BAB II
Pembahasan
A. KONSEP PERKEMBANGAN
Perkembangan ialah satu proses dalam kehidupan manusia yang berlangsung secara terus menerus sejak era konsepsi hingga maut. Perkembangan juga di artikan sebagai pergantian – perubahan yang dialami oleh seorang individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berjalan secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik yang menyakut faktor fisik maupun psikis (yusuf, 2001).
Lebih jauh yusuf (2001) mengemukakan makna sistematis, progresif, dan berkesinambungan selaku berikutL:
1. Sistematis bermakna pergantian dalam perkembangan bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antarbagian organisme (fisik dan psikis) dan bagian – bagian tersebut ialah satu kesatuan yang serasi.acuan, seperti kemampuan berjalan anak, seiring dengan mantangnya otot – otot kaki.
2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya, pergantian proporsi dan ukuran fisik anak, pergeseran kemampuan anak.
3. Berkesinambunagan, bermakna pergeseran pada bab atau fungsi organisme berlangsung secara beraturan dan berurutan. Perybahan tersebut tidak terjadi secara kebetulan atau meloncat –loncat.misalnya, untuk mampu bangun, seorang anak mesti menguasai tahapan pertumbuhan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.
B. PRINSIP – PRINSIP PERKEMBANGAN
Sebelumnyatelah diuraikan pemahaman dan karakteristik pertumbuhan. Berikut ini adalah prinsip – prinsip pertumbuhan (Yusuf, 2001).
1. Perkembangan ialah proses yang tidak pernah berhenti
Manusia secara terus menerus meningkat atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau berguru sepanjang hidupnya.
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
Setiap kemajuan aspek individu baik fisik, emosi, intelegensi, maupun sosial satu sama lainnyasaling menghipnotis.
3. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu
Perkembangan wajib secara teratur mengikuti contoh atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan ialah hasil perkembangan tahap sebelumnya dan merupan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
4. Perkembanagan terjadi pada kawasan yang berlawanan
Perkembangan fisik dan mental meraih kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berlainan (ada yang cepat dan ada yang lambat). Umumnya, otak mencapai bentuk ukuran yang sempurna pada umur 6-8 tahun. Tangan, kaki, dan hidung meraih kemajuan yang maksimum pada masa sampaumur. Sementara itu, imajinatif kreatif berkembangan dengan segera pada kurun kanak- kanak dan meraih puncaknya pada abad remaja.
5. Setiap fase perkembanagan memiliki ciri khas
Prinsip ini mampu diterangkan dengan teladan sebagai berikut. Sampai usia dua tahun, pertumbuhan anak terpusat pada pengendalan lingkungannya,penguasaan garak fisik, dan mencar ilmu bicara.
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase kemajuan
Prinsip ini mempunyai arti bahwa dalam menjalani hidup yang normal dan berusia panjang, individu akan mengalami fase- fase pertumbuhan; bayi, kanak – kanak anak, akil balig cukup akal, dewasa, dan kurun bau tanah.
C. FASE – FASE PERKEMBANGAN
Fase pertumbuhan mampu diartikan selaku penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri – ciri khusus atau contoh – contoh tingkah laku tertentu. Mengenai duduk perkara pembabakan atau periodisasi pertumbuhan ini, para ahli berlawanan pertimbangan . Pendapat- pertimbangan itu secara garis besarnya mampu digolongkan menjadi tiga, yakni berdasarkan analisis biologis, didaktis dan psikologis.
1. Tahap Perkembangan Berdasarkan Analisis Biologis
a. Aristoteles menggambarkan kemajuan ke dalam tiga tahap, yakni:
1. Tahap I : dari 0,0 hingga 7,0 tahun (era anak kecil atau kurun bermain).
2. Tahap II : dari 0,7 hingga 14,0 tahun (masa anak, kurun sekolah rendah).
3. Tahap III : dari 14,0 sampai 21,0 tahun (periode cukup umur/ pubertas, era peralihan era usia anak menjadi akil balig cukup akal).
b. Kretsemer membagikan perkembangan menjadi empat tahapan, ialah:
1. Tahap I : dari 0,0 sampai kira- kira 3,0 tahun:fullungs (pengisian)
c. Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan kemajuan individu sebagai berikut:
1. Tahap I : fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi hingga proses kelahiran yakni sekitar 9 bulan 280 hari.
2. Tahap II : infancy (orok) mulai lahir hingga usia 10 atau 14 hari.
3. Tahap III : babyhood ( bayi), mulai 2 ahad sampai 2 tahun.
4. Tahap IV : childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai sampaumur.
5. Tahap v : adolesence /puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun hingga usia 21 tahun. Tahap ini terdiri:
a. Pre adolesence, (usia 11-13 tahun pada wanita, sedangkan pada pria lebih lambat dari pada itu);
b. Early adolesence, (usia 16-17 tahun);
c. Late adolesence, periode perkembangan yang terakhir (sampai kurun usia kuliah di akademi tinggi).
2. Tahap Perkembangan Berdasarkan didaktis
a. Dipandang dari segi pendidikan, menurut comenius, pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang, yakni:
1. Sekolah ibu (scola materna), untuk anak- anak 0,0 sampai 6,0 tahun,
2. Sekolah bahasa ibu (scola vernaculann) untuk bawah umur 6,0 sampai 12,0 tahun,
3. Sekolah latin (scola latina), untuk dewasa usia 12,0 hingga 18,0, dan
4. Akademi (academika) untuk perjaka- pemudi usia 18,0 hingga 24,0 tahun.
b. Rousseau mengemukakan penahapan perkembagan sebagai berikut:
1. Tahap I :0,0 hingga 2,0 tahun, usia asuhan.
2. Tahap II : 2,0 sampai 12,0 tahun, kala pendidikan jasmani dan pancaindra
3. Tahap III : 12,0 sampai 15,0, masa pendidikan nalar.
4. Tahap IV : 15,0 sampai 20,0 masa pendidikan dan pendidikan agama.
3. Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis
Para andal yang memakai aspek psikologis selaku landasan dalam menganalisis, tahap perkembangan, mencari pengalaman – pengalaman psikologis mana khas bagi individu pada umumnya yang mampu dipakai abad perpindahan dari fase yang satu kefase yang lain dalam perkembangannya.selama masa pertumbuhan, pada umumnya individu mengalami periode keguncangan dua kali yaitu:(a) pada kira-kira tahun ketiga atau empat dan (b) pada awal periode pubertas.
