Pyrrophyta (Dinoflagellata): Pengertian, Ciri, Struktur Sel, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh dan Peranan bagi Kehidupan

Alga/Ganggang atau Protista mirip flora dibedakan menjadi 7 macam kelompok menurut pigmen atau zat warna yg dikandungnya, yakni:
Nah, pada potensi kali ini, kita akan mencar ilmu tentang definisi, ciri-ciri, struktur badan, pembagian terstruktur mengenai, cara reproduksi, contoh & faedah organisme yg termasuk dlm filum Pyrrophyta atau ganggang api dlm kehidupan manusia. Maka dr itu, silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini. Selamat membaca & belajar.

Ganggang atau Protista mirip tumbuhan dibedakan menjadi  Pyrrophyta (Dinoflagellata): Pengertian, Ciri, Struktur Sel, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh & Peranan bagi Kehidupan
Pengertian Pyrrophyta (Dinoflagellata)
Filum Pyrrophyta sering disebut Dinoflagellata, diberi nama demikian alasannya pergerakan yg dibantu dua flagela mirip cambuk (dalam bahasa Latin, dino artinya pusaran air). Dinoflagellata terdiri dr sekitar 1.100 jenis, utamanya hidup di dlm air laut, walaupun berbagai jenis hidup di air tawar. Dinoflagellata merupakan ganggang uniseluler yg motil, dgn ciri utama terdapat celah & alur di sebelah luar pembungkus yg melingkupi dinding sel.

Beberapa jenis Dinoflagellata tak mempunyai dinding sel, tetapi pada umumnya mempunyai dinding sel yg terbagi-bagi menjadi lempeng-lempeng selulosa poligonal yg saling bersambungan sangat rapat. Pyrrophyta pula sering disebut flora api (fire plant) atau ganggang api.

Mengapa Pyrrophyta atau Dinoflagellata disebut ganggang api?
Filum Pyrrophyta disebut ganggang api sebab mempunyai cangkang yg mengandung fosfor yg bisa memendarkan cahaya bewarna merah menyala seperti api atau berwarna hijau biru yg sungguh indah khususnya dlm kondisi gelap pada malam hari di air bahari. Peristiwa perpendaran cahaya ini disebut dengan bioluminesens. Contohnya ialah Noctiluca sp., dan Ceratium sp.

Timbulnya warna merah alasannya adalah pada Protista ini banyak mengandung karotenoid, sehingga penampakannya lebih sering bewarna emas, cokelat atau merah dibandingkan dengan bewarna hijau. Pyrrophyta atau Dinoflagellata ini pada umumnya mempunyai vakuola non-kontraktil, kloroplas, & mempunyai klorofil a & b.

Klorofil hijau Dinoflagellata biasanya ditutupi oleh pigmen merah yg menolong menangkap energi cahaya. Tatkala air dlm keadaan hangat & kaya akan nutrisi, populasi Dinoflagellata akan meledak. Jumlah Dinoflagellata akan sedemikian banyaknya sehingga air akan bewarna merah oleh warna tubuh. Peristiwa ini diketahui dnegan gelombang merah (red tide).

Dinoflagellata autotrof merupakan tipe fitoplankton yg biasa dijumpai. Mereka merupakan penghasil biomassa & oksigen yg hebat. Beberapa Dinoflagellata yg bersifat fotosintetik, hidup bersimbiosis pada tubuh beberapa jenis karang, anemon laut, cacing pipih, & kerang raksasa.

Beberapa Dinoflagellata pula bersifat heterotrof. Mereka hidup dgn cara menelan materi organik & sel-sel hidup lain. Selain itu, sebagian kecil Dinoflagellata mampu bersifat selaku parasit pada tubuh berbagai binatang bahari, misalnya Protogonyaulax catenella.

