Daftar Isi
A. Perkembangan Model Atom
1. Model Atom Dalton
- Atom merupakan partikel terkecil dari bahan
- Atom tidak mampu diubah menjadi atom lain
- Berbentuk bola kosong / bola pejal yang tidak mempunyai muatan
Model atom Dalton, seperti bola pejal
2. Model Atom Thompson
- Atom merupakan bola yang bermuatan positif dengan elektron tersebar di dalam bola
- Elektron ialah partikel terkecil dari bahan
- Model atom disebut “roti kismis”
Model atom Thomson seperti roti kismis
3. Model Atom Rutherford
- Atom memiliki inti atom yang merupakan pusat atom dimana terletak muatan positif.
- Elektron beredar mengelilingi inti atom
- Atom bersifat netral
Model atom Rutherford tata surya
4. Model Atom Bohr
- Elektron beredar pada lintasan yang disebut kulit-kulit elektron
- Lintasan-lintasan elektron tersebut mempunyai tingkat-tingkat energi dimana lintasan terdekat inti mempunyai energi paling rendah
- Elektron-elektron mampu berpindah-pindah lintasan dengan memancarkan atau menyerap energi.
Model atom Niels Bohr
5. Model Atom Mekanika Gelombang
- Lintasan-lintasan elektron berupa ‘awan elektron” dimana letak elektron berada pada lapisan “awan elektron”
Model atom mekanika kuantum
B. Struktur Atom
1. Elektron
Elektron ialah partikel penyusun atom yang bermuatan negative. Penemuan elektron bermula dengan ditemukannya tabung sinar katoda.tabung sinar katoda yang dibuat dari dua kawat yang diberi memiliki peluang listrik yang cukup besar dalam tabung beling sehingga terjadi pembendaharaan cahaya .
JJ Thomson meneliti lebih lanjut perihal sinar katoda ini dan dapat ditentukan bahwa sinar katoda merupakan partikel, alasannya adalah mampu memutar baling-baling yang ditaruh di antara katoda dan anoda. Dari hasil percobaan tersebut JJ Thomson menyatakan bahwa sinar katoda ialah partikel penyusun atom yang bermuatan negative yang disebut dengan elektron.
Pembelokan sinar katoda oleh medan listrik
Besarnya muatan atom dalam elektron didapatkan oleh Robet Andrew Millikan lewat percobaan tetes minyak Milikan.
Diagram percobaan tetes minyak Milikan
2. Proton
Jika massa elektron 0 berarti sebuah partikel tidak mempunyai massa padahal partikel bahan mempunyai massa yang dapat di ukur.begitu pula realita bahwa atom itu netral.
Eugene Goldstein (1886) melaksanakan eksperimen dari tabung gas yang mempunyai katoda, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Percobaan Goldstein untuk mempelajari partikel positif
Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar nyata yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda. Setelah aneka macam gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menciptakan sinar muatan nyata yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1 sma ( satuan massa atom) dan muatan proton = +1
3. Inti Atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan observasi penembakan lempeng tipis. Jika atom berisikan partikel yang bermuatan konkret dan negative maka sinar alpha yang ditembakkan sebaiknya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng sehingga muncullah perumpamaan inti atom.
Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden menemukan desain inti atom didukung oleh inovasi sinar X oleh W.C Rontgen dan inovasi zat radioaktif.
Percobaan Rutherford mampu digambarkan sebagai berikut :
Percobaan Rutherford, hamburan sinar alpha oleh lempeng tipis
4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker melakukan eksperimen penembakan partikel alpha pada inti atom Berilium (Be). Ternyata dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi.
Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick. Ternyata partikel yang menjadikan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan 01n.
Isotop, Isobar dan isoton
- Isotop → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama namun nomor massanya berbeda
- Isobar → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda namun nomor massanya sama
- Isoton → komponen-unsur yang mempunyai jumlah neutron sama
B. Perkembangan Sistem Periodik
Logam & non logam
1. Triade Dobereiner
- Unsur-komponen yang ada dikelompokkan menjadi satu golongan yang berisikan 3 unsur yang memiliki sifat-sifat yang serupa
2. Hukum Oktaf Newlands
3. Sistem Periodik Mendeleyev
- Unsur-bagian dikelompokkan menjadi 7 dimana bagian ke 1 sifatnya mirip dengan bagian ke 8, komponen ke 2 sifatnya seperti dengan komponen ke 9 dan seterusnya
- Merupakan permulaan terbentuknya sistem periodik terbaru.
- Unsur-bagian dibagi dalam lajur vertikal yang disebut kelompok dimana unsur-bagian tersebut mempunyai sifat yang serupa, secara horisontal unsur-unsur disusun menurut peningkatan massa atom.
- Mendeleyev mengosongkan daerah-daerah yang belum ditemukan unsurnya bahkan telah diramalkan sifat-sifat fisika dan kimia dari komponen yang belum diketahui tersebut.
4. Sistem Periodik Modern
Dibagi 2 lajur, yaitu:
1. Lajur horisontal
Disebut abad, unsur-komponen disusun berdasarkan peningkatan nomor atom dan berisikan 7 masa
2. Lajur vertikal
Disebut kelompok, unsur-bagian dalam satu golongan memiliki sifat-sifat kimia yang serupa.
Golongan dibedakan atas golongan utama (A) dan kalangan transisi (B)
- Golongan I A → Alkali (logam)
- Golongan II A → Alkali tanah (logam)
- Golongan III A → Boron (logam & non logam)
- Golongan IV A → Karbon (logam & non logam)
- Golongan V A → Nitrogen (logam & non logam)
- Golongan VI A → Oksigen (logam & non logam)
- Golongan VII A → Halogen (non logam)
- Golongan VIII A → Gas mulia (non logam)
Konfigurasi Eletron dan Menentukan Periode dan Golongan
- Angka yang dipergunakan yaitu : 2, 8, 18 dan 32< o:p>
- Angka sisa yang diperbolehkan : 1 – 8
- Periode : Jumlah kulit
- Golongan : Jumlah elektron valensi (jumlah elektron pada kulit terakhir)
- Contoh: 11Na = 2) 8) 1) → Banyak kulit = 3 (menawarkan masa), Elektron valensi = 1 (menunjukkan kelompok) sehingga Na terletak pada kelompok I A dengan abad 3.
Sifat Periodik Unsur-unsur
SUMBER REFERENSI :
Rahman, A. (2018). Simulasi Atom Hidrogen Berdasarkan Atom Klasik Menggunakan Eclipse (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
http://www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir (diakses 29 Maret 2022)
ST Lestari, S. (2004). Mengurai susunan periodik unsur kimia. Kawan Pustaka.