Rencana Stimulasi Anak 0-2 Tahun Secara Ilmiah

Bagaimana cara melakukan rencana stimulasi anak usia 0-2 tahun yakni mulai dr bayi. Stimulasi merupakan kegiatan sederhana seperti bermain, membaca, & bernyanyi bersama anak merupakan komponen inti dr stimulasi anak usia dini (SAUD). SAUD ini dapat meningkatkan kemampuan anak kecil untuk berpikir, berkomunikasi, & terhubung dgn orang lain. Namun, banyak anak yg tak mendapatkan stimulasi yg cukup selama masa kritis ini [1]. Untuk membuat lebih mudah pembacaan ikuti sistematika berikut ini:

Setiap orangtua niscaya menginginkan anak-anaknya berkembang & meningkat dgn baik: sehat, ceria, & pandai. Untuk mempersiapkan masa depan anak, ibu-ayah mesti melakukannya semenjak dini. Pengasuhan anak sebetulnya yaitu suatu kegiatan alami yg telah dijalani manusia sejak awal adanya kehidupan. Namun di masa kini, permintaan akan keahlian atau kemampuan yg mesti dikuasai oleh seseorang kian meningkat . Sebagai orangtua, kita pun berusaha biar ananda memiliki keahlian yg menjadikannya dapat berdikari dlm kehidupan sehari-hari.

Apa itu stimulasi bayi 0-2 tahun?

Bagi anak berusia 0-2 tahun, bermain merangsang indera mereka, & membantu mereka mencar ilmu & meningkat . Bermain dgn bayi ayah bunda – atau biasa disebut stimulasi bayi – termasuk aktivitas yg membangkitkan atau merangsang indra penglihatan, bunyi, sentuhan, rasa, & penciuman bayi ayah bunda.

Stimulasi selama tiga tahun pertama kehidupan anak menolong menangkal pergantian struktur otak & jalur saraf yg disebabkan oleh situasi stres. Stimulasi melalui permainan, menolong bayi ayah bunda menggunakan tubuh & inderanya serta berbagi pemikiran & kecerdasannya.

Stimulasi anak usia 0-2 tahun dapat meningkatkan rasa ingin tahu, rentang perhatian, memori, & perkembangan tata cara saraf bayi ayah bunda. Selain itu, bayi yg dirangsang meraih tonggak perkembangan lebih cepat, mempunyai kerjasama otot yg lebih baik, & citra diri yg lebih aman.

Mengapa stimulasi anak 0-2 tahun penting?

Bayi dilahirkan siap untuk mencar ilmu, & otak mereka meningkat tatkala dipakai. Makara anak ayah bunda memerlukan lingkungan yg merangsang dgn banyak cara berlawanan untuk bermain & mencar ilmu. ia pula memerlukan banyak potensi untuk mempraktekkan apa yg ia pelajari. … Makara ayah bunda memiliki peran penting untuk dimainkan dlm menolong anak belajar lewat tahun-tahun awal ini.

Selama tahun pertama kehidupan, otak anak tumbuh sungguh cepat. Stimulasi membantu melibatkan mereka dengan-cara mental, menolong menyebarkan indra mereka, & merupakan sesuatu yg dibutuhkan setiap anak. Merangsang indra bayi Anda akan memungkinkan mereka untuk meraih tonggak kemajuan lebih singkat, serta membantu dlm pengembangan keahlian motorik.

Gagal memberi anak-anak stimulasi sensorik yg mencukupi menempatkan mereka pada risiko tinggi keterlambatan perkembangan & kognitif. Hal ini dikenali sudah dicatat pada bayi muda yg dibesarkan di panti asuhan, serta pada bayi prematur.

Kebanyakan stimulasi menjadi over?

Apa itu overstimulasi?

Stimulasi berlebihan terjadi tatkala anak-anak dibanjiri oleh lebih banyak pengalaman, sensasi, kegaduhan, & aktivitas dibandingkan dengan yg mampu mereka atasi.

Misalnya, bayi yg gres lahir mungkin merasa sungguh gusar sesudah pesta di mana mereka dipeluk oleh banyak orang akil balig cukup akal. Seorang anak PAUD mungkin mengamuk sesudah program besar mirip pesta ulang tahun. Seorang anak usia sekolah mungkin rewel kalau mereka pergi ke sekolah, kemudian perawatan sepulang sekolah & kemudian pelajaran berenang.