Struktur Tubuh Pyrrophyta (Dinoflagellata)
Untuk memahami cuilan-belahan struktur sel dr Dinoflagellata beserta fungsinya, silahkan kalian cermati gambar & penjelasannya berikut ini.
Ganggang atau Protista mirip tumbuhan dibedakan menjadi  Pyrrophyta (Dinoflagellata): Pengertian, Ciri, Struktur Sel, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh & Peranan bagi Kehidupan
 Dinoflagellata pada dasarnya ialah organisme motil uniseluler & berflagel dua (biflagella), bewarna cokelat keemasan, serta termasuk protista fotosintetik. Meskipun warna lebih banyak didominasi adalah cokelat keemasan, tetapi ada pula yg bewarna kuning, hijau, cokelat bahkan biru. Beberapa di antaranya tida motil, tak mempunyai flagel, ameboid, & berserabut.
 Sel biasanya ditutupi oleh mantel atau lempeng kaku terbuat dr selulosa yg tersusun artistik seperti pahatan. Susunan lempeng ini disebut dengan armor plate atau lempeng baju baja.
 Dinoflagelata mempunyai dua celah atau alur yaitu alur longitudinal (membujur) yg disebut sulcus (sulkus) & alur melingkar (melintang) yg dikenal sebagai cingulum atau anulus atau korset.
 Dua flagela pada Dinoflagellata berbeda (heterokon), yakni flagel transversal & flagel longitudinal. Flagela longitudinal lebih kecil & halus serta mengarah ke posterior & terletak pada sulcus. Sedangkan flagela transversal berupa mirip pita & terletak pada cingulum. Dua jenis flagel ini bergerak dlm arah yg berlawanan sehingga mengakibatkan terjadinya pusaran air saat Dinoflagellata bergerak.
 Nukleus berskala besar & dinamakan mesokaryon oleh Dodge (1966). Bagian kromosom tak mempunyai histon atau RNA.
 Plastida atau kromatofor mempunyai klorofil a & klorofil c.
 Vesikula terletak di serpihan bawah memberan sel.
 Vakuola non-kontraktil yg disebut pusule terletak di akrab dasar flagella. Pusule ini berguna untuk mengapung di permukaan air & osmoregulasi. Pada Dinoflagellata tak ditemukan vakuola kontraktil.

Ciri-Ciri Pyrrophyta (Dinoflagellata)

Pyrrophyta atau Dinoflagellata atau Ganggang Api mempunyai ciri atau karakteristik dengan-cara umum, yaitu sebagai berikut.
 Uniseluler (bersel tunggal)
 Bersifat motil (aktif bergerak)
 Memiliki flagela (bulu cambuk)
 Memiliki dinding sel nyata yg terdiri atas lempengan-lempengan yg mengandung selulose, tetapi ada beberapa yg tak memiliki dinding sel, misalnya Gymnodinium sp.
 Memiliki sel dgn ciri khas yakni terdapat celah & alur serta di dlm sel terdapat plastida yg mengandung pigmen klorofil a & c, serta karotenoid sehingga bewarna cokelat kekuning-kuningan.
 Bersifat autotrof (mampu melakukan fotosintesis atau bersifat fotosintetik) & berperan sebagai fitoplankton di lautan.
 Bersifat yg bersifat heterotrof yg hidup dgn cara menelan bahan organik & sel-sel hidup lain.
 Ada pula yg bersifat sebagai benalu yg hidup dgn cara melekat pada badan berbagai hewan bahari, misalnya Protogonyaulax catenella.
 Hidup bebas atau bersimbiosis pada badan berbagai macam karang, anemon bahari, cacing pipih, & kerang raksaksa.
 Pada berbagai macam, cangkagnya mengandung fosfor sehingga memendarkan cahaya di malam hari.
 Sebagian besar berhabitat di air maritim tetapi adapula yg hidup di air tawar.
 Memiliki vakuola non-kontraktil yg berfungsi untuk mengapung & osmoregulasi.

Klasifikasi Pyrrophyta (Dinoflagellata)
Karena dinoflagellata mampu dilihat baik sebagai mirip tanaman & mirip hewan, pembagian terstruktur mengenai mereka sudah diperdebatkan di kelompok ahli botani, zoologi, & paleontologi. Yang paling banyak diterima denah klasifikasi yaitu bahwa semua dinoflagellata yaitu anggota kerajaan Protista, divisi Dinophyta, & kelas Dinophyceae.

Dinoflagellata kemudian dimasukkan dlm kelompok ganggang (protista mirip tanaman) yakni filum Pyrrophyta serta diklasifikasikan ke dlm banyak ordo, genus, & spesies menurut karakteristik seperti sikap makan, komposisi plat luar mereka, anatomi & fisiologi keseluruhan.

