Hari ini mari kita mengulas sebuah buku, membaca mampu memperbesar wawasan kita yah.
Sesudah membaca buku kita baiknya mempunyai suatu rangkuman untuk mengenali inti-inti apa saja yang sudah kita pelajari dan mampu dilain waktu mengulasnya kembali.
Topik Rangkuman kali ini yakni ihwal :
1.Pengertian ejaan
2.Jenis-jenis ejaan
Mari kita mulai dari pembahasan pertama yah teman-sobat
1.PENGERTIAN EJAAN
•Ejaan (secara teknis) adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
•Ejaan adalah suatu pedoman yang mengontrol bagaimana menulis kata-kata, huruf serta penggunaan tanda baca pada sebuah bahasa.
2.JENIS-JENIS EJAAN
•Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini berlaku sampai 1947. Ejaan Van Ophuysen selaku berikut :
a.Huruf j untuk menuliskan kata jang, oajang dan sajang.
b.Huruf oe untuk menuliskan kata oemoer poetra, dan goeroe.
c.Tanda diakritik (‘) untuk menuliskan kata pa’ ma’lum dan ma’moer.
•Ejaan Republika atau ejaan Soewandi
Ejaan ini didirikan pemakaiannya pada tanggal 19 Maret 1947. Contohnya sebagai berikut :
a.Huruf oe sudah diganti menjadi u contohnya kata oemoer (umur), poetra (putra),goeroe (guru)
b.Tanda diakritik (‘) telah diganti menjadi k contohnya kata pa’ (pak) ma’lum (maklum) dan ma’moer (sejahtera).
c.Kata ulang dituliskan dengan angka 2, misalnya jalan2, baik2, dan main2.
d.Awalan di dan kata depan di sama-sama ditulis serangkaian dengan kata yang mengikutinya.
•Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan EYD ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 17 Agustus 1972). Contohnya adalah :
a.Penulisan jang menjadi yang.
b.Penulisan kata ulang mesti ditulis ulang menggunakan tanda hubung (-) contohnya jalan2 menjadi jalan-jalan.
c.Penulisan kata depan mesti dipisah dengan kata yang mengikutinya contohnya dirumah menjadi di rumah.
Demikian rangkuman ini dibentuk guna menolong kita untuk lebih mengetahui yah. Semoga bermanfaat..sukses untuk semua.
Jadi, kesimpulannya :
Ketika kita mendengar ejaan mempunyai arti disaat itu kita akan mampu mengertia bahwa ejaan terkait dengan bagaimana cara membaca yang baik seperti mengenali karakter dan juga gejala baca dalam sebuah bacaan.
Kita juga akan mampu menyaksikan perbedaan macam-macam ejaan. Makara, saat memperoleh goresan pena maka kita sudah mampu mengkategorikan beliau masuk dalam jenis ejaan apa.
Gimana. kerenkan ?
Wallahu a’lam..
Referensi buku bacaan dan rangkuman :
Buku Materi Kuliah Umum Bahasa Indonesia HALUOLEO KENDARI. Penyusun : Tim MKU Bahasa Indonesia. Halaman : 17-24.