Berdasarkan dua kala keguncangan tersebut, kemajuan individu mampu di gambarkan melalui tahapan:
a. Dari lahir sampai era keguncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut periode kanak- kanak).
b. Dari periode keguncangan pertama sampai pada kala keguncangan kedua yang biasa disebut masa keharmonisan bersekolah.
c. Dari kala keguncangan kedua sampai selesai masa akil balig cukup akal yang umum disebut kala kematangan.
D. PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK
Ketika anak mencapai tahapan usia TK (3 sampai 6 tahun) terdapat ciri yang berbedadengan usia bayi. Perbedaannya terletak pada tampilan, proporsi tubuh, berat, dan panjang tubuh serta keterampilan yang dimiliki.
Masa kecil sering disebut selaku ketika ideal untuk mempelajari terampilan motorik, dengan alasan berikut:
1. Tubuh anak lebih lentur ketimbang badan orang cukup umur sehingga anak lebih gampang menguasai kemampuan motorik.
2. Anak belum banyak memiliki keterampilan yang mau berbenturan dengan keterampilan yang beru dipelajarinya, sehingga anak akan mempelajari keahlian baru dengan lebih mudah.
3. Secara keseluruhan anak lebih berani pada waktu kecil ketimbang sesudah besar. Oleh karena itu, mereka berani menjajal sesuatu yang baru. Hal yang demikian menjadikan motivasi yang dibutuhkan untuk belajar.
4. Tidak seperti orang akil balig cukup akal, anak – anak menyukai pengulangan, sehingga mereka bersedia menggulangi tindakan hingga oto berpengalaman untuk melakukan secara efektif.
5. Anak mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mempelajari kemampuan motorik.
E. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Piaget dalam woolfolk (1995) membagi tahapan kemajuan kognitif kedalam empat tahap, ialah: sensori motor: (0-2 tahun); prapesional (2-7 tahun); operasional konkrit: (7-14 tahun): dan formal operasional: (14 tahun – dewasa).
Dilihat dari tahapan berdasarkan piaget anak usia Taman Kanak-kanak berada pada tahapan pra – operasional, yaitu tahapan dimana anak belum menguasai operasi mental secara logis: era ini ditandai dengan berkembangnya kesanggupan memakai sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol – simbol. Melalui kesanggupan tersebut anak mampu berimajinasi atau berfantasi dengan banyak sekali hal.
Secara ringkas yusuf (2001:167) memakai pertumbuhan kognitif anak periode prasekolah sebagai berikut:
1. Mampu berfikir dengan memakai simbol
2. Berfikirnya masih dibatasi oleh pandangan. Mereka meyakini apa yang dilihatnya dan hanya berkonsentrasi pada satu dimensi terhadap satu objek dalam waktu yang serupa. Cara berfikir mereka bersifat memusat.
3. Berfikir masih kaku. Cara berfikirnya terfokus pada keadaan permulaan atau final sebuah transformasi, bukan terhadap transformasi itu sendiri.
4. Anak sudah mulai mengerti dasar – dasar pengelompokan sesuatu atas dasar satu demensi, seperti atas kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.
F. PERKEMBANGAN EMOSI
Menurut ericson, dan woolfolk (1995) pada abad 3-6 tahun anak menjadi lebih mengerti dan bisa mempunyai ide, tetapi mungkin terlalu berpengaruh sehingga timbul harapan mempesona rencananya. Hal ini sering menyebabkan anak merasa bersalah.
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada usia TK ialah sebagai berikut:
1. Takut, yakni perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap membahayakan.
2. Cemas, yakni perasaan takut yang bersifat khayalan tanpa ada objeknya.
3. Marah, ialah perasaan tidak bahagia atau benci baik kepada orang lain; diri sendiri, maupun objek tertentu.
4. Cemburu, adalah perasaan tidak senang terhadap orang lain yang di pandang telah merebut kasih sayang dari seseorang yang disayanginya.
5. Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, ialah perasaan yang kasatmata, nyaman alasannya adalah terpenuh keinginannya.
6. Kasih sayang, adalah perasaan bahagia memperlihatkan perhatiaan atau perlindungi pada orang lain.
7. Phobi, adalah rasa takut terhadap objek yang tidak perlu ditakutinya (irasional).
8. Ingin tahu, adalah perasaan ingin mengenal atau mengenali ihwal objek – objek yang ada disekitarnya.
G. PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial adalah pertumbuhan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan hukum – hukum masyarakat di mana anak itu berbeda. Perkembangan sosial anak ialah hasil mencar ilmu, bukan hanya sekadar hasil dari kematangan. Ciri sosial anak pada kala ini ialah gampang bersosialisasi dengan lingkungannya.
Pada kala ini muncul kesadaran anak akan konsep diri yang berkenaan dengan “gender”. Pada abad ini sudah meningkat perbedaan jenis kelamin.
Hurlock (1987) mengemukakan bahwa mulai usia 2 hingga 6 tahun, anak belajar melakukan kekerabatan sosial dan bergaul dengan orang – orang diluar lingkungan rumah, khususnya dengan anak – anak yang umurnya sebaya.
H. PERKEMBANGAN BAHASA
Sejalan dengan pertumbuhan dan pertumbuhan anak, produk bahasa mereka juga berkembangdan kuantitas, keluasan, dan kerumitannya.mereka dapat memakai bahasa dengan banyak sekali cara mirip bartanya, berdialog, dan menyanyi. Sejak usia dua tahun anak sungguh berminat untuk menyebut nama benda. Minat tersebut terus berlangsung sehingga mampu menambah perbendaharaan. PERAN SERTA KELUARGA
3. PERANAN SERTA DALAM KELUARGA
Filosofil
Anak-anak tergantung pada keluarga sebab:
· Kondisi pisik mereka,seeperti masakan,daerah berlindung,busana,dan kesehatan
· Kondisi emosianal mereka,mirip kasih sayang,pemberian dan seseorang yang dengan lembut dan konsiste dengan mengajarkan mereka dengan apa yang salah dan benar
· Kondisi perkembangan mereka,seperti berkomunikasi,kesempatan untuk merangkak,berjalan,berlari,memanjat,dan hal-hal gres lainya untuk diceritakan.