Anak-anak yg terlalu terstimulasi menjadi letih & bisa merasa kewalahan. Tatkala ini terjadi, mereka membutuhkan waktu damai & lingkungan yg dekat & damai.

  Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 18-24 Bulan

Tanda-tanda stimulasi berlebihan

Bayi gres lahir atau bayi usia 0-2 tahun yg terlalu terstimulasi mungkin:

  • menjadi rewel atau letih
  • terlihat kesal atau memalingkan paras
  • bergerak dgn cara tersentak-sentak
  • kepalkan tinju mereka, lambaikan tangan atau tendang
  • menangis, utamanya jika stimulasi berlebihan sudah berjalan lama.

Rencana stimulasi anak usia 0-2 tahun

Memiliki anak bayi berusia 0-2 tahun atau balita dlm keluarga dapat menghabiskan banyak waktu. Mereka bergantung pada pengasuh atau orang renta mereka untuk hampir semua hal, & mereka berubah hampir setiap hari. Pengasuh perlu terus menyesuaikan & mencar ilmu dr belum dewasa tatkala mereka memperoleh hal-hal gres perihal diri mereka sendiri, keluarga mereka, & dunia di sekeliling mereka.

stimulasi anak 0-2 tahun usia 1-2 2 pada untuk 1 bahasa bayi 0-12 bulan 9-12

Pada tahun-tahun awal ini, bunda, ayah, & orang remaja pengasuhan lainnya mampu menetapkan contoh keterikatan yg mendalam, kepercayaan, & hubungan yg besar lengan berkuasa melalui cara mereka berinteraksi dgn anak mereka, bagaimana mereka merespon sikap anak mereka, & bagaimana mereka memperkenalkan bayi & anak mereka. Berikut ini adalah rencana stimulasi yg mampu dikerjakan untuk anak usia lahir sampai 2 tahun:

Stimulasi Intelektual

Pencapaian yg di Harapkan

  • Bayi & balita berguru dgn mengeksplorasi dgn tangan & lisan mereka. Mereka membenturkan, melempar, menjatuhkan, mengocok, & memasukkan barang ke dlm ekspresi mereka.
  • Berbicara dimulai dgn mengoceh, yg mengarah pada mencar ilmu dengan-cara sedikit demi sedikit untuk menyampaikan & menanggapi kata-kata & frasa sederhana.
  • Pada usia 2, seorang anak biasanya akan mempunyai kosakata 50 kata. Saat mereka berguru mengatakan, mereka akan menggunakan kalimat dua & tiga kata, seperti “Lebih banyak jus,” “Saya ingin kue,” & “Naik, naik.”

Cara Merespon

  • Beri anak-anak jalan masuk ke benda sehari-hari yg kondusif yg mampu mereka mainkan dan, seiring waktu, mencar ilmu menggunakannya. Ini bisa termasuk sendok, gelas plastik, sisir, & mainan yg sesuai usia.
  • Biasakan membaca dgn suara keras (terdengar) bersama anak ayah bunda. Dorong mereka untuk berinteraksi dgn buku bergambar.
  • Berpikir keras” dikala ayah bunda bersama bayi atau balita (memakai bahasa yg sesuai!). Mereka menyerap kata-kata tatkala mereka mendengarnya.

Stimulasi Emosional

Pencapaian yg di Harapkan

  • Anak-anak tersenyum & terkikik tatkala mereka menginginkan sesuatu yg lebih. Mereka menoleh, memejamkan mata, atau menangis tatkala mereka menginginkan sesuatu yg lebih minim.
  • Menangis yakni sarana komunikasi utama tatkala keperluan bayi & balita tak terpenuhi. Itu bukan tanda perilaku buruk atau manipulasi.
  • Anak-anak kecil mencar ilmu mengelola emosi mereka melalui cara mengasuh orang cukup umur & orang lain menyikapi mereka dengan-cara positif, dapat diandalkan, & menunjukkan bahwa mereka menikmati kebersamaan.

