Ras Melanesoid: Sejarah, Ciri, Budaya, dan Contohnya

Ras melanesoid ialah salah satu ras yg dapat kalian dapatkan di Indonesia. Ras ini pada umumnya didapatkan di tempat timur Indonesia, dgn ciri khas memiliki kulit gelap yg cenderung berwarna hitam.

Terdapat ciri khusus yg terdapat dlm ras ini, yg membedakannya dgn ras lain yg ada di Indonesia, maupun di belahan dunia lain.

Ras ini merupakan sub ras yg berasal dr ras negroid, dimana dengan-cara umum di dunia terdapat tiga ras mayor, yakni negroid, kaukasoid, & mongoloid.

Pengertian Ras Melanesoid

Nama ras melanesoid berasal dr 2 suku kata Yunani yaitu melano yg artinya hitam atau gelap, & soid yg artinya penampilan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, ras melanesoid adalah ras insan yg mempunyai kulit hitam & tersebar di wilayah-wilayah Indonesia.

Ras ini merupakan cuilan dr keberagaman suku & budaya yg sangat tinggi di Indonesia. Hal ini menjadi kekayaan nasional tersendiri yg penting untuk dijaga & dilestarikan.

Secara biasa , ciri fisik suatu ras dibedakan dgn menyaksikan penampilan fisiknya seperti bentuk & warna rambut, warna mata, warna kulit, bentuk mata, & pula bentuk tubuh.

 

Sejarah Ras Melanesoid

Sejarah ras melanesoid

Ras melanesoid ini tiba ke daerah Papua sekitar 70 ribu tahun sebelum masehi. Kedatangan ras melanesoid ini berjalan pada kiamat es, dimana ketika itu suhu berangsur menurun di titik terdingin, sehingga lautan membeku.

Permukaan air laut saat itu lebih rendah sekitar 100 meter, dibandingkan dgn permukaan laut yg sekarang. Air yg lebih rendah ini menyingkap adanya jalur darat yaitu dangkalan Sahul & dangkalan Sunda di Indonesia.

Karena itulah pada dikala itu, perpindahan insan & migrasi antar pulau mungkin untuk terjadi.

Sekarang permukaan air maritim menjadi lebih tinggi lantaran adanya pemanasan global yg menyebabkan mencairnya es di kutub. Inilah yg kemudian menjadi penyebab kaburnya tanda bahwa perjalanan antar pulau mungkin untuk terjadi. Sekarang, dangkalan sahul & dangkalan sunda sudah terbenam didalam maritim lagi.

Pada zaman dahulu kala, bangsa ini melaksanakan migrasi dr wilayah Asia ke Oseania, kemudian menuju Papua.

Setelah menuju Papua, beberapa melanjutkan lagi migrasinya ke Benua Australia. Di kurun tersebut, Papua & Benua Australia masih menjadi satu wilayah, sehingga proses migrasi mampu dilaksanakan tanpa perlu menyeberangi lautan.

Selain di Indonesia, penyebaran suku & ras melanesoid pula ada di Kepulauan Solomon, Fiji, & Nugini. Pulau-pulau yg berdekatan dgn benua Australia-Oseania yg melingkupi Australia & Selandia Baru.

 

Ciri Ras Melanesoid

Ciri-ciri ras melanesoid

Populasi ras ini di Indonesia cukup tinggi, yakni sekitar 70 persen untuk wilayah Papua, & 30 persen sisanya menetap di sekeliling Papua & Papua Nugini.

Untuk membedakan & mengidentifikasi insan yg termasuk kedalam ras melanesoid, setidaknya terdapat beberapa ciri-ciri yg bisa didapatkan pada ras ini, diantaranya yaitu

  1. Mempunyai kulit yg berwarna hitam
  2. Umumnya memiliki rambut keriting berwarna hitam
  3. Memiliki bibir yg relatif tebal
  4. Postur tubuh yg tegap
  5. Hidung melebar & pesek
  6. Memiliki tinggi tubuh antara 160 cm hingga 170 cm

Secara umum, manusia yg tergolong kedalam ras melanesoid mempunyai kulit yg berwarna hitam & rambut ikal yg berwarna hitam pula. Selain itu, postur tubuh mereka pula tegap dgn tinggi tubuh antara 160 hingga 170 cm.

