Bakteri merupakan makhluk hidup yg mampu meningkat biak dgn sungguh gampang. Hal ini tercermin dr keberadaanya di semua lingkungan dlm jumlah yg sangat banyak sehingga tidak heran kalau kuman disebut selaku organisme kosmopolit. Reproduksi bakteri dengan-cara umum dapat dikerjakan dlm tiga cara yaitu sebagai berikut.
1.Reproduksi Bakteri Secara Vegetatif
2.Reproduksi Bakteri Secara Aseksual
3.Reproduksi Bakteri Secara Seksual
Jika kalian amati, ketiga cara reproduksi bakteri di atas biasanya pula terjadi pada beberapa makhluk hidup eukariotik multiseluler mirip hewan & tanaman, akan namun karena bakteri merupakan organisme prokariotik uniseluler maka proses reproduksinya sedikit berlawanan. Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas ketiga cara reproduksi bakteri tersebut. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini.
#1 Reproduksi Bakteri Secara Vegetatif
Perkembangbiakan basil dengan-cara vegetatif dibedakan menjadi tiga macam, yakni pertumbuhan tunas (budding), fragmentasi (fragmentation) & pembelahan biner (binary fission). Dari ketiga jenis reproduksi basil dengan-cara vegetatif tersebut, sebagian besar kuman melakukan reproduksi lewat pembelahan biner. Akan namun, kalau kondisi lingkungan tak menguntungkan, maka reproduksi basil bisa beralih ke kemajuan tunas atau fragmentasi.
A. Pembentukan Tunas (Budding)
Pertunasan ialah pembelahan yg menghasilkan dua sel yg berlainan ukuran, satu berukuran besar & satunya berskala lebih kecil. Sel yg besar disebut induk sedangkan yg kecil disebut anak. Pertumbuhan tunas pada reproduksi bakteri dimulai dgn berkembang & berkembangnya sebuah tonjolan kecil pada salah satu ujung sel. Tunas ini mereplikasi genom, tumbuh membesar & menjadi sel anakan. Apabila ukuran tunas hampir sama dgn ukuran induknya, tunas akan memisahkan diri dr sel induk untuk menjadi kuman gres.
B. Fragmentasi (Fragmentation)
Apabila kondisi lingkungan tak menguntungkan, kuman umumnya akan melaksanakan reproduksi lewat sistem fragmentasi. Fragmentasi yakni cara perkembangbiakan bakteri diman kuman gres berkembang dr pecahan badan (fragmen) induknya. Bakteri induk akan melakukan permutusan potongan selnya dengan-cara sederhana. Kemudian pecahan yg telah terputus tadi akan berkembang menjadi kuman baru & berubah menjadi cukup umur.
C. Pembelahan Biner (Binary Fission)
Pembelahan biner merupakan cara yg paling umum ditemukan pada proses reproduksi bakteri. Kendati demikian, pembelahan biner lazimnya hanya terjadi apabila kondisi lingkungan menguntungkan bagi bakteri. Sel kuman akan membelah menjadi dua sel anak yg mempunyai bentuk & ukuran yg sama (identik). Perhatikan gambar dibawah ini agar kalian dapat memahaminya dengan-cara terperinci.
Dalam proses pembelahan, akan terbentuk sebuah dinding pembatas yg memisahkan kromosom pada 2 sel anak. Setelah terpisah, sel anak akan berkembang dlm waktu 20 – 30 menit serta mampu mengulangi proses pembelahan biner yg sama untuk menciptakan kuman baru. Hal inilah yg menimbulkan proses reproduksi dapat berlangsung dgn cepat. Kita ambil contoh proses pembelahan biner pada basil Escherichia coli.
Ketika basil Escherichia coli berada pada kondisi yg memungkinkan, seperti suhu yg tepat & nutrisi yg tersedia, basil ini dapat membelah diri setiap 20 menit sekali. Artinya bahwa hanya dlm waktu 7 jam saja, satu bakteri bisa menciptakan lebih dr 2 juta basil. Setelah 2 juta kuman terbentuk, satu jam lebih kemudian jumlah bakteri akan meningkat menjadi nyaris 17 juta sel basil. Itulah sebabnya kita dapat dgn cepat menjadi sakit tatkala basil patogen menyerang badan kita.