Cara Merespon

  • Jadilah sekonsisten mungkin dlm cara merespon keperluan anak ayah bunda dgn cara yg positif. Mereka akan belajar bahwa mereka mampu mempercayai & bergantung pada ayah bunda untuk menyanggupi keperluan mereka.
  • Bantu anak menenangkan diri dgn memenuhi kebutuhannya (masakan, tidur, mengubah popok), mengeluarkannya dr situasi yg menciptakan stres, atau menghiburnya.
  • Jika ayah bunda mengalami stress, stres berat, atau persoalan lain yg mengusik kedatangan anak, cari pemberian dr seorang profesional. Mintalah orang lain untuk berada di sana untuk ayah bunda & sang anak juga.

Stimulasi Fisik

Pencapaian yg di Harapkan

  • Anak-anak pertama-tama akan berguru mengangkat kepala. Sedikit demi sedikit, mereka akan mencar ilmu berguling & duduk (lazimnya enam bulan).
  • Biasanya pada usia 24 bulan, anak-anak berguru merangkak, kemudian merangkak, mempesona diri, berjalan sambil berpegangan pada mebel , berdiri, & kemudian berjalan dua atau tiga langkah tanpa sumbangan.
  • Pada usia 24 bulan, bawah umur dapat mulai berlari, menendang bola, & berjalan naik turun tangga (sambil memegang tangan seseorang).
  • Anak kecil mungkin terkena banyak virus atau bengkak yang menyebar. Tatkala mereka melakukannya, mereka membangun kemampuan tubuh mereka untuk melawan jerawat di masa depan.

Cara Merespon

  • Menyediakan lingkungan yg aman di mana bayi & balita dapat mengeksplorasi & membangun kemampuan motorik mereka.
  • Ikuti rekomendasi pemasoklayanan kesehatan wacana investigasi rutin, imunisasi, & nutrisi.
  • Sediakan mainan & benda aman lainnya yg menantang anak untuk mengembangkan otot & keterampilan motoriknya. Fokus pada mainan atau benda yg mereka minati, meskipun itu bukan mode terbaru

Stimulasi Sosial

Pencapaian yg di Harapkan

  • Anak kecil mencar ilmu menggunakan senyuman, tangisan, & ekspresi lain untuk membangun hubungan dgn orang tua & orang lain, membimbing mereka pada apa yg diinginkan atau dibutuhkan anak. Respon positif memperkuat pertumbuhan.
  • Anak kecil menggandakan ekspresi wajah, & bahkan mengembangkan senyuman pada usia tiga bulan.
  • Bayi & balita merespons perubahan sikap, ekspresi wajah, & emosi orang lain. Mereka mencar ilmu berinteraksi ketika orang lain merespons dgn tepat apa yg mereka lakukan.
  • Balita akan bermain dengan-cara paralel — di dekat anak lain, tetapi tak dgn anak itu.

Cara Merespon

  • Matikan elektronik sehingga ayah bunda dapat sungguh-sungguh menikmati cekikikan, kontak mata, & bisikan, tertawa bareng , menggemakan suara mereka, & berbicara dgn mereka tentang apa yg terjadi.
  • Temukan cara untuk dengan-cara terencana menawarkan perhatian sarat pada anak. (Itu bisa sukar tatkala ayah bunda begitu sibuk mengurus seluruhnya.)
  • Perkenalkan anak ayah bunda pada orang lain, tetapi jangan membanjiri mereka dgn menghendaki mereka untuk dilewatkan & dikagumi (kecuali kalau mereka menyukainya). Tanggapi aba-aba mereka sehingga mereka mencar ilmu bahwa kekerabatan bisa menggembirakan & aman, tak berlebihan.

Stimulasi Spiritual

Pencapaian yg di Harapkan

  • Bayi & balita mengungkapkan keheranan, kegembiraan, & kesedihan tentang apa yg mereka lihat & alami. Mereka hidup di saat ini. Ini mampu menanam benih untuk memelihara spiritualitas mereka.
  • Melalui keterikatan mereka pada pengasuhan orang remaja & orang lain, bayi mencar ilmu bahwa mereka dapat mempercayai dunia di sekeliling mereka. Ini menaruh dasar untuk bersikap terbuka terhadap kebaikan, kesucian, & keilahian (jikalau itu potongan dr budaya keluarga).