Ras melanesoid pula mempunyai ukuran bibir yg relatif tebal & bentuk hidung yg melebar & relatif pesek.

Selain ciri tubuh, terdapat pula ciri budaya yg bisa didapatkan dlm ras melanesoid, yakni penggunaan kapak genggam & kapak perimbas, yg sering digunakan dlm acara harian.

Sebagaimana namanya, kapak tersebut dipakai untuk memangkas ataupun menumbuh kuliner & berburu.

 

Budaya Ras Melanesoid

Budaya ras melanesoid

Ras melanesoid pula mempunyai budaya yg sungguh kaya mirip ras-ras lain pada biasanya. Terdapat beberapa budaya yg masih bisa ditemukan hingga sekarang, diantaranya yakni

  • Pola hidup pesisir
  • Pesta cari jodoh
  • Penduduk pedalaman
  • Penduduk pegunungan
  • Pesta adab Yuwo
  • Pesta budpekerti Yibu

Agar kalian lebih mudah mengerti budaya-budaya diatas, kita akan membahas dengan-cara lebih dlm budaya-budaya dr ras melanesoid dibawah ini.

Penduduk Daerah Pantai

Terdapat banyak ras melanesoid yg tinggal di daerah pesisir & pula di kawasan-tempat pantai.

Untuk penduduk dr ras ini yg tinggal di kawasan pantai, umumnya mereka tinggal di rumah panggung ataupun rumah tiang (stilts) yg berada di atas air maritim/sungai.

Mata pencaharian mereka pula tak jauh dr menokok sagu, yg menjadi kuliner pokok mereka serta menjadi nelayan tangkap ikan yg melaut ataupun menerima tangkapan dr sungai.

 

Pesta Cari Jodoh

Terdapat pesta khusus yg sering digunakan untuk mencari jodoh antar individu dr ras ini, yg disebut selaku pesta budbahasa emaida. Dalam pesta adat tersebut, penduduk desa mengundang cowok yg ingin menikahi wanita yg telah mempunyai suami.

Umumnya pesta akhlak milik ras melanesoid dilaksanakan antar dua desa atau kampung yg saling berdekatan atau tergolong tetangga.

Waktunya bisa kapan saja & tak terbatas di satu tempat, alasannya adalah pesta cari jodoh ini ditemukan nyaris di semua tempat yg ditinggali oleh suku-suku ras melanesoid.

 

Penduduk Daerah Pedalaman

Untuk mereka yg tinggal di daerah pedalaman, mereka biasanya hidup di erat mata air, mirip lembah gunung, kaki gunung, serta sungai & kawasan rawa maupun danau.

Hal ini terjadi karena keberadaan air sungguh penting untuk menunjang keberlanjutan hidup manusia & di kawasan pedalaman, sering kali air sukar untuk didapatkan.

Mata pencaharian yg mereka miliki yakni berburu binatang, serta menghimpun hasil hutan berbentukumbi & buah-buahan.

 

Penduduk Daerah Pegunungan

Terdapat ras melanesoid yg pula tinggal di kawasan pegunungan Papua, mereka tinggal di gunung yg berhutan lebat & biasanya hidup dlm suku-suku.

Umumnya mata pencaharian yg mereka kerjakan yaitu beternak & berkebun dgn cara yg masih sederhana. Mereka belum banyak mempergunakan teknologi canggih dlm berkebun & bertani mirip terasering.

 

Pesta Adat Yuwo

Selain pesta cari jodoh, terdapat pesta akhlak lain yg pula sering dikerjakan oleh ras ini, yakni pesta adab Yuwo. Pesta akhlak ini dilaksanakan oleh orang yg dianggap kaya dengan-cara sosial & bermaksud untuk menunjukkan kekayaan yg dimiliki.