#2 Reproduksi Bakteri Secara Aseksual
Reproduksi bakteri dengan-cara aseksual terjadi lewat pembentukan endospora. Endospora ialah spora yg terbentuk di dlm sel kuman (diluar: eksospora). Pembentukan endospora dijalankan oleh bakteri hanya kalau terjadi pergeseran kondisi lingkungan yg jelek atau bila basil berada pada lingkungan yg ekstrim seperti suhu yg tinggi. Selain itu, pembentukan endospora pula dilaksanakan kuman apabila nutrisi lingkungannya langka & atau populasi basil sungguh padat.
Dalam kondisi lingkungan yg buruk tersebut, kuman akan mereplikasi DNA & membentuk pembungkus (coat) yg sangat berpengaruh & tahan terhadap radiasi sinar ultraviolet, panas, kekeringan serta tahan terhadap materi kimiawi seperti desinfektan. Kemudian jikalau kondisi lingkungan telah sesuai, endospora akan terlepas dr sel induk & membentuk bakteri yg gres. Dalam hal ini sel induk akan mati. Contoh bakteri yg dapat membentuk spora yaitu Bacillus dan Clostridium.
#3 Reproduksi Bakteri Secara Seksual
Bakteri tak melakukan pembiakan seksual yg sesungguhnya, mirip yg terjadi pada makhluk hidup eukariotik. Hal ini karena pada kuman tak terjadi penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada basil terjadi pula pemindahan materi genetik dr satu sel ke sel yg lain mirip yg terjadi pada pembiakan seksual sel eukariotik. Oleh lantaran itu, perkembangbiakan atau reproduksi basil yg terjadi dgn cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual.
Pada reproduksi bakteri dengan-cara paraseksual, sel yg menawarkan bahan genetik disebut sel donor dan sel yg menerima bahan genetik disebut sel resipien. Penggabungan dua jenis bahan genetik ini disebut rekombinasi. Rekombinasi materi genetik dapat terjadi lewat tiga cara, yakni transformasi, konjugasi & transduksi.
A. Transformasi
Transformasi yaitu pemindahan materi genetik dr satu sel ke sel lain tanpa melalui kontak eksklusif. Pada kondisi tertentu (misalnya perlakuan dgn kalsium klorida atau CaCl2) bakteri mampu mengambil potongan DNA dr luar sel dengan-cara langsung. Pemindahan materi genetik pula dapat berlangsung melalui perantara plasmid. Jika plasmid suatu bakteri masuk ke dlm kuman yg lain maka akan terjadi rekombinasi.
Proses transformasi dlm reproduksi bakteri ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1928. Contoh basil yg diketahui mampu melakukan transformasi dengan-cara alami ialah Haemophilus, Neisseria, streptococcus, dan Bacillus.
B. Konjugasi
Konjugasi ialah pemindahan materi genetik dr sel donor ke sel resipien dengan-cara pribadi lewat susukan konjugasi sehingga kedua sel saling berhubungan atau dgn kata lain terjadi kontak pribadi. Melalui saluran konjugasi ini materi genetik sel donor berpindah ke sel resipien sehingga terjadi rekombinasi genetik.
Tentu kalian masih ingat mengenai struktur bakteri bukan? Pada potongan permukaan sel bakteri terdapat suatu organel yg disebut pili. Pili inilah yg dipakai sebagai susukan konjugasi yg disebut pili seks. Proses konjugasi pada reproduksi bakteri pertama kali didapatkan oleh Lederberg dan Tatumpada tahun 1946. Peristiwa konjugasi hanya mampu ditemukan pada kuman Gram Negatif, contohnya Escherichia, Shigella, Salmonella dan Pseudomonas aeruginea.
C. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik melalui perantara virus pemakan kuman yg disebut bakteriofag (Bacteriophage). Coba kalian ingat lagi proses replikasi virus dengan-cara litik & lisogenik. Tatkala terjadi sintesis partikel-partikel virus, sebagian kecil DNA sel inang (basil) dapat bergabung dgn materi genetik virus.
Jika virus ini kemudian menginfeksi sel kuman yg lain, maka fragmen-fragmen DNA bakteri yg terbawa virus dapat bergabung dgn DNA sel inang yg menjadikan terjadinya rekombinasi. Proses transduksi dlm reproduksi kuman pertama kali dikemukakan oleh Zinder dan Lederberg pada tahun 1952.
Demikianlah postingan ihwal reproduksi basil dengan-cara vegetatif (pembentukan tunas, fragmentasi & pembelahan biner), dengan-cara aseksual (pembentukan endospora) & dengan-cara paraseksual (transformasi, konjugasi & transduksi) beserta gambar lengkap. Semoga mampu berfaedah untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya & sampai jumpa di artikel berikutnya.