Peran utam keluarga selaku guru pertam bagi seorang anak merupakan hal yang penting untuk dimengerti para profesional.Satu pertimbangan yang sangat baik mengenali keterlibatan orang bau tanah dalam acara-acara untuk anak-anak usia dini diutarakan oleh psikolog Urie Bronfenbrenner (1975) bahwa “program-program untuk aktivitas-acara yang mendorong pertumbuhan anak akan mempunyai efek yang faktual pada anak usia berapapun,tetapi semangkin dini acara tersebut dikerjakan,maka faedah yang didapat oleh anak tersebut akan semangkin besar” (p.465)
“Para pendididk bawah umur usia dini perlu mengenal,mendorong dan memperkuat kedekantan antara anak dan orang renta” (Johnston,1982,p.51).Meskipun keluarga memiliki tugas yang penting bagi kehidupan bawah umur ,belum dewasa ini bergantung pada tunjangan dan sumber-sumber yang berasal dari acara-program dan penduduk .Keluarga ialah bab yang penting dalam peliharaan kessehatan,kompotensi dan perawatan belum dewasa.Kami berpendapat bahwa keluarga-semua keluarga tidak dapat melaksanakan fungsi ini sebaik-baiknya tanpa disokong penduduk yang peduli dan berpengaruh alasannya(perlindungan) masyarakatlah yang menunjukkan pelengkap informal dan formal kepada keluarga iyu sendiri (Hobbs,e a’al,1984,p46).
Keuntungan Peran Serta Keluarga
Keterlibatan keluarga dalam aktivitas prasekolah memberi laba bagi anak,keluarga dan acara.Berikut ini digambarkan bagaimana peran serta keluarga dalam satu aktivitas mampu menawarkan faedah emosional dan fisik bagi semua orang.
Keterlibatan emosional memungkinkan kita untuk merasa:
· Senang denga n diri kita
· Produktif
· Bersemangat
· Baru dan siap untuk kembali meminimalkan hidup
· Senang dan bergrmbira
· Seperti kita telah menyumbangkan sesuatu bagi orang lain
· Termaksud dalam anggota satun kelompok
Keterlibatan fisik memungkinkan kita :
· Mengembangkan kemampuan gres
· Melupkan kegelisahan kita
· Bersenang-senang dan tertawa
· Santai
· Mengenal orang lain
· Mengatur frustasi
Sikap
Dalam banyak sekali budaya peran keluarga dan sekolah selam ini dipisahkan.Orang bau tanah mengirimkan anak mereka hingga dipintu sekolah dan hanya sedikit mengenali wacana apa yang terjadi di sekolah.Para guru terbiasa mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anak selam disekolah dan tidak menginginkan interaksi dengan keluarga belum dewasa ini.Bagi budaya mengganggap hal ini sebagai sesuatu yang masuk akal,desain gurumaupun anggota keluarga sama-sam tidak tahu tidak tahu bagaimana berbagaimana selebaran,bareng sama membuatan planning,atau melakukan pekerjaan bersam-sama dikelas.
Tanggung Jawab Kedua Belah Pihak
Para guru dan orang bau tanah sama-sama bertamnggung jawab untuk bekerja sama untuk membentuk relasi yang kolaboratif.Komunikasi,penghargaan,menerima perbedaan,dan minat bawah umur membentuk dasar kekerabatan dasar yang baik.Tidaklah cukup untuk merubahsikap para staf pengajar dan keluarga siringkali para propesional dan orang tuapun harus berbagi keahlian dan kegiatan interaksi yang berkualitas.
Kesempatan Untuk Bekerjasama
Anggota keluarga mempunyai banyak cara dan kesempatan untuk melibatkan diri dalam acara ini.Frekuensi dan beranekaragam kesempatan bbagi anggota keluarga dan para guru untuk bekerja sama berkomunikasi,dan banyak sekali tergantung pada keinginan keluarga.Sebagai conto,orang taua yang melakukan pekerjaan kemungkinan menghalangi waktu untuk berperan serta acara prasekolah.
Komunikasi
Berkomunikasi dengan keluarga merupakan bab yang penting dalam tanggung jawab tim pengajaran. Para guru sebaikanya selalu menggunakan bahasa yang jelas yaitu yang mampu dikenali oleh keluarga dan menawarkan dan peluang bagi mereka untuk mengajukan pertanyaan.
Petunjuk untuk berkomunikasi dengan keluarga
· Berilah waktu,ciptakan kesempatan dandoronglah keluaraga untuk mengekspresikan gagasan,kegembiraan,tujuan-tujuan dan kepedulian mereka
· Tawarkan daerah untuk berbicara secara pribadi dan anggaplah selalu keterangan tersebut selaku diam-diam eksklusif
· Kkeluarga mengembangkan keterangan yang sifatnya sangat pribadi dengan para guru dan selebaran tersebut haruslah tetap dijaga kerahasiaanya.Program tahap demi tahap semestinya mempunyai kebiijakan tentang kerahasiaan dan semua staf dankeluarga harus mematuhinya.
Pengharapan
Banyak acara pra sekolah yang menemui adanya perbedaan antara penghargaan atau tujuan dari pihak tim pengajar keluarga.Sangat pentinglah untuk mendiskusikan filosofil acara dengan keluarga pada ketika registrasi murid baru dan meneruskan komunikasi sepanjang tahun.Perbedaan atau pengharapan mampu menimbulkan salah paham atau kesenjangan komunikasi.
Starategi untuk Bekomunikasi dengan Keluarga
Bagian ini menyajikan contoh-teladan taktik komunikasi formal dan informal.Beragam seni manajemen komunikasi mampu mengenali keperluan keluarga yang berlainan-beda.
Strategi Komunikasi Informal
Waktu Mengantar dan Menjemput Anak
Inilah waktu yang bagus untuk melaporkan acara pada hari itu,menceritakan tentang keberhasilan anak dan mengingat pihak keluarga tentang rapat atau acara-acara.Satu atau satu setengah jam pertama semestinya yakni bebas,yaitu dikala bawah umur dan pihak keluarga mampu bermain dan bekerja bantu-membantu di dalam kelas.
Catatan dan Buku Catatan
Catatan ini seharusnya menggambarkan kesuksesan yang spesifik,kemampuan atau prilaku gres.Catatan mampu dipergunakan untuk mengucapkan terimakasih terhadap pihak keluarga atas apa yang telah mereka lakukan untuk program.