Pesta adat yg dilakukan tak jauh dr makan besar, seperti memotong babi atau ekina. Beberapa suku mempunyai cara yg lebih ekstrim dgn membakar atau membuang harta yg dimiliki untuk mengambarkan bahwa dirinya mampu & kaya.

 

Pesta Adat Yibu

Pesta budbahasa berikutnya yg masih sering dijalankan adalah pesta budpekerti Yibu, dimana ia dilakukan untuk satu lingkup keluarga saja. Pesta etika ini merupakan pesta adab insidental untuk merayakan ulang tahun, anak yg baru lahir, pernikahan, serta ajal seseorang.

Umumnya pesta etika ini dilakukan cuma untuk keluarga bersahabat, atau keluarga besar jikalau mereka tinggal dlm lingkup yg berdekatan. Pesta budpekerti ini dilakukan di rumah sendiri atau di rumah adab yg dimiliki ras melanesoidsecara komunal.

 

Contoh Ras Melanesoid di Indonesia

Contoh ras Melanesoid di Indonesia

Di Indonesia, ras melanesoid ini terbagi dlm beberapa suku, yg tinggal dlm daerah atau pulau tertentu, diantaranya yakni suku

  • Suku Huli
  • Suku Muyu
  • Suku Korowai
  • Suku Dani
  • Suku Asmat
  • Suku Amungme

Dibawah ini kita akan membahas satu per satu suku-suku yg termasuk kedalam ras melanesoid ini.

Suku Huli

Suku ini merupakan suku yg terkenal karena mempunyai kebudayaan untuk mengecat wajah.

Warna yg sering digunakan yakni warna alam yg dibuat dr bahan alami, yakni merah, putih, & pula kuning. Suku ini pula menggunakan rambut palsu yg berfungsi untuk merubah penampilan.

 

Suku Muyu

Suku Muyu pada umumnya mendiami Kabupaten Boven Digoel, yg mendapatkan namanya karena mereka tinggal di akrab Sungai Muyu. Lokasi sungai tersebut berada di sebelah timur bahari Merauke, & hingga sekarang beberapa anggota suku ini masih bisa ditemukan disana.

 

Suku Korowai

Suku yg berasal dr ras melanesoid berikutnya adalah adalah suku Korowai, yg tinggal di daerah dataran rendah.

Umumnya mereka hidup berkelompok di sebelah selatan pegunungan Jayawijaya di ketinggian rendah sampai sedang. Kenampakan alam disana berbentukhutan, lahan lembap, rawa, & mangrove.

 

Suku Dani

Di Kabupaten Jayawijaya pula terdapat suku yg pula memiliki asal-permintaan dr ras melanesoid, yakni suku Dani.

Mereka tinggal di lembah Baliem, & terkenal lantaran ciri khas mereka untuk memakai koteka, yg digunakan untuk menutupi kemaluan para pria sampaumur disana.

 

Suku Asmat

Suku yg sekarang banyak mendiami dataran Papua yaitu suku Asmat, yg populer karena mempunyai seni ukur yg artistik.

Seni ukir ini menjadi ciri khas suku Asmat, sampai sekarang seni ukir mereka masih bisa didapatkan di beberapa tempat, utamanya dlm perkakas rumah tangga.

 

Suku Amungme

Suku Amungme yaitu salah satu suku Papua yg masih hidup dengan-cara nomaden & berpindah-pindah tempat tinggalnya.

Suku ini masih mempunyai pola hidup layaknya insan-insan purba pada biasanya yaitu berburu & meramu. Selain itu, mereka pula kerap berpindah-pindah tempat tinggal, mengikuti ketersediaan hewan buruan & buah-buahan yg mampu dipetik.

Itulah klarifikasi singkat mengenai ras melanesoid, dr sejarah, ciri fisik, budaya, hingga suku-suku yg menjadi sub-ras.

Semoga informasi tersebut dapat menambah pengetahuan anda mengenai ras yg satu ini.

  Olahraga Senam Lantai dan Sejarahnya