Cara Merespon

  • Tanggapi dengan-cara positif keingintahuan mereka perihal dunia. Biarkan mereka membantu ayah bunda memperoleh kembali keajaiban diri sendiri perihal hal-hal yg mungkin tak diamati dlm beberapa dikala.
  • Perkenalkan mereka pada musik, ritual, pemandangan, kisah, bunyi, & benda-benda yg penting bagi praktik spiritual atau tradisi keagamaan keluarga ayah bunda.
  • Berpartisipasi selaku sebuah keluarga dlm ritual & praktik yg melibatkan panca indera.

Contoh kegiatan stimulasi anak 0-2 tahun berdasar usia

Kegiatan stimulasi anak usia 0-2 tahun pula mampu dijalankan sesuai usia berkembang kembangnya, kita mulai dr usia lahir selaku berikut:

Usia 0-3 bulan

Anak berbagi kemampuan merasakan, mendengar, menyaksikan & menggerakkan tubuhnya, dgn ciri-ciri pertumbuhan bahwa anak mampu:

  • Tengkurap-terlentang sendiri
  • Menatap benda-benda disekitarnya
  • Bersuara/bergumam & tersenyum spontanMengangkat kepala & dada tatkala ditengkurapkan
  • Menegakkan kepala tatkala didudukkan
  • Menggerakkan kepala ke kiri & ke kanan
  • Tertawa/berteriak

Respon kegiatan stimulasi yg dapat dikerjakan oleh orang bau tanah:

  • Memeluk, mencium, menimang & mengayun bayi
  • Menggulingkan bayi ke kanan & ke kiri
  • Mengajak bayi tersenyum, mengatakan & bersenandung
  • Gendong bayi menghadap depan
  • Memangku sambil mengatakan & memperlihatkan mainan

REKOMENDASI:

Baca pula Standar Tingkat Pencapaian Anak 0-3 Bulan yg meliputi enam aspek perkembangan.

Usia 3-6 bulan

Anak mampu mengkoordinasikan panca inderanya untuk mengenali benda-benda & orang-orang sekitarnya, dgn ciri-ciri perkembangan bahwa anak bisa:

  • Duduk dgn pemberian
  • Merangkak
  • Memegang benda dgn dua tangan
  • Memasukkan benda-benda ke mulutnya
  • Memindahkan benda dr ajun ke tangan kiri & sebaliknya
  • Menoleh ke sumber bunyi
  • Meraih mainan tatkala diterlentangkan
  • Tersenyum apabila diajak bermain orang lain

Respon kegiatan stimulasi yg mampu dilaksanakan oleh orang bau tanah:

  • Memperdengarkan bunyi-bunyian
  • Bermain cilukba, melihat wajah di cermin
  • Mengayunkan benda untuk melatih fokus persepsi anak
  • Memberian mainan yg mampu diraih dgn cara merangkak
  • Memberikan benda-benda yg dapat diraih anak (contohnya kotak kecil, bola & boneka yg lembut)
  • Menimang & bersenandung

Usia 0-9 bulan

Anak memperlihatkan kemajuan fisik untuk melaksanakan kegiatan berdiri, merambat, & mulai berjalan, dgn ciri-ciri perkembangan bahwa anak mampu:

  • Menggerak-gerakkan mainan, membanting
  • Mengambil dgn tangan kanan & kiri
  • Bersuara ma….ma….da..da..ta..ta
  • Menjimpit
  • Duduk sepadan
  • Bertepuk tangan
  • Berdiri dgn berpegangan & berjalan merambat
  • Menyentuh & mengeksplorasi belahan-serpihan tubuhnya
  • Melambaikan tangan, tersenyum & merespon bila dipanggil namanya

Respon kegiatan stimulasi yg dapat dilaksanakan oleh orang bau tanah:

  • Menunjukkan gambar-gambar & menyebutkan nama gambar
  • Membacakan dongeng
  • Memberi mainan untuk digenggam
  • Menyediakan benda-benda kecil yg kondusif bagi anak (contohnya kismis) untuk dijimpit
  • Mengajak bernyanyi & bertepuk tangan

Usia 9-12 bulan

Anak mulai berlatih mandiri mirip memegang sendok & gelas dgn santunan orang remaja. Anak mulai tergantung pada satu pengasuh, dgn ciri-ciri pertumbuhan bahwa anak mampu:

