Proses Penyusunan Anggaran, Prinsip-Prinsip Siklus Dan Pendekatan Anggaran Sektor Publik

A.      Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran dikerjakan dalam satu abad dan ialah satu rangkaian proses yang saling berkaitan. Adapun proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan adalah :
1.     Untuk memperlihatkan derma pada organisasi sektor publik biar mampu mencapai tujuan dan memajukan kerjasama antar bagian dalam lingkungan.
2.   Untuk membantu menciptakan efisiensi, efektifitas dan asas keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses prioritas.
3.     Memungkinkan pemerintah untuk menyanggupi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemergang manajemen organisasi sektor publik.

 Faktor-faktor yang terdapat dalam proses penganggaran yakni :
1.        Tujuan dan target yang akan dicapai
2.        Pemilikan sumber daya
3.        Waktu yang diharapkan untuk menjangkau tujuan dan target
4.        Faktor lain yang mensugesti anggaran seperti peraturan gres, inflasi, fluktuasi pasar, musibah, dan lain sebagainya.
B.       Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran
Pokok-pokok prinsip siklus anggaran harus dimengerti oleh penyelenggara pemerintahan. Siklus anggaran tersebut ada 4 tahap adalah :
1.       Tahap Persiapan Anggaran
Pada tahap ini dilaksanakan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pemasukan yang tersedia, yang perlu diamati ialah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran apalagi dulu hendaknya dikerjakan taksiran pemasukan secara lebih akurat.
2.       Tahap Ratifikasi Anggaran
Tahap pengesahan ialah tahap legalisasi budget. Tahap ini melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan administrator dituntut untuk memeiliki manajerial skill dan political skill, salesmanship dan coalition holding yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini, sebab eksekutif mesti mempunyai kemampuan untuk menunjukkan argumen yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan yang disampaikan oleh legislatif.
3.       Tahap Pelaksanaan Anggaran
Dalam tahap pelaksanaan budget, hal paling penting yang mesti diamati oleh manajer keuangan publik ialah tata cara akuntansi, metode gosip akuntansi dan sistem pengendalian administrasi. Manajer keuangan publik dalam hal ini bertanggungjawab membuat metode akuntansi keuangan yang memadai dan hal untuk penyusunan rencana dan pengendalian budget yang sudah disepakati, bahkan dapat diandalkan untuk penyusunan kurun anggaran tahun berikutnya.
4.       Tahap Pelaporan dan Evaluasi
Tahap ini yaitu tahap akhir dalam siklus penganggaran. Pada tahap ini anggaran dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan dan dievaluasi pelaksanaannya.
C.      Pendekatan Anggaran Sektor Publik
Terdapat 2 macam pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan penyusunan anggaran yaitu :
1.        Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional ialah pendekatan yang paling banyak dipakai di negara berkembang. Terdapat beberapa ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu :
a.    Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism ialah dalam membuat budget dikala ini adalah dengan melaksanakan penambahan dan pengurangan anggaran tahun sebelumnya tanpa mengkaji lebih dalam. Kelemahannya yaitu sebab tidak melaksanakan pengkajian mendalam dalam membuat anggaran, maka menjadikan kesalahan yang berkesinambungan dan juga tidak menjamin tidak terpenuhinya keperluan yang riil.
b.   Struktur dan susunan budget yang bersifat line-item ialah bahwa budget yang dibuat berdasarkan penerimaan dan pengeluaran dan tidak memungkinkan untuk menetralisir item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur budget, meskipun ada penerimaan dan pengeluaran yang telah tidak berhubungan untuk abad sekarang. Sehingga kinerja penilaian hanya bertolak ukur pada ketaatan memakai dana yang disarankan saja.
c.        Cenderung sentralistis
Bahwa penyiapan anggaran dikerjakan secara terpusat dan informasinya tidak mencukupi, maka penilaian kinerja tidak optimal dan akan menyebabkan kesenjangan anggaran.
d.        Bersifat spesifikasi
Pembuatan budget yang fokus, maka dibuatlah terpisah antara pengeluaran operasional dan pengeluaran modal.
e.        Tahunan
Untuk proyek investasi, pembuatan budget tahunan terlalu pendek, sehingga menimbulkan muncul praktek-praktek yang tidak dikehendaki seperti korupsi dan kolusi.
f.         Menggunakan prinsip budget bruto.
Membuat anggaran yang dibuat kurang sistematik, karena jumlahnya masih kotor dan semestinya jumlah bersih.
2.        Anggaran New Public Management (NPM)
Pendekatan ini lebih sistematis dalam merencanakan budget daripada pendekatan tradisional. Ciri-ciri pendekatan ini yaitