Rasulullah bersabda, “Wudhu itu sebagian dari kepercayaan.” , “Agama didirikan di atas kebersihan.” , “Kunci (pembuka) sholat yakni bersuci.”
Allah SWT berfirman, “Didalamnya ada orang-orang yang ingin bersuci.” (Qs. At-Taubah:108).
Bersuci ada 4 tingkatan :
Pertama, membersihkan tubuh dari hadas
Kedua, membersihkan anggota badan dari kejahatan dan dosa
Ketiga, membersihkan hati dari adat tercela
Keempat, menyucikan batin dari selain Allah Ta’ala.
Ini yaitu penyucian nabi-nabi dari para siddiqin. Bersuci dalam setiap tingkatan ada pengosongan dan pengisian, pengosongan ialah separuh amal, alasannya adalah lainnya tergantung padanya.
Firman Allah Ta’ala “Katakanlah: Allah lah yang (menurunkannya), lalu (sehabis kau menyampaikan Al-Alqur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain dalam kesesatannya.”
Perkataan-Nya “Kemudian biarkanlah mereka.” ialah pengosongan dari yang selain Allah Ta’ala. Begitu juga hati mesti di kosongkan dari akhlah tercela, lalu di isi dari etika terpuji. Begitu pula dengan anggota tubuh. Ia mesti dikosongkan dari dosa-dosa, kemudian di isi dengan ketaatan. Masing-masing dari tingkatan ini yakni syarat untuk masuk dalam tingkatan berikutnya. Maka penyucian diawali dengan penyucian lahir, lalu penyucian roh, hati, batin.
Maka kesimpulannya jangan menganggap bahwa yang di maksud bersuci yaitu penyucian lahir saja, sehingga tidak mencapai sasaran yang dimaksudkannya. Janganlah menduga bahwa tingkatan-tingkatan ini pada lahirnya bisa di capai dengan angan-angan dan diperoleh dengan kalem, sebab seandainya engkau bersusah payah sepanjang umurmu, barangkali engkau cuma berhasil mencpai sebagian tujuan.
Allah SWT berfirman, “Didalamnya ada orang-orang yang ingin bersuci.” (Qs. At-Taubah:108).
Bersuci ada 4 tingkatan :
Pertama, membersihkan tubuh dari hadas
Kedua, membersihkan anggota badan dari kejahatan dan dosa
Ketiga, membersihkan hati dari adat tercela
Keempat, menyucikan batin dari selain Allah Ta’ala.
Ini yaitu penyucian nabi-nabi dari para siddiqin. Bersuci dalam setiap tingkatan ada pengosongan dan pengisian, pengosongan ialah separuh amal, alasannya adalah lainnya tergantung padanya.
Firman Allah Ta’ala “Katakanlah: Allah lah yang (menurunkannya), lalu (sehabis kau menyampaikan Al-Alqur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain dalam kesesatannya.”
Perkataan-Nya “Kemudian biarkanlah mereka.” ialah pengosongan dari yang selain Allah Ta’ala. Begitu juga hati mesti di kosongkan dari akhlah tercela, lalu di isi dari etika terpuji. Begitu pula dengan anggota tubuh. Ia mesti dikosongkan dari dosa-dosa, kemudian di isi dengan ketaatan. Masing-masing dari tingkatan ini yakni syarat untuk masuk dalam tingkatan berikutnya. Maka penyucian diawali dengan penyucian lahir, lalu penyucian roh, hati, batin.
Maka kesimpulannya jangan menganggap bahwa yang di maksud bersuci yaitu penyucian lahir saja, sehingga tidak mencapai sasaran yang dimaksudkannya. Janganlah menduga bahwa tingkatan-tingkatan ini pada lahirnya bisa di capai dengan angan-angan dan diperoleh dengan kalem, sebab seandainya engkau bersusah payah sepanjang umurmu, barangkali engkau cuma berhasil mencpai sebagian tujuan.