Puisi yang dibawakan oleh anak kader di program musyawarah daerah Jawa Barat yang membuat penerima musyawarah berlinang air mata :
Tak Lelahkah Dirimu
pikirku melayang, coba membayangkan
wacana apa yang engkau perjuangkan hingga kini
Ada ketika, saya berusaha mengerti arti
dari sebuah kata berjulukan dakwah
sampai engkau tampakbegitu bersahabat
seakan tak pernah lepas dari kata ini
Ada dikala, ketika aku melamun sendiri
menyaksikan engkau sungguh menikmati aktivitas ini
terperinci tampak raut letih dari wajahmu
namun senyummu, mengatakan bahwa ini lebih dari sekedar hobi
Ada juga saat, aku sungguh-sungguh iri
kepada perhatianmu pada dakwah
bahkan kadang nyaris 24 jam sehari
kau curahkan energi dan waktumu
hingga yang tersisa hanya lelah
Kemudian, ada ketika…
diri ini ingin sekali berteriak pada dunia
bahwa engkau bukanlah orang suci,
aktivitasmu pasti tak lepas dari beragam keliru
tetapi dengan semua caci maki dari pada pendengki
engkau tetap membawa dakwah ini sepenuh hati
Dan perlahan, aku mulai mengetahui
akan suatu cita mulia, yang terus engkau perjuangkan
akan sebuah lingkungan terbaik, yang berupaya kamu ciptakan
akan segenggam impian besar, yang dengan sabar engkau nantikan
Teruntuk umi tercinta.., abi tersayang
dakwah ini merenggut segalanya darimu
semuanya…
maafkan saya belum sepenuhnya mengerti
tetapi, bila memang inilah keniscayaannya
berilah saya peluang,
untuk mampu lebih bijak mengerti dan nrimo menjalani
Teruntuk umi tercinta.., abi tercinta
terasa amat jauh, antara ketaatanku
dibandingkan dengan segala pengorbanan yang engkau berikan
terlihat begitu tertinggal diriku
dari jutaan amal kebaikan yang sudah engkau wujudkan
terdengar sangat menyakitkan
bahwa dakwahmu,
justru diteruskan bukan dari generasi yang terlahir dari rahimmu
Maafkan saya yang sedang berkembang
walau tak engkau jumpai torehan prestasi dari anakmu ini
saya tetap berkarya dengan secuil kesempatandalam diri
meskipun kadang kupaksakan dengan caraku sendiri
percayalah…
akan kuwujudkan harapanmu sebuah hari nanti
Dan saya masih ingat umi… abi…
yang telah engkau ajarkan padaku semenjak dini
bahwa jalan dakwah, memang tak akan mulus tanpa tebaran duri
bahwa islam, mesti diperjuangkan dengan sepenuh hati
dan bahwa ujung dari segala usaha, yakni keridhoan ilahi
doa ku padamu umi.. abi..
semoga aku bisa menuntun mu
menemui Rasul ku, di nirwana nanti.
Garuda Keadilan Jawa Barat