Hidup di akhir zaman ialah ujian yg berat. Ada begitu banyak fitnah yg terjadi. Mau tak mau, suka atau tak suka, kita mesti mengalaminya. Fitnah-fitnah akhir zaman itu tersebar di banyak sendi kehidupan. Mulai dr bidang syubhat aqidah, salah paham tentang desain hidup, klaim ajaran paling benar, munculnya banyak sekali jenis pemahaman yg terkesan islami padahal merusak, hingga maraknya pedoman sesat & banyak pula pengikutnya.
Akhirnya, kaum Muslimin tak bersatu. Kaum Muslimin terpecah ke dlm banyak kelompok. Persatuan yg semestinya pasti justru banyak diingkari. Ajaran-ajaran Islam perihal buruknya perpecahan seperti hilang, tiada atsar yg bisa kita saksikan dlm tubuh ananda Muslimin akhir zaman ini.
Inilah yg kini menjadi rame. Banyak pengikutnya. Banyak pemasarnya. Mereka merasa benar. Mereka merasa ahli. Mereka merasa mampu meng-kapling nirwana. Mereka merasa bahwa orang lain salah & pasti masuk ke dlm neraka.
Dampaknya amat fatal. Umat semakin jauh dr nilai kebenaran. Inilah yg menjadi salah satu fitnah terbesar kaum Muslimin. Sedang tren, padahal Allah Ta’ala melarangnya dgn amat tegas.
“Dan janganlah ananda mengikuti jalan-jalan (lainnya), karena jalan-jalan itu akan memecah-belah ananda dr jalan-Nya.” (Qs. al-An’am [6]: 153)
Menjelaskan ayat ini, Ali bin Abi Thalhah mengutip riwayat dr teman mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas yg bertutur, “Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk selalu berjamaah & melarang mereka berpecah-belah. Dan Allah Ta’ala mengumumkan pada mereka bahwa ornag-orang sebelum mereka dibinasakan karena perkelahian & kontradiksi mengenai agama Allah Ta’ala.”
Sahabat sekalian, mari menjadi generasi pemersatu tatkala banyak kerabat kita yg memancing di air keruh. Mari duduk bersama sembari berbicara hangat soal umat. Tidak perlu bersitegang. Cukuplah perbedaan di antara kita disikapi dgn kepala hambar.
Duduk dgn hening. Damaikan hati & asumsi. Petakan persoalan umat. Jangan gegabah apalagi semangat ashobiyah (fanatik golongan). Sebab kita semua bersaudara sebagai kaum Muslimin. Kita satu keluarga di bawah panji keluarga Islam. Kita bukan orang lain. Kita bukan musuh.
Tatkala kita sibuk dgn mengkalim paling benar & menyalahkan kaum Muslimin yg lain, ada kesempatan bahaya yg amat besar tengah mengintai; yakni musuh Islam yg asyik menghancurkan bangunan umat yg kokoh ini.
Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]