan pasak.

Bagian virus yg masuk ke dlm sel inang hanyalah asam nukleat. Sedangkan untuk cuilan kapsid tetap berada di luar dinding sel yg kemudian akan terlepas dgn sendirinya sesudah tak berguna lagi.

Tahap Sintesis / Replika Virus / Eklifase

Proses yg terjadi pada tahap replika virus adalah penghancuran DNA sel inang, kesannya sintesis DNA bakteri berhenti melakukan pekerjaan .

Setelah tahap sintesis ini berhasil, DNA kuman kemudian digantikan oleh DNA/RNA virus, sehingga virus dapat mengatur dengan-cara utuh kehidupan dr sel basil.

Hal ini terjadi dgn tujuan untuk bikin salinan asam nukleat virus, baik berbentukDNA/RNA yg kemudian membentuk banyak sekali komponen pada badan virus contohnya ekor virus & kapsid.

Tahap Perakitan

Setelah lewat tahap absorbsi, penetrasi, & tahap sintesis, selanjutnya yakni tahap perakitan tubuh virus yg masig terpisah-pisah. Seperti kepala, ekor, & serabut ekor untuk menjadi virus yg utuh.

Bukan hanya perakitan tubuh virus saja, kapsid utuh yg terbentuk nantinya pula akan diisi oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi akan sukses menciptakan virus baru.

Tahukah kalian, bahwa virus baru yg dihasilkan pada tahap perakitan mampu meraih  100 – 200 buah, lho teman. 

Tahap Lisis (Pelepasan) / Tahap Litik

Ratusan virus gres yg telah matang, berikutnya akan berkumpul pada membran plasma sel inang & menyuntikkan enzim lisozim.

Pada tahap ini, kerja enzim lisozim bukan cuma untuk melubangi dinding sel inang saja. Namun pula bikin dinding sel mengalami perpecahan pada simpulan fase reproduksi virus.

Nah, pecahnya dinding sel inang akan dibarengi oleh pelepasan virus-virus baru yang  siap untuk melakukan replikasi ulang dgn mendapatkan sel inang yg baru.

Reproduksi Virus dgn Daur Lisogenik (Siklus Lisogenik)

siklus lisogenik
siklus lisogenik

Tahukah Kalian? Siklus lisogenik didapatkan oleh Andre Lwoff (1950). Virus yg memakai siklus lisogenik adalah virus HIV penyebab AIDS. lenteramata.com

Pada saat virus masuk ke dlm badan inang & tak mampu eksklusif dipecah, maka virus akan menggunakan daur lisogenik untuk berkembang biak, lho teman.

Ternyata dlm tahapannya, daur litik & daur lisogenik mempunyai persamaan sahabat.

Dalam dua tahap pertama pada siklus litik yaitu absorbsi & penetrasi, daur lisogenik pula melalui tahap yg sama.

Dimana pada tahap absorbsi terjadi tatkala virus menempel pada dinding sel inang & pada tahap penetrasi, virus memasukkan bahan genetik ke dlm badan inangnya.

Selanjutnya perbedaan siklus litik & siklus lisogenik adalah pada tahap penggabungan & tahap pembelahan.

Tahap Penggabungan

Tahap penggabungan (Integrasi) terjadi tatkala inang yg virus tempati cukup berpengaruh, sehingga virus tak bisa menggantikan. Materi genetik dr virus akan bergabung dgn materi genetik inang & membentuk profage.

Tahap Pembelahan

Setelah tahap penggabungan yaitu tahap pembelahan. Dimana sel inang & profage ikut membelah sehingga setiap sel inang mengandung profage.

Pada tahap pembelahan, materi genetik virus sudah terintegrasi dgn kromosom sel inang. Virus pula mempergunakan tahap pembelahan untuk meniru materi genetiknya. Makara, jumlah virus kian banyak seiring dgn pembelahan sel inang.

Selama sel inang dlm kondisi yg menguntungkan & dlm kondisi yg besar lengan berkuasa, virus akan tetap membentuk profage.

Akan tetapi, jikalau sel inang lemah atau sedang dlm kondisi yg tak menguntungkan seperti terkena radiasi ultraviolet, maka virus akan eksklusif memisahkan diri dr sel inang.

Selanjutnya, virus akan langsung merusak materi genetik inang & mulai mengambil alih kendali. Maka tahap sintesis akan terjadi kembali, sama halnya proses pada  daur litik virus. Fase pemisahan terjadi tatkala sel kuman sudah membelah & siap melakukan penetrasi lebih lanjut ke dlm sel inang.

Untuk tahap sintesis, perakitan, & tahap lisis sama dgn tahap virus berkembang biak pada tahap litik. 

Tahap Sintesis / Replikasi Virus

Pada tahap sintesis akan terjadi penghancuran DNA sel inang sehingga proses pengerjaan sintesis DNA basil berhenti.

Setelah DNA sel hancur, DNA bakteri akan digantikan oleh DNA/RNA virus. Hal ini yg mengakibatkan virus dapat mengontrol kehidupan sel bakteri dengan-cara utuh. DNA/RNA virus kemudian membentuk komponen tubuh sperti kapsid & ekor.

Tahap Perakitan

Selanjutnya ialah tahap perakitan, dimana badan virus, kepala, ekor & komponen virus lainnya menjadi satu virus yg utuh.

Kapsid utuh pula akan diisi oleh DNA/RNA untuk mereprosuksi virus gres. Pada tahap perakitan, virus yg dihasilkan bisa meraih 100-200 buah.

Tahap Lisis

Yang teakhir adalah tahap lisis, dimana enzim lisozim melakukan pekerjaan dgn melubangi dinding sel inang & membuat dinding sel pecah sehingga virus-virus baru mampu dilepaskan untuk melaksanakan replikasi ulang seperi pada tahap litik dlm daur litik.

Perbedaan Siklus Litik & Lisogenik

perbedaan siklus litik & lisogenik
perbedaan siklus litik & lisogenik

Secara ringkas, perbedaan siklus litik & lisogenik mampu kalian lihat pada tabel dibawah ini:

Faktor Pembeda  Siklus Litik  Siklus Lisogenik 
Definisi Reproduksi virus yg menyebabkan hancurnya sel inang pada selesai siklus akibat terinfeksi virus. Reproduksi virus yg sel inangnya tak hancur pada tamat siklus.
 Lama Siklus  Sekitar 10 – 60 menit Relatif lama (mampu sampai bertahun-tahun)
Kondisi Akhir Sel Inang Lisis & Mati Sel inang bisa melakukan kegiatan seluler & bereproduksi
Akhir Siklus Reproduksi virus berhenti lantaran sel inang mati & siklus litik akan terjadi pada sel inang gres. Profage dapat memisahkan diri dr kromosom pada kondisi tertentu & kromosom inang memasuki siklus litik.

Gimana teman? Praktis tak untuk mengerti bagaimana virus mampu meningkat biak?

Terimakasih sudah berkunjung ke website kami, mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan.

  Ascomycota: Pengertian, Struktur, Klasifikasi dan Ciri Ciri Ascomycota