Daftar Isi
Topik rangkuman sebagai berikut :
b. Tipe Sosialisasi Politik
c. Sarana Sosialisasi Politik
b. Tipe-tipe Budaya Politik
b. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
A. SOSIALISASI POLITIK
Pengertian menurut para jago yang dirangkum oleh Sri Jutmini dan Winarto (2007- 17), ialah selaku berikut :
1. Richard E. Dawson
Sosialisasi politik mampu dipandang sebagai pewarisan wawasan, nilai-nilai dan persepsi-pandangan politik dari orang bau tanah, guru dan fasilitas -fasilitas sosialisasi lainnya terhadap warga negara baru dan mereka yang menginjak remaja.
2. Kennerth P. Langton
Sosialisasi politik dalam pemahaman luas merujuk pada cara penduduk dalam mentrasimisikan budaya politik dari generasi ke generasi.
3. Prewitt dan Dawson
Sosialisasi Politik adalah proses bagaimana warga negara mendapatkan pandangan-persepsi politik yang ialah asosiasi cara yang sudah menjadi pegangan bagi kehidupan politik bangsanya.
b. Tipe Sosialisasi Politik
Ada dua tipe sosialisasi politik yaitu eksklusif dan tidak pribadi. Berikut penjelasannya :
1. Sosialisasi Politik Langsung
Tipe ini berlangsung dalam satu tahap saja, ialah bahwa hal-hal yang diorientasikan dan ditransisikan yaitu hal-hal yang bersifat politik saja. Sosialisasi politik eksklusif dapat dilakukan lewat beberapa cara yaitu sebagai berikut :
– Peniruan perilaku (artifisial)
Proses menyerap atau mendapatkan orientasi politik dengan cara memalsukan orang lain. Yang ditiru bukan cuma persepsi politik, tetapi juga sikap-sikap politik, doktrin politik, cita-cita mengenai politik, tingkah laris politik, serta keahlian dalam berpolitik.
– Sosialisasi Antisipatori
Sosialisasi politik dengan cara mencar ilmu bersikap dan bertingkah mirip tokoh poltitik yang diidealkan.
– Pendidikan Politik
Sosialisasi politik melalui pendidikan politik adalah upaya yang secara sadar dan msengaja serta direncanakan untuk memberikan, menanamkan dan memberrikan pelajaran terhadap anak untuk memiliki orientasi politik tertentu. Pendidikan politik bisa dikerjakan disekolah, organisasi, partai politik, media massa, diskusi politik, serta forum-lembaga politik.
– Pengalaman Politik
Pengalaman politik ialah berguru eksklusif dalam acara-acara politik atau kegiatan-acara yang sifatnya publik.terlibat pribadi dalam partai politik.
2. Sosialisasi Politik Tidak Langsung
Sosialisasi politik tidak pribadi adalah warga negara pada awalnya berorientasi pada hal-hal yang bukan politik (non-politik), namun kemudian mempengaruhinya untuk mempunyai orientasi politik.
Sosialisasi politik secara tidak pribadi ini dapat dikerjakan dengan dua cara :
– Pengalihan Hubungan Antar Individu
Hubungan antarindividu yang pada awalnya tidak berkaitan dengan politik, namun nantinya akan terpengaruh ketika bekerjasama atau brorientasi dengan kehidupan politik.
– Magang
Magang merupakan bentuk kegiatan sebagai sarana mencar ilmu. Magang ditempat-tempat tertentu atau organisasi non-politik, nantinya akan mensugesti seseorang ketika brhubungan dengan politik.
c. Sarana-fasilitas Sosialisasi Politik
1. Keluarga
Pengaruh kehidupan keluarga baik yang berjalan maupun yang tidak langsung yang ialah struktur sosialisasi pertama yang dialami seseorang sangat berpengaruh dan baka.
2. Sekolah
Orang yang cerdik lebih sadar akan imbas pemerintah terhadap kehidupan mereka, lebih mengamati kehidupan politik, memperoleh lebih banyak berita wacana proses-proses politikm dan lebih kompeten dalam tingkah laris politiknya.
3. Kelompok Pergaulan
Kelompok pergaulan mensosialisasikan anggota-anggotanya dengan cara mendorong dan mendesak mereka untuk beradaptasi teerhadap perilaku-sikap atau tingkah laku yang dianut oleh kalangan itu.
