Lokasi: Ranupane Satu, Ranupani, Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67361
Map: Klik Disini
HTM: Rp.5.000 per Orang
Buka Tutup: 24 Jam
Telepon: –
Keindahan alam Indonesia tak pernah habis-habisnya menyihir mata pelancong. Di wilayah Jawa Timur saja, ada berpuluh-puluh lokasi rekreasi yg senantiasa ramai dikala libur tiba. Salah satu yg bisa mempengaruhi turis ajaib maupun lokal ialah Ranu Pane.
Terletak di kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang, desa Ranu Pane menjadi salah satu tujuan wisata. Meskipun tak sepopuler kebun apel di Malang, destinasi rekreasi di Jawa Timur ini bisa anda pikirkan untuk berlibur bareng keluarga tersayang.
Daftar Isi
Wisata Ranu Pane—
Termasuk dlm kawasan wisata gunung Semeru, Ranu Pane menyajikan pemandangan yg sungguh memukau. Sebuah &au dgn kaldera di ketinggian sekitar 2.200 meter dr permukaan laut sangat apik menjadi background berfoto untuk siapapun.
Bagi para pendaki yg ingin meraih puncak Mahameru, tak ada salahnya singgah sebentar disini. Menikmati &au hijau dgn pepohonan mati di sekitarnya mampu memanjakan mata sekaligus menghilangkan penat sebelum melanjutkan perjalanan.
Adapun turis yg tak ingin mendaki, mereka tetap bisa mengunjungi tempat ini. Pasalnya Ranu Pane terbuka bagi lazim & bisa dijangkau memakai kendaraan roda dua maupun empat.
Terdapat area parkir yg cukup luas untuk memuat setiap hadirin. Memiliki luas sekitar 1 hektar, &au hijau Ranu Pane dikelilingi oleh dua &au lainnya.
Ranu Kumbolo & Ranu Regulo, menjadi 2 &au di sekitar lokasi tersebut. Dari area ini, anda pula bisa melihat kaldera yg berdiri tegak di pinggiran &au.
Spot Instagramable—
Pemburu spot instagramable perlu mengabadikan perjalanan mereka menuju Ranu Pane di Lumajang ini.
Sebelum itu, ada baiknya mereka mengetahui beberapa spot menawan untuk berburu foto. Satu iantaranya adalah jalur pendakian menuju Ranu Pane & &aunya sendiri.
Perjalanan ke jalur pendakian diisi dgn hutan pinus yg telah mengering. Disini pula terdapat area pemukiman penduduk orisinil, yakni suku Tengger. Mereka adalah penduduk Jawa yg hidup pada zaman kerajaan Majapahit & masih memegang erat asal-usulnya.
Cerita panjang dibalik sejarah keberadaan suku Tengger sangat sayang untuk dilewatkan. Anda bisa sedikit mengorek dr penduduk sekitar untuk mengenali misteri serta upacara budpekerti yg masih mereka pegang teguh hingga sekarang.
Sedikit Naik—
Sedikit naik ke atas, anda akan mendapatkan suatu pura kecil, Pedanyangan. Pura ini masih aktif dipakai untuk peribadatan umat Hindu, yakni suku Tengger sendiri. Masyarakat sekitar merupakan pemeluk agama Hindu taat bebuyutan.
Pada waktu-waktu tertentu, anda bisa menyaksikan peringatan khas suku Tengger di kaki gunung Bromo. Perayaan tersebut akan didatangi oleh pejabat & turis-turis aneh yg ingin mengenal dengan-cara mendalam seluk-beluk desa Ranu Pane & kehidupan masyarakatnya.
Setiap tahunnya, ada sekitar 45 juta turis yg melalui Ranu Pani village untuk mencapai Ranu Kumbolo maupun Semeru. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk membuka lahan bisnis gres, berbentukhomestay atau penginapan.
Sebagai desa pelarian dr kerajaan Majapahit, sudah barang tentu hal ini merupakan inovasi tersendiri. Mengingat keberadaan suku Tengger masih menjadi objek wisata hingga ketika ini. Ditambah kemandirian masyarakat dlm bertani yg cocok dijadikan agro rekreasi.
Penginapan sederhana yg dilengkapi dgn akomodasi pendukung bisa dijumpai dgn gampang. Biaya sewanya pula tak terlalu mahal untuk desa rekreasi sekelas Ranu Pane yg sudah terkenal bertahun-tahun terakhir.
Bagi pelancong yg ingin menuju Kalimati, mereka bisa lewat jalur pendakian dr Ranu Pane & Ranu Kumbolo. Sebelumnya, semestinya para pendaki maupun turis melapor di pos keberangkatan untuk menunjukkan data lengkap.
Persiapkan pula keperluan selama pendakian, alasannya rute Semeru terkenal sangat sukar untuk ditaklukan. Terlebih gunung Semeru yakni salah satu gunung berapi yg masih aktif hingga kini.
Harga Tiket Masuk—
Setiap tempat wisata tentu memasang tarif masing-masing untuk para pengunjung, termasuk Ranu Pane. Menikmati keindahan Ranu Pane serta mengabadikan foto maupun gambar disini tak semahal anda berfoto di studio ternama.
Setiap orang hanya akan dikenakan ongkos Rp 5.000 per orang. Tak mahal bukan untuk suatu keindahan yg bisa iabadikan dlm suatu gambar? Apalagi bila dibandingkan ongkos berlibur ke luar negeri atau kota yg menelan anggaran hingga berjuta-juta.
Pemandangan yg tak kalah indah & memukau membuat anda takkan menyesal mengeluarkan uang untuk tiket masuk. Khusus untuk anda yg membawa kendaraan eksklusif, baik motor maupun kendaraan beroda empat, siapkan pula duit parkir di area tersebut.
Meskipun letak &au ini di ketinggian, anda tak perlu khawatir dgn lahan parkir yg ditawarkan. Mengingat penduduk desa Ranu Pane yg merupakan desa terakhir di pos pendakian gunung Semeru, memberi kepraktisan jalan masuk untuk para hadirin.
Rute Menuju Lokasi—
Akses menuju Rane Pane sesungguhnya taklah susah, terlebih sudah dipermudah dgn santunan Google. Untuk anda yg berasal dr Lumajang, rute Jalan Probolinggo ke Wonorejo dapat menjadi alternatif menuju Ranu Pane.
Pastikan anda tak kebingungan membaca petunjuk arah yg diberikan Google Maps. Kebanyakan pengunjung kerap menghabiskan atau menyia-nyiakan waktu mereka karena tersasar. Agar tak mengalami hal serupa, minta sumbangan pada penduduk sekitar lokasi.
Alternatif rute yang lain yaitu lewat Jalan Nasional III dgn menggunakan kendaraan eksklusif. Jika anda menentukan menggunakan angkutan umum, anda mampu turun pada pemberhentian bus terdekat dr gunung Bromo.
Dari sini, anda mampu melanjutkan perjalanan dgn mengeluarkan uang sewa hardtop atau kendaraan beroda empat jeep. Naik jeep akan memperpendek jarak tempuh anda dr Bromo menuju Ranupane. Rute ini pula dapat dipilih oleh pelancong yg tiba dr kota Malang & sekitarnya.