Papan Buletin
Papan buletin adalah cara lain untuk berkomunikasi secara informal dengan keluarga.Selebaran dipapan buletin dapat ditunjukan secara khusus bagi para ornag renta dan mampu mencakup pengumuman rapat,brosur wacana perkembangan anak,gizi dan masalah-problem lain yang berhubungan.
Kiat-kiat Penggunaan Papan Buletin
· Tunjukan selebaran pada orang akil balig cukup akal
· Rubahlah paling sedikit berapa selebaran secara terencana
· Ingatlah bahwa setiap orang bahagia menyaksikan foto dan nama mereka serta anak-anaknya
· Pampanglah hasil pekerjaan anak
· Buatlah brosur tetap singgkat
· Mintalah keluarga berkonstribusi pada papan buletin
· Tempelkan pesan eksklusif yang menunjukan pencapaian keluarga.seperti ucapan “terimakasih”bagi orang renta murid yang telah membantu suatu aktivitas.
· Tugaskanlah dua orang untuk menolong papan buleten.Hal ini membuat lebih mudah pekerjaan dan memperlihatkan kegembiraan yang lebih.
Selebaran
Selebaran atau isu adalah cara lain yang untuk berkomunikasi dengan keluarga.
Hal-hal yang tercakup dalam selebaran adalah:
· Pengumuman rapat,program atau darmawisata
· Permintaan materi-bahan atau bantuaanuntuk sebuah proyek
· Selebaran masarakat
· Diskusi tentang fokus terkini yang dibahas diruang kelas
· Sarana-anjuran untuk kegitan di rumah
· Ucupan terimakasih bagi sukarelawan atau seruan untuk mendapatkan sukarelawan
Strategi Komunikasi Farmal
Ada kalanya dibutuhkan komunikasi formal dan terjadwalkan dengan keluarga.Metode komunikasi formal yang mencakup konferensi orang bau tanah murid-guru dan laporan tertulis.
Kunjungan ke tempat tinggal
Tujuan utama kunjungan ini yakni mengenal bawah umur dan keluarganya.Kunjungan merupakan cara yang bagus untuk membangun komunikasi dan berjumpa anggota keluarga.Kunjungan rumah dapat menenteng faedah bagi kedua belah pihak,baik tim pengajar maupun keluarga.Jika kedua belah pihakkeluarga dan guru,tahun benar perihal tujuan dan maksud kunjungan ini,kunjungan rumah dapat dipastikan dan dilanjutkan untuk membangun komunikasi yang bagus yang hendak membatupengalaman anak dan keluaraga di dalam acara.
Kehadiran Keluarga di Ruang Kelas
Menyambut kedatangan keluarga dikelas membutuhkan lebih dari sekedar permintaan satu kali akan undangan tertulis.Selama mengujungi anak dan keluarga dirumah,takanlah bahwa keberhasilah program didasarkan pada kejasama anatara tim pengerja dan keluarga.
Keuntungan bagi keluarga
Anggota keluarga yang mungunjungi kelas,ikut serta dan memimpin aktivitas akan:
· Mengembangakan rasa mempunyai acara
· Belajar melihat bagaimana anak bekerjasama dengan orang lain
· Lebih mengetahui bagaimana anak berafiliasi dengan orang lain
· Lebih memahami perkembangan anak
· Mengetahui dan mengharagai tim pengajar
· Mempelajari kegiatan yang menyenangkan untukdilakukan dirumah
· Bertemu sobat-sahabat anak
· Membangun persahabatan yang baka dengan orang renta lain
· Dapat mendukung pembelajaran dirumah
Keuntungan bagi tim pengajaran
Dengan kedatangan para orang bau tanah siswa dikelas,para guru mampu:
· Memiliki waktu untuk bersam seorang anak atau berkesempatan untuk berkerja di kelompok yang lebih kecil
· Mempelajari bagaimana orang bau tanah memotivasi anak-anaknya
· Melihat bagaimana anggota keluarga menolong anak memecahkan masalah
· Mempelajari tindak budaya yang berbeda-beda
· Mempelajari kemampuan khusus dan kegemaran yang serupa-sama dimiliki anak dan anggota keluarga mirip mengolah makanan atau bermain alat musik
Menyambut Keluarga yang bertandingan ke kelas
Pihak keluarga kadang kala merasa terintimidasi di kelas dan berpikir bahwa semua ini ialah kekuasaan guru.Mereka mungkin merasa jenuh dikarenakan:
· Mereka tidak percaya tim pengajar sungguh-sungguh membutuhkan perlindungan mereka
· Mereka takut mereka berbuat kesalahan
· Mereka tidak tahu bahwa mereka mungkin berbuat kesalahan
· Mereka tidak merasa bahwa mereka mampu menunjukkan sesuatu
· Peraturan dikelas tidak jelas
Perkenalan di kelas
Banyak acara yang menyelenggarakan pertemuan keluarga pertama di kelas.Pihak keluarga menjalani agenda sehari penuh mirip sisw-siswa .Mereka memanfaatkan bahasa-bahasa bimbing dan mengikuti permainan,menciptakan acara seni,bermain diluar kelas mendengarkan musik dan memakan kedupan.
Keuntungan bagi tim pengajar
Dengan kehadiran orang renta siswa dikelas, para guru dapat:
· Memiliki waktu untuk bareng seorang anak atau berkesempatan untuk bekeja di kelompo yang lebih kecil.
· Memepelajari bagaimana orang bau tanah memotivasi anak-anaknya.
· Melihat bagaimana anggota keluarga menolong anak memecahkan dilema
· Mempelajari tindak budaya yang berbeda-beda
· Mempelajari kemampuan khusus dan hobi yang sama-sama dimiliki anak dan anggota keluarga, seperti memasak atau bermain alat musik
Jika guru mendorong anggota keluarga untuk bertanya atau mengekspresikan keperdulian mereka, maka berkembanglah iklim untuk merencanakan dan memecahkan duduk perkara bersama-sama. Karena kontak dan komunikasi yang sedang berlangsung membentuk dasar relasi kekeluargaan yang menolong menghadapi rintangan yang menjembatani relasi antara rumah dan sekolah.