  • Menggunakan sendok & minum sendiri dgn dua tangan memegang gelas
  • Berdiri lepas dgn badan tegap
  • Berjalan dgn pemberian
  • Memasukkan mainan ke cangkir
  • Tertawa & bermain dgn orang lain
  • Menunjuk & meminta

Respon kegiatan yg dapat dijalankan oleh orang tua:

  • Memanggil namanya & mengajaknya melambaikan tangan
  • Meletakkan anak pada kawasan yg dapat dijadikan pegangan untuk berdiri (misalnya meja, bangku yg kokoh)
  • Mengajak anak bermain & bertepuk tangan dgn posisi duduk
  • Mengajari anak makan sendiri menggunakan piring & sendok
  • Memberikan potensi anak minum sendiri menggunakan gelas plastik kecil

Usia 12-18 bulan

Anak mulai berjalan tunjangan & berlari, mengucapkan 1 kata atau lebih & mengetahui maknanya, dgn ciri-ciri pertumbuhan bahwa anak bisa:

  • Berjalan tanpa sumbangan orang lain
  • Naik turun tangga dgn berpegangan
  • Berlari
  • Mencorat-coret tatkala diberikan alat tulis
  • Meremas kertas
  • Membuka-buka lembar
  • Mengambil benda kecil dgn ujung ibu jari & jari telunjuk
  • Menyatakan 1 kata atau lebih & tahu artinya

Respon kegiatan stimulasi yg dapat dilakukan oleh orang bau tanah:

  • Memberikan berbagai macam jenis kertas untuk dirobek & diremas (mampu memakai banyak sekali kertas bekas yg bersih difungsikan untuk diremas-remas)
  • Mengajak anak menyanyi dgn bertepuk tangan & menggerakkan badan
  • Mengajari anak berjalan dgn bantalan kaki & tanpa bantalan kaki
  • Mendampingi anak naik turun tangga
  • Mengajak bicara dgn kata-kata yg terang pada anak

Usia 18-24 bulan

Anak dapat berjalan, berlari & menyatakan dgn 2 kata atau lebih & mempunyai arti. Anak dapat melakukan kegiatan yg bersifat pribadi seperti ke kamar mandi, mengenakan busana & sepatu, dgn ciri-ciri pertumbuhan bahwa anak mampu:

  • Menarik, memutar, mendorong benda-benda disekitarnya
  • Mengenal benda dgn perabaan (berangasan & halus)
  • Mengenal bunyi-bunyi orang disekitarnya
  • Menunjukkan & menyebut nama cuilan tubuh
  • Menyatakan 2 kata yg bermakna
  • Mengerti 1 perintah
  • Mengenal & menyebutkan nama benda
  • Bertepuk tangan & menggoyangkan tubuh mengikuti irama
  • Melompati garis dgn dua kaki
  • Suasana hatinya sering berganti-ubah

Respon kegiatan stimulasi yg mampu dilakukan oleh orang bau tanah:

  • Mengajak anak bercakap-mahir
  • Anak diminta menyebutkan kepingan-serpihan tubuh
  • Menyentuhkan anak pada berbagai permukaan benda & sebutkan (contohnya, “ Adi, ini bernafsu, & ini halus”)
  • Memberikan opsi kegiatan lain/alihkan kalau sekiranya anak melakukan tindakan yg membahayakan/merusak.

Referensi / daftar pustaka

  1. Black, Maureen M, Susan P Walker, Lia C H Fernald, Christopher T Andersen, Ann M DiGirolamo, Chunling Lu, Dana C McCoy, et al. “Early Childhood Development Coming of Age: Science through the Life Course.” The Lancet 389, no. 10064 (January 2017): 77–90. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(16)31389-7.
  2. Gladstone, Melissa, John Phuka, Shirin Mirdamadi, Kate Chidzalo, Fatima Chitimbe, Marianne Koenraads, and Kenneth Maleta. “The Care, Stimulation and Nutrition of Children from 0-2 in Malawi—Perspectives from Caregivers; ‘Who’s Holding the Baby?’” Edited by Grace C. John-Stewart. PLOS ONE 13, no. 6 (June 27, 2018): e0199757. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0199757.