4. Pekerjaan
Individu-individu mengidentifikasikan diri dengan sebuah golongan tertentu dan menggunakan kelompok itu selaku pola dalam kehidupan politik.
5. Media Massa
Disamping menunjukkan informasi perihal peristiwa-peristiwa politik, media massa juga memberikan eksklusif maupun tidak, nilai-nilai utama yang dianut oleh masyarakatnya.
6. Kontak-kontak Langsung
Tidak peduli betapa konkret pandangan terhadap tata cara politik yang telah ditanamkan oleh keluarga atau sekolah, tetapi jikalau seseorang diabaikan oleh partainya, ditipu oleh polisi, kelaparan tanpa ditolong, dan dipaksa masuk wajib militer, pandangan terhadap dunia politik sangat mungkin berubah.
Partai politik, kampanye pemilihan lazim, krisis-krisis politik luar negeri dan perang dan daya tanggap badan-badan pemerintah terhadap permintaan-tuntutan individu dan golongan-kelompok mampu menghipnotis kesetiaan dan kesediaan mereka untuk mematuhi aturan.
B. BUDAYA POLITIK
1. Kay Lawson
2. Alan R. Ball
3. Austin Ranney
Budaya politik yaitu seperangkat persepsi-persepsi ihwal politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersamaa, sebuah orientasi kepada objek-objek politik.
a. Orientasi Politik dan Objek Politik
– Orientasi ognitif yaitu, orientasi warga negara yang sifatnya kognitif atau wawasan mirip, wawasan, wawasan, dogma, dan doktrin warga negara kepada sebuah objek politik.
– Orientasi afektif yakni, orientasi warga negara yang sifatnya afektif atau sikap mirip perilaku-perilaku, niali-nilai dan perasaan warga negara kepada objek politik.
– Orientasi evaluatif adalah, orientasi warga negara yang sifatnya evaluatif atau penilaian, seperti pendapat dan evaluasi warga negara terhadap sebuah objek politik.
Objek politik yaitu hal yang dijadikan sasaran dari orientasi politik warga negara. Objek politik yang dijadikan target orientasi itu mencakup tiga hal sebagai berikut :
b. Tipe-tipe Budaya Politik
Menurut Gabriel Almond dan Sidney Verba dalam (Sri Jutmini dan Winarto:2007:8), mengklasifikasikan budaya politik menjadi tiga kebudayaan politik yakni,
Orientasi politik warga negara kepada keseluruhan objek politik, baik lazim, input, dan output serta pribadinya mendekati nol atau dapat dikatakan rendah.
2. Budaya politik subjek
Dalam budaya ini, orientasi warga negara kepada objek politik biasa dan pbjek politik output yaitu mendekati satu atau dapat dibilang orientasinya tinggi.
3. Budaya politik partisipan
C. PARTISIPASI POLITIK
a. Penyebab Partisipasi
– Modernisasi
– Perubahan-pergeseran Kelas Sosial
Selama proses modernisasi dan industriaoisasi dimulai, lapangan kerja semakin terspesialisasi, lapangan kerja semakin banyak, terbentuk kelas-kelas gres dalam masyarakat dan kelas menengah makin meluas.
– Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa terbaru
– Konflik di antara pemimpin politik
– Keterlibatan pemerintah yang lebih luas dalam kehidupan sosial
Perjuangan untuk menuntut hak secara berkelompok dalam bentuk mirip demonstrasi bagi penduduk yang dirugikan akan memberikan potensi untuk berperan serta menghipnotis suatu kebijakan pemerintah.
b. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
Ada dua bentuk partisipasi politik adalah :
1. Konvensional
– Pemberian suara (voting)
– Diskusi politik
– Kegiatan kampanye
– Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
– Komunikasi individual dengan pejabat politik dan administratif.
2. Non-konvensional
– Pengajuan petisi
– Demonstrasi
– Konfrontasi
– Mogok
– Tindakan kekerasan politik kepada harta benda (pengerusakan, pembakaran, bom)
– Tindakan kekerasan politik terhadap insan (penculikan, pembunuhan)
– Perang gerilya, revolusi.
Pengantar Ilmu Politik. Oleh : Mustika Rihadini,S.SOS.,M.SI. Universitas Haluoleo. Halaman : 109-134.
Sumber gambar : Freepik.com
Wallahu a’lam..