Menyambut keluarga yang bertandang ke kelas
Memperlakukan keluarga supaya semoga merekamersa disambut dimulai dari pertemuan pertama dengan tim pengajar. Semua komunikasi harus menyiratkan perilaku ini. Pihak keluarga kadang-kadang merasa terintimidasi di kelas dan berpikir bahwa semua ini yaitu kekuasaan guru seperti:
· Mereka tidak yakin bahwa tim pengajar tidak sungguh-sungguh memerlukan sumbangan mereka
· Mereka takut merek membuat kesalahan
· Mereka tidak tahu bahwa mereka mungkin berbuat kesalahan
· Mereka tidak merasa bahwa mereka dapat menunjukkan sesuatu
· Peraturan dikelas tidak jelas
Oleh alasannya adalah itu staf pengajar berkewajiban untuk mendorong keluarga untuk menjunjung tinggi kelas. Dan pihak keluarga perlu dijelaskan bahwa mereka dipersilahkan untuk bergabung dalam kegiatan kelas setiap saat mereka bersedia.
Perkenalan dikelas
Eksplorasi awal ini menolong pihak keluarga merasa tenteram dengan pengaturan kelas dan proses pembelajaran yang berjalan di wilayah yang berlainan. Pertemuan pertama ini juga memungkinkan para guru untuk menjelaskan berbagai cara yang mampu dikerjakan orang renta untuk menolong di kelas. Pihak keluarga juga perlu mengenali peraturan dan mekanisme khusus program.
Perintah untuk aktivitas
Ada aturan di acara sehari-hari di ruang kelas prasekolah. Tekankanlah bahwa mereka membantu pelajaran dikelas, jikalau pihak keluarga datang pada hari dan waktu tertentu berilah mereka pengarahan mengenai apa yang diperlukan hari itu.
Petunjuk lazim untuk bekerja di kelas termasuk informasi untuk menyimpan bahan, peraturan unuk menanggulangi masalah disiplin, salina agenda harian, keterangan tentang bagaimana berinteraksi dengan belum dewasa di banyak sekali sentra aktivitas.
Menunjukkan penghargaan
Setiap orang senang dihargai, dan keluarga yang datang untuk menolong program juga tidaklah berlainan. Mereka memanfaatkan waktu yang berharga untuk konstribusi pada acara dan layak menerima ucapan terimaksih dan penghargaan.
Keterangan Umum bagi Keluarga di kelas
Ø Berperan sertalah dalam aktivitas golongan.
Ø Doronglah belum dewasa untuk melepas jaket. Topi,sarung tangan dll tanpa pemberian.
Ø Jangan menginterpretasikan karya seni anak, bagunan kotak, atau prakarya kayu dengan memberikan judul.
Ø Jangan mendiskusikan belum dewasa tertentu dengan orang cukup umur lain,orang renta mereka atau anggota keluarga.
Ø Sampaikan ide dan rekomendasi anda kepada staf sehingga mereka dapat menggunakannya dikelas.
Ø Jika anda memiliki keterampilan atau talenta khusus, beritahukanlah tim pengajar.
Ø Pelajarilah kebijakan disiplin sebelum anda mulai bekerja dikelas.
Ø Janganlah mendiskusikan perilaku anak di depan mereka.
Ø Berikanlah anak-anak cukup waktu untuk melaksanakan sendiri sebelum anada memberikan pinjaman untuk memecahkan masalah.
Menunujukkan Penghargaan Kepada Anggota Keluarga
Ø Ucapakan terimakasih kepada anggota keluarga secara individual karena telah membantu.
Ø Panggillah nama mereka dan camkan untuk menyebutkan nama anak.
Ø Rencanakanlah acara yang berarti untuk dilakukan di keluarga.
Ø Bersiaplah untuk menginvestasikan waktu untuk melatih orang renta dikelas.
Ø Sediakanlah tempat untuk duduk dan beristirahat dan menyimpan barang-barang pribadi bagi sukarelawan.
Ø Sedikanlah masakan yang cukup sehingga mereka dapat makan bersama bawah umur.
Ø Rancanglah papan buletin untuk sukarelawan.
Ø Pasikan ada staf pengajar utuk menjawab pertanyaan anggota keluarga dan tunjukkanlah arah dikala mereka datang.kehidupan anak.
Ø Buatlah sebuah bab di selebaran yang menonjolkan aktivitas anggota keluarga.
Ø Berilah plakat atau akta untuk prestasi.
Ø Adakanlah perayaan atau pesta untuk menghargai semua pihak yang telah memungkinkan berhasilnya program.
Melibatkan Para Pria
Upaya yang harus untuk mengikutsertakan para pria yang ada dalam . sejak permulaan acara, jadwal kunjungan, pendapat orang renta, konferensi, dan kegiatan lainya kadang-kadangdilaksanakan pada dikala para ayah dapat berpartisipasi.
Ada banyak cara untuk melibatkan para pria yang berperan penting dalam kehidupan anak. Strategi berikut ini sungguh berkhasiat.
Ø Rancanglah program khusus yang yang ditujukan pada para laki-laki.
Ø Tanyakanlah pada para pria apa yang ingin mereka konstribusikan.
Ø Doronglah dua orang ayah untuk tiba bersama kepertmuan atau kelas sehingga mereka dapat saling mendukung.
Ø Rencanakanlah acara sosial “ hanya untuk laki-laki” yang memungkinkan para ayahbertukar pendapat dan mengatakan tentang anak mereka.
Ø Tawarkanlah kelas mengasuh cuma untuk para pria, dan lebih baik dipimpin oleh seorang laki-laki.
Ø Adakanlah malam keluarga dan program yang mendorong kedua orang renta untuk berperan serta.
Ø Rancangkah suatu pagi saat para ayah yang mendorong kedua orang tua untuk berperanserta.
Ø Adakanlah malam keluarga, program simpulan pekan dan “berbagilah” makan malam yang mengundang paritisipasi dari para ayah dan ibu serta anggota keuarga lainnya.
Pertemuan dan Perkumpulan Keluarga
Pertemuan dan asosiasi keluarga ialah bab yang penting dalam program demi tahap. Ada berbagai macam konferensi keluarga adalah intruksional, mmberi nasihat informal dan memberi pemberian.
Pertemuan intruksional yaitu workshop yang memperlihatkan keterangan.
Pertemuann formal komite penasihat keluarga yang bermaksud mendapatkan keterangan da ide dari pihak keluarga.