Cara Reproduksi Pyrrophyta (Dinoflagellata)
Seperti halnya Euglenophyta, Pyrrophyta pula melaksanakan reproduksi hanya dengan-cara aseksual, yaitu dgn membelah diri, tetapi berbagai jenis mampu menciptakan kista (stadium istirahat) yg bersifat seksual. Kista tersebut kemudian akan berkecambah menghasilkan individu baru pada kondisi yg cocok.

Contoh & Peranan Pyrrophyta (Dinoflagellata) dlm Kehidupan
Contoh spesies Pyrrophyta atau Dinoflagellata
Dinoflagellata terdiri dr sekitar 1.100 jenis, terutama hidup di dlm air maritim, walaupun berbagai jenis hidup di air tawar. Contoh spesies Dinoflagellata yg paling banyak ditemui yaitu Pfiesteria piscicidia, Gonyaulax catanella, dan Noctiluca scintillans. Berikut ini penjelasan ketiga jenis Dinoflagellata tersebut.
 Pfiesteria piscicidia ialah spesies dinoflagellata banyak dijumpai di lepas pantai North Carolina. Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa ia bertanggung jawab atas pembunuhan sejumlah besar ikan dgn mensekresi racun. Spesies ini mempunyai taktik makan yg mempesona. Hal ini dikenali menggunakan racun untuk membunuh ikan lalu menunggu untuk memakan jaringan yg sloughs dr dari organisme yg membusuk. Hal ini menciptakan salah satu spesies heterotrofik dr beberapa dinoflagellata.

 Gonyaulax catanella yaitu dinoflagellata yg berputar sangat tatkala mereka bergerak dgn menggunakan dua flagela mereka. Mereka pula salah satu yg terkenal spesies bercahaya dr dinoflagellata, sebab mereka mengeluarkan cahaya biru-hijau di perairan yg mereka huni.

 Noctiluca scintillans ialah spesies dinoflagellata heterotrofik yg memakan plankton yg didapatkan di muara & kawasan dangkal dr landas kontinen. Spesies ini sering disebut selaku kilauan bahari karena menunjukkan bioluminesensi & menjadi sungguh terang tatkala terusik dlm air.

Peranan Pyrrophyta atau Dinoflagellata
Dinoflagellata sering mengakibatkan suatu fenomena menarik di laut, yaitu mampu menciptakan warna laut yg datang-datang memerah. Fenomena ini sering disebut pasang/gelombang merah atau “red tides”. Kondisi seperti ini mengandung suatu racun yg dihasilkan Dinoflagellata tertentu & mampu meracuni ikan, kerang, & adakala manusia.

Pasang merah beracun biasanya dapat terjadi sehabis kepadatan populasi Dinoflagellata tertentu berkembangtajam (blooming). Jenis Dinoflagellata yg mampu menciptakan pasang merah beracun, di antaranya Gymnodinium & Protogonyaulax. Toksin atau racun yg dihasilkan spesies-spesies tersebut biasanya bersifat racun saraf atau neurotoksin, atau mampu mengakibatkan pecahnya sel darah merah.

Ketika terjadi gelombang merah, ribuan ikan mati lemas akhir insang mereka tersumbat atau kelemahan oksigen oleh miliaran Dinoflagellata yg mati & membusuk. Akan tetapi, tiram & remis “berpesta” dgn menyaring jutaan makanan mereka di air. Dalam proses ini, tubuh mereka akan menghimpun racun saraf yg diproduksi Dinoflagellata dlm jumlah yg cukup besar.

Pada kondisi ini, racun Dinoflagellata dapat terkumpul pada badan tiram atau remis tanpa mengakibatkan ajal hewan tersebut. Namun, kalau moluska tersebut termakan oleh insan, mampu terjadi keracunan pada manusia yg memakannya. Oleh alasannya itu, dlm mengkonsumsi kerang-kerangan sering dihindari pada dikala ekspresi dominan panas, yakni musim tatkala populasi Dinoflagellata jumlahnya berkembangtajam.

Referensi:
Sumber gambar: Pearson Education, inc. Publiser as Benjamin Cummings