Karya Wahyu Bin Kalisan
Wahai dunia…
Alangkah indah dirimu
Adalah wajar pabila banyak mata fana yang terpesona karna kilau mu
Adalah masuk akal pabila banyak cinta semu yang jatuh hati karna elok mu
yaitu masuk akal pabila banyak asa kosong yang meletakkan harap padamu
Wahai dunia…
Bagaimana mungkin saya tak terpengaruhi
Ketika tahta itu memperlihatkan kekuasaannya
Ketika harta itu menunjukkan kekuatannya
Dan saat mukaitu memperlihatkan kecantikannya
Bagaimana mungkin saya bisa berpaling wahai dunia…
Dari kerlingan mata yang bisa mendustai jiwa
Dari senyum indah yang mampu melebur sukma
Dan dari sentuhan rasa yang menyesakkan dada
Wahai dunia…
Setidaknya beri aku satu argumentasi
Untuk saya tetap bertahan dari kemilaumu
Atau setidaknya beri saya balasan dari cita-cita
Yang senantiasa ku impikan di kala depan yang akan datang
Tapi dunia…
Lihat dirimu…
Kini kau sudah menua
Rambut hitam itu telah memutih
Kulit kencang itu telah mengkerut
Dan kaki-kakimu tak lagi bisa menopang berat tubuhmu
Aku bisa merasakannya dunia
Aku mampu rasakan detak jantungmu yang makin melemah
Aku bisa rasakan laju darahmu yang tak lagi sedasyat air bah
saya mampu rasakan kesakitan yang menyiksamu bagai runyamnya sengatan lebah
Dan aku bisa rasakan wahai dunia…
Bagaimana kesedihan itu memilukan malam-malammu
Dan kepiluan itu membuyarkan angan-anganmu
Kembalilah dunia…
Kembalilah ke pangkuan zat yang sudah menciptakanmu
Dan kembalilah dunia
Kembalilah kepelukan zat yang sudah menjagamu