Rekreasi Ke Bandung Tempo Dulu

Menurut cerita mantan Kepala Stasion Stasion Cimahi Wisata ke Bandung Tempo Dulu
LOCOMOTIF DI BANDUNG
FOTO DIBUAT TAHUN 1938

Menurut kisah mantan Kepala Stasion Stasion Cimahi, Cibatu, Bandung pada tahun 1930’an, berpergian dengan kereta api pada jaman baheula merupakan aktraksi rekreasi setempat bagi masyarakatpedesaan di sekitar Kota Bandung, dengan ungkapan Nyaba ka dayeuh (pergi ke kota) mereka berbondong pergi ke dayeuh Bandung. Dayeuh yaitu istilah terkenal kala itu untuk Bandung.

Jadi bila ada calon penumpang K.A. yang mengatakan Dayeuh di depan loket karcis suatu halte kecil sekitar Bandung, terperinci kota tujuan yang dimaksud yaitu Kota Bandung.


Adapun jalur kereta api yang dibangun di kawasan hinterland Kota Bandung pada awal kala-20, bukan cuma berfungsi selaku fasilitas angkutan penumpang dan hasil perkebunan saja, akan tetapi juga sudah mampu mengintegrasikan perekonomian ke kawasan Dataran Tinggi Bandung. 


Kota kecil yang dihubungkan oleh jalan kereta api ke Kota Bandung tempo dahulu, meliputi trayek sebagai berikut : Tanggal 23 Pebruari 1918 dibangun jalur rel K.A. : Bandung – Rancaekek – Jatinangor -Tanjungsari – Citali. Yang direncanakan terus ke Sumedang, namun tak pernah terealisasi.


Trayek Trem Bandung ke Kopo pada tanggal 1 Juni 1918 dan diteruskan ke Ciwidey 18 maret 1921.
Lintas K.A. dari Bandung ke Citeureup – Majalaya 6 juni 1919 pada jalur sama dibangun pula lintasan rel K.A. Citeureup – Banjaran – Pangalengan, yang selsai dikerjakan pada tanggal 18 Maret 1921. (Lihat : BLMC.Perquin, Nederlansche Indisch Staatspoor en Tramwegen,1921). Sumber Wajah Bandoeng Tempo Doeloe – haryoto Kunto.


  Pengaruh Kopi Pada Kehidupan Sosial Budaya Penduduk Priangan