Pertemuan informal dikerjakan dikala keluarga berkumpul untuk bersenag-senangberbincanag-bincang dengan keluarga lain,merasa menjadi bab dari acara.
Grup pendukung yang lazimnya dibentuk menurut keperluan biasa bagi beberpa keluarga untuk mendiskusikan sebuah duduk perkara.
Ruang keluarga
Ruangan yang didedikasikan bagi keluarga. Baik itu ruangan yang dipergunakan juga untuk hal lain ataupun ruangan terpisah, kawasan yang mempesona bagi keluarga memungkinkan terlibatnya pihak keluarga.
Ruangan keluaga juga berfungsi selaku kantor bagi staf, yang diharapkan acara pada siang hari dikala ruangan tertutup. Perbaharui juga acara ruangan setiap minggu dan buatlah ini sesuatu yang dapat ditanyakan pada semua keluarga.
Perpustakaan
Keluarga seharusnya mampu meminjam mainan sesering yang diharapkan. Buku bawah umur memperlihatkan waktu yang khusus bagi anak dan orang bau tanah, dan membaca dirumah meningktkan kecintaan kepada bacaan yang hendak berkelanjutan.
Anggota-anggota keluarga dapat mengorganisasikan dan menjaga perpustakaan dengan menysun mainan dan buku-buku, memriksa buku pinjamn, mengirim peringatan bagi kelurga yang lupa untuk mengembalikan buku.
Menemukan Minat Kelurga
Usaha untuk melibatkan kelurga dalam banyak sekali cara membutuhkan waktu perencanaan, dan wawasan mengenai minat dan keterbatasan setiap anggota keluarga.
Tujuan dari survei minat ini adalah untuk mmeberikan keterangan bagi keluarga perihal bagaimana mereka mampu menggunak kesuakaan,bakat dan waktu untuk turut berkonstrubusi di dalam acara ini. Melibatkan keuarga dalam program ini memerlukan waktu dan dedikasi para staf.
Pemilihan Topik Untuk pertemuan keluarga
Beberapa topik yang bisa dipertimbngkan contohnya:
· Pertumbuhan dan perkembngan
· Mengatasi tingkah laku anak yang menyusahkan
· Nutrisi belum dewasa
· Penyakit belum dewasa
· Belajar sambil bermain
· Membangun rasa percaya diri
· Mengembangkan bahasa
· Perkembangan fisik
· Pemilihan alat permainan
· Gambaran biasa ihwal program pendidikan
· Sumber-sumber penduduk
Teknik-teknik untuk menegatasi prilaku
Pelatihan ini berkonsentrasi pada teknik-teknik yang mampu dipakai keltika anak menolak ajakan anda atau melaksanakan hal yang bagus, seperti menendang atau mengigit.
Gizi untuk anak-anak
Pelatihan yang membahas kriteria gizi untuk belum dewasa berumur 3 hingga 5 tahun dan jenis-jenis makana apa saja yang disenangi anak-anak pada umur tersebut.
Ketika anda membuat atau mengkaji betuk daftar untuk mengenali topik-topik apa yang disenangi oleh para keluarga, bahwa aktivitas-acara tersebut menyanggupi persyaratan-kriteria.
Merencanakan pertemuan atau acara informal
Dimana orang bau tanah diminta biar menggunakan waktu luangnya untuk datang kepertemuan dan ikut serta dalam program, proses penilaian kebutuhan mesti mencakup berita mengenai hal-hal yang disenangi orang tua untuk dilakukakan di waktu luang mereka.
Membuat Jadwal
Kebanyakan keluarga memiliki jadwal yang sibuk dan agar dapat mengakomodasikan semua orang,waktu yang dijadwalkan untuk melaksanakan kegiatan mesti fleksibel.
Kegiatan-acara yang dapat mengembangkan Peran serta Keluarga
Kegiatan-acara di Luar Ruang
· Hiking, melaksanakan aktivitas ini di alam bebas dapat menjadi sebuah pengalaman yang mengasyikkan.
· Bernyanyi bareng , melaksanakan permainan tradisonal, dan membacakan kisah dapat melibatkan semua orang.
· Bermaiin Ice skating dan Roller skating,
· Memancing,
· Membuat atau memperbaiki tempat bermain,
· Berkebun,
· Festival layang-layang,
Bagaiman Mengadakan Pertemuan yang Sukses
Untuk mendapatkan situasi yang kalem da menyenagkan, gunaknlah metode pengenalan yang berbeda contohnya:
· Ciptakan diskusi yang aktif.
· Buatlah pertemuan dlam situasi yang ramah dan menyenagkan
· Sediakanlah pelyanan mempertahankan bayi (baby sitting)
· Tempatkanlah kursi dalam bentuk lingkaran sehingga siapa pun bisa merasa turut serta
· Gunakan alat bantu gambar, media, makalah, atau aktivitas untuk memperkuat pesan
· Jika anda sedang mendiskusikan perkmbangan anak, gunakan audiotape,atau foto-foto bawah umur dalam program.
· Kirim undangan individu dan ikut dengan dialog.
· Selalu sediakan waktu bagi para keluarga untk saling mengatakan.
· Pasangkan orang tua yang terlibat dengan orang bau tanah lain yang tidak terlibat.
· Buat presentasi dengan singkat.
· Masukkan hal-hal yang menyenagkan dalam penyajian. Pasangkan orang renta yang terlibat dengan orang bau tanah lain yang tidak terlibat. Mereka bisa bertemu atau berbicara sebelumnya.
· Buat penyajian dengan singkat.orang dewasa mempunyai jangka waktu yang pendek untuk memperhatikan sebuah hal,utamanya sehabis melakukan pekerjaan dalam waktu yang cukup usang.
· Masukkan hal-hal yang mengasyikkan dalam penyajian.tertawa merupakan hal yang baik bagi siapa pun.
Jika keluarga tidak mampu menyingkir dari konferensi ,anda dapat mengirim catatan terhadap para orang renta dirumah yang mengumumkan apa yang didiskusikan dan harapan anda terhadap mereka untuk datang pada konferensi selanjutnya.
Mengevaluasi pertemuan keluarga
Karena konferensi keluarga ialah bagian penting dari acara ini, maka pengevaluasian kepada setiap pertemuan dibutuhkan guna melihat apakah konferensi-konferensi itu sudah memenuhhi keperluan dan minat para keluarga.
Ø Kerahasiaan
Kerahasiaan mampu didefinisikan sebagai menyimpan isu yang diterima tanpa mampu dimengerti oleh anggota keluarga dan membuka gosip hanya terhadap para professional demi kebaikan keluarga itu.
Semua perjuangan untuk membangun acara yang mendukung dapat dimentahkan bila seseorang menemukan gosip belakang layar yang telah terbuka ihwal anak-anak ,orang renta atau staf. Semua yang berhubungan dengan acara tersebut,staf dan para orangtua ,mesti menyadari pentingnya mencar ilmu dan memperlakukan percakapan dan secara belakang layar.
Semua program sepantasnya mengenbangkan kebijakan kerahasian tertulis.kebijakan tersebut meliputi hal-hal selaku berikut:
o Proses menunjukkan keterangan terhadap agen penduduk atau perorangan
o Bagaimana program akan memanfaatkan keterangan yang bersifat belakang layar
o Pelatihan dan mekanisme untuk memastikan obyektifitas pencatatan dan pelaporan informasi
o Hak-hak orang bau tanah murid
o Prosedur bagi staf untuk mendapatkan keterangan yang mereka butuhkan
o Prosedur bagi pelatihan staf dan orang tua murid
Kebijakan perihal karahasian sebaiknya menyebtkan bahwa anggota staf dihentikan mendiskusikan keluarga atau bawah umur yang menikuti program dengan siapapun di luar lingkup sekolah,tergolong keluarga dan sobat-sobat staf. kebijakan tersebut juga harus menertibkan bahwa semua staf tidak akan menyampaikan informasi yang bersifat rahasia kapada hadirin atau anggota keluarga yang ada di kelas.
Membangun masyarakat
Paulo freire,seorang aktifitas dari brazil,menyampaikan bahwa pendidikan mesti dibimbing dengan “mimpi dan keinginan”.beliau menyatakan,saya tidak mampu menghargai seorang guru yang tidak mempunyai mimpi ihwal suatu penduduk tempat ia ingin hidup di dalamnya.”
Kita punya kesempatan unutk membuat suatu masyarakat tempat kita dapat menyebarkan mimpi perihal keberhasilan untuk semua bawah umur.membangun masyarakat yang mampu mempersiapkan belum dewasa dengan kemampuan sosial yang mereka akan butuhkan yakni tujuan dasar acara dan prasekolah tahap demi tahap.
Dalam buku nya, mengajarkan bawah umur unutk peduli,ruth charney menulis , dikala ini adalah hal yang sangat penting untuk melihat lebih jauh dari hanya menyaksikan terhadap diri sendiri dan pengendalian diri. kita perlu mengajarkan anak-anak memperlihatkan dan menerima perhatian dari orang lain.
Charney menulis bahwa para guru membangun masyarakat dengan keinginan bahwa anak-anak akan:
· Mengenal nama
Anak-anak berguru untuk mengenal dan menggunaka nama tempatnya sekaligus mengetahui minat dan perasaan orang lain.
· Bergiliran
Anak-anak berguru bagaimana untuk memberi kesempatan kepada orang lain.begitu mereka cukup umur,pemberian potensi kepada orang lain tejadi tanpa harus ada perselisihan dan penghentian acara.
· Berbagi
Anak-anak belajar untuk menyebarkan perhatian,waktu khusus bersama dengan gurunya, ruangan di kotak pasir,masakan kecil,dan krayon.
· Menyediakan daerah dalam bulat
Anak-anak belajar untuk menyisakan daerah bagi mereka yang datang telat dalam sebuah bulat dan duduk bersama anak-anak lian yang bukan teman baiknya.
· Bergabung dalam aneka macam kegiatan
Anak-anak belajar bagaimana berganbung dalam suatu kelompok kecil dengan sikap positif.
· Mengundang orang lain untuk bergabung
Anak-anak belajar bagaimana memperluas permintaan yang hendak membuat sahabat-teman lainnya untuk bergabung.
· Ramah kepada orang lain
Anak-anak balajar bagaimana menyapa dan membuktikan ketertarikan pada orang lain.
· Bekerja sama
Anak-anak bekerja sama dalam suatu proyek,menuntaskan masalah-problem gotong royong ,dan memainkan permainan sebagai satu tim atau dalam suatu kalangan.
· Menyelesaikan pertengkaran
Anak-anak belajar bahwa dengan membahas masalah dan membagi perasaan dan persepsi,pertengkaran dapat di atasi.
Mengatur kegiatan
Pengajar mengatur ruangan, memilih materi yang hendak diberikan,mempersiapkan acara harian,dan yang paling penting menertibkan suasana dari semua yang terjadi didalam kelsa.perilaku menghargai,ketulusan,humor dan keceriaan sangat mempengaruhi suasana ini,sebagaimana yang dilihat oleh Murphy dan leeper dalam kalimat berikut ini:
Satu hal terpenting yang sungguh kuat pada seorang anak didalam kelas yakni guru. Semua kegiatan tergantung pada guru tersebut.sumbangan dari orang cukup umur sangat memperkaya dan mempererat kekerabatan dengan bawah umur.
Seorang guru yang baik dalam ruangan yang direncanakan dengan baik merupakan hal dasar untuk kesuksesan pengajaran anak.
Rasa saling menghargai satu sama lain didalam kelas di antara tim pengajar dan anak-anak harus tercipta di dalam kelas.kesanggupan unutk menghargai merupakan bagian penting di dalam lingkungan kelas yang sehat. Guru meneladankan rasa pengertian,kesanggupan menghargai , dan perhatian yang di inginkan dimiliki bawah umur. Kualitas rasa saling menghargai yang dialami anka-anak yaitu faktor kunci dalam pertumbuhan kemampuan mereka untuk menghargai diri mereka sendiri.ketika belum dewasa menyaksikan dan mencicipi bahwa mereka semua diterima dan dihargai,mereka akan merasa nyaman dan bebas untuk membuatkan gaya dan minat mereka sendiri-sendiri.
Mengajarkan perihal keberagaman
Kebanyakan bawah umur yang sekrang duduk di bangku prasekolah , suatu ketika akan melakukan pekerjaan dengan orang-orang yang datang dari aneka macam latar belakang budaya yang berlawanan dan menghargai orang lain menjadi sungguh penting demi keberhasilan di kala mendatang. Hanya sebagian kecil anak-anak yang tidak akan tersentuh dengan masalah memiliki potensi yang mau terjadi bila mereka tidak sudah biasa dengan adanya keberagaman dan tidak mampu melakukan pekerjaan sama dengan orang- orang yang berbeda.”
