Ekonomi Islam mempunyai sifat dasar selaku ekonomi Robbani dan Insani. Dikatakan ekonomi Robbani alasannya ekonomi Islam sarat dengan tujuan dan nilai-nilai Ilahiyah. Sedangkan ekonomi Islam dibilang mempunyai dasar selaku ekonomi Insani, alasannya adalah tata cara ekonomi Islam dijalankan dan ditujukan untuk kemaslahatan manusia. Konsep ekonomi Islam sejalan dengan maqashid al-syariah (tujuan syariah), dengan memprioritaskan kemaslahatan bagi insan untuk tujuan dunia maupun darul baka. Kemaslahatan ini berisikan tiga tingkatan, adalah al-darurah, al-hajah dan al-tahsiniyya.
Nilai-nilai dasar yang mengihlami ekonomi Islam:
1. Konsep Tauhid Konsep tauhid ini menjelaskan tentang keesaan Allah, adalah bagaimana relasi manusia dengan Allah serta korelasi insan dengan sesamanya dan alam sekitarnya, semua harus serasi dengan nilai-nilai yang sudah ditetapkan oleh Allah.
Baca Juga
2.Konsep Rububiyyah Konsep rububiyyah menerangkan bahwa peraturan yang telah ditetapkan Allah bermaksud untuk memelihara dan menjaga kehidupan manusia ke arah kesempurnaan dan kemakmuran.
3. Konsep Khilafah
Konsep khilafah ini memutuskan bahwa insan selaku khalifah seperti yang telah ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah (2): 30. Dalam status khalifah, berdasarkan M.Faruq An- Nabhan sebagaimana dikutip oleh Hulwati, insan tidak boleh berbuat semaunya, alasannya adalah kita khalifah memastikan makna wakalah (wakil). Konsekuensi pokok diciptakannya manusia, selaku khalifah yakni selaku berikut:
- Menjaga hak penduduk yang berhubungan dengan kepemilikan pribadi.
- Memberikan sebagian hak milik kepada yang berhak, dimana kewajiban seperti ini dikenal dengan ungkapan zakat.
4. Konsep Tazkiyah Konsep Tazkiyah ini merupakan rancangan yang membentuk kesucian jiwa dan ketinggian adat. Konsep ini sejalan dengan diutusnya Rasulullah Saw., ialah untuk menyempurnakan budpekerti dan akal pekerti manusia.