Rahasia Manfaat ASI Untuk Anak

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) sesudah bayi dilahirkan sampai bayi berusia dua tahun merupakan fondasi pembentukan sumber daya manusia yg berkualitas. ASI merupakan kuliner terlengkap bagi anak yg memenuhi syarat-syarat keamanan & kesehatan. Karena itu, seorang ibu hendaknya menyusui anaknya dr air susunya. Para dokter setuju, cara yg terbaik dlm menawarkan kuliner pada bayi usia 0-2 tahun pertama adalah dgn menawarkan ASI dengan-cara alami.[1]

ASI memiliki faedah, keunggulan & keutamaan dibandingkan minuman atau makanan lainnya. Membiasakan memperlihatkan ASI sejak dini pada anak pula menjadi bukti rasa sayang orang tua pada anak. Bisa dibilang, menunjukkan ASI merupakan perkenalan hingga mengakibatkan ikatan batin antara ibu & anak.

Air susu ibu pula mempunyai imbas terbaik dlm berkembang kembang pada jasmani & ruhani anak. Memberikan potensi, kesanggupan spiritual, & kejiwaan pada anak. Anak yg mendapat ASI pasti merasakan kasih sayang ibunya dibandingkan anak yg tak mendapatkan ASI atau diberikan susu formula.

Dalam Islam, perlindungan ASI dijelaskan sebagai jalan menularkan aksara watak ibu pada anak. Malalui menyusui ada kontak batin & fisik antara ibu & anak. Secara tak pribadi, hal itu merupakan bimbingan & pendidikan dr ibu pada anak. Inilah pentingntya seorang ibu memperlihatkan ASI pada anaknya.

Proses pertolongan ASI pada anak dilaksanakan setelah dilahirkan hingga berusia lengkap dua tahun. Hal ini sebagaimana diterangkan dlm firman Allah,

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yg ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan & busana pada para ibu dgn cara makruf. Seseorang tak dibebani melainkan berdasarkan kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan alasannya adalah anaknya & seorang ayah karena anaknya, & waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dgn kerelaan keduanya & permusyawarahan, maka tak ada dosa atas keduanya. Dan bila ananda ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tak ada dosa bagimu apabila ananda menunjukkan pembayaran menurut yg patut. Bertakwalah ananda pada Allah & ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yg ananda kerjakan.” (Qs. al-Baqarah [2]: 233)

  Anak Menangis Malam Tanpa Alasannya Adalah, Penyelesaian Dari Pengalaman!

Ditinjau dr segi kesehatan, ASI memang memiliki kelebihan. Dr. E. Oswari. DPH, merinci kelebihan ASI antara lain: mengandung zat penangkis beberapa penyakit. Seperti campak, & bebas hama. Jika eksklusif diminum dengan-cara mentah & segar mengandung zat Laktoferin yg mengikat komponen besi. Sehingga selama di usus tak ada zat besi yg hilang.[2]

Jadi, jangan mudah menawarkan susu formula yg ketika ini marak dijual di mana-mana tatkala usia anak masih dini. Walaupun sangat sibuk, sebaiknya seorang ibu mesti tetap memperlihatkan ASI pribadi. Karena ASI adalah menu utama yg sangat bagus untuk tumbuh kembang bayi.

Manfaat lain dlm pemberian ASI sejak usia 0-2 tahun pada bayi adalah:

    • Mencerdaskan anak

Anak yg mendapat asupan ASI lebih cerdas dr anak yg menerima susu formula.

    • Lebih sehat

Ini seperti yg disampaikan Dr. E. Oswari. DPH, air susu ibu bisa menghidarkan banyak penyakit dr anak.

    • Terhindar dr penyakit

Karena air susu ibu mengandung antibodi kepada penyakit.

    • ASI sebagai nutrisi

ASI adalah makanan terlengkap dgn porsi seimbang untuk bayi yg mengandung zat gizi untuk enam bulan pertama.

  • Membantu perkembangan motorik anak sehingga bisa cepat berjalan
  • Bukti kasih sayang
  • Mencegah alergi

Makara, apakah masih ada keraguan dlm diri seorang ibu sehingga tak ingin memperlihatkan ASI? Padahal memberi ASI adalah opsi terbaik untuk anak. Sesibuk apa pun seorang ibu, harusnya lebih peduli pada anak. Kesibukan bisa disiasati dgn menyimpan susu di lemari es atau menyusi tatkala waktu istirahat ketimbang harus menawarkan susu formula. [Kazuhana El Ratna Mida/wargamasyarakat]

Catatan kaki:

[1] Adil Fathi Abdillah, Menjadi Ibu Dambaan Umat, Gema Insani Press, Jakarta, 2002 Hal.23

[2] Dr. E. Oswari DPH, Perawatan Ibu Hamil & Bayi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1990. Hal.98-99

Editor: Pirman Bahagia