Dalam hidup nya belum dewasa menggandakan apa yang dijalankan oleh orang cukup umur seperti orang renta dan guru mereka.program tahap demi tahap percaya bahwa keberagaman harus di hargai bukan untuk dikesampingkan.
Menyesuaikan hidup dalam suatu masyarakat yang terdiri dari latar belakang yang berlainan-beda membutuhkan waktu dan pengalaman. Kelas yang berpusat pada anak dapat menolong anak-anak untuk tumbuh dengan perilaku mampu menghargai perbedaan lewat kegiatan-aktivitas faktual yang aktual.
Guru mampu menolong memperluas pemikiran anak-anak mengenai persamaan dan perbedaan denga melaksanakan petunjuk berikut ini dalam taktik pengajaran sehari-hari:
· Dengarkan anak denga sarat perhatian dikala mereka mengatakan.
· Buatlah suasana yang damai dan santai sehingga anak-anak memiliki waktu berbicara yang cukup untuk mampu membantu dan mengeluarkan inspirasi-ide mereka.
· Setujuilan pedoman mereka dengan komentar seperti “ ya ,aku percaya apa yang kau katakan.
· Perjelaskan anutan mereka dengan mengulang apa yang mereka katakana dengan menggunaka kata- kata dan perumpamaan yang berlainan
· Berikan komentar-komentar yang bersifat mendukung mirip “wah,manis sekali idenya “ oh ya,kenapa begitu ?” apakah ada lagi yang punya inspirasi?” ada yang pernah menyampaikan bahwa “ menurut kamu pandangan baru itu bagaimana?”
· Hindarilah mengevaluasi pandangan baru –pandangan baru mereka dengan mengatakan”pandangan baru yang anggun “ atau penyelesaian yang anggun ,”alasannya hal tersebut menawarkan keasn bahwa hanya ada satu jawaban yang benar dan anda mengharapakan anak-anak untuk mencari satu tanggapan yang benar.
Metodologi dan lingkungan pembelajaran mesti merefleksikan bahasa,budaya dan kebiasaan keluarga dan bawah umur dalam program tersebut. Meningkatkan kesanggupan dan keanekaragaman,budaya ,daftar evaluasi diri di simpulan bagian ini,dapat membantu anda ketika mempersiapkan pembuatan format yang tepat budaya.
Mengajakan tanggung jawab
Para guru seharusnya tidak melaksanakan hal-hal yang mampu mereka lakukan sendiri: disuapi makan,dimandikan ,dipakaian bajunya ,dan cara-cara lain seperti mereka masih bayi,member kesan bahwa mereka tidak mampu . para guru seharusnya memperlihatkan dorongan pada bawah umur bahwa mereka mampu melakukan banyak hal. Anak-anak merasa gembira dan berhasil ketika mereka mampu melepaskan jaket mereka sendiri atau membersihkan meja setelah selasai makan.
Anak yang bertanggung jawab berkembang menjadi warga Negara yang penuh tanggung jawab.lingkungan prasekolah memberikan kesempatan pada belum dewasa untuk melatih kemampuan ini. dikala anak-anak dilibatkan dalam pekerjaan penting dan bermain,mereka mencerminkan iktikad gurunya,mereka merasa mampu, bertanggung jawab, dan didukung untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin.
Mengambil keputusan
Membuat keputusan merupakan hal yang fundamental bagi kelas yang berfokus pada anak.pemilihan jenis acara,bahan ,masakan dan pakaian mampu menolong bawah umur unutk melatih proses pengambilan keputusan dengan cara yang aman .mereka mencar ilmu untuk bertanggung jawab atas pilihan-opsi mereka dan mengetahui konsekuensi dari langkah-langkah yang mereka kerjakan.
Ketika guru meminta bawah umur untuk menentukan ,acara yang ada di prasekolah mampu menunjukkan peluang bagi anak untuk menciptakan pilihan” dimana mesti duduk dalam suatu lingkaran ,kawasan kegiatan yang mana harus di ikuti,harus bermain dengan siapa,dan lain-lain.dengan berlatih untuk menentukan pilihan bagi dirinya sendiri,anak –anak menjadi seseorang yang bisa mengambil keputusan dengan lebih baik lagi.
Perlunya batas-batas
Anak-anak sekolah diharapkan pada aturan dan pengharapan yang diperlukan bagi kehidupan berkelompok dan mungkin sungguh berlainan dengan apa yang biasa mereka kerjakan dirumah .sifat dab besarnya aturan didalam kelas bisa beragam tergantung dari guru masing-masing.tujuan utama bekerja dengan bawah umur ialah untuk belajar mengendalikan diri dengan menjelaskan konsekuensi-konsekuensi atas suatu sikap yang tidak baik dan membantu anak untuk mengenal dan memecahkan problem pribadinya.
Pentingnya keajegan
Keajegan atas apa yang bisa diterima didalam kelas dapat membuat lingkungan yang mampu menawarkan petunjuk pada anak-anak ihwal bagaimana harus bertingkah laris dengan baik.
– Terapkan hukum untuk semua anak .
– Selalu jelaskan alasan dibalik adanya sebuah aturan terhadap anak.
– Utarakan aturan dengan perilaku dibalik nyata.
Melibatkan belum dewasa dalam mengembangkan peraturan di dalam kelas
Karena permasalahan yang muncul kerap kali melibatkan bawah umur lain,guru membuat hukum tersebut untuk semua anak. Ketika sedang menciptakan hukum ,semua anak mesti berkonsentrasi pada permasalahn,bukan pada yang menciptakan masalah tersebut.
Mengevaluasi kembali peraturan didalam kelas
Apabila belum dewasa tidak mematuhi peraturan,tin pengajar perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut ini:
apakah aktivitas tersebut terlalu sulit untuk dilakukan?
Apakah ada argumentasi-argumentasi tertentu mengapa seorang anak berlaku tidak baik? Misalnya kelelahan fisik , dilema dirumah,problem adaptasi diri.
Ketika bawah umur turut berpartisipasi dlam menciptakan peraturan ,mereka mendapatakan kemampuan untuk dapat memecahkan maslah dan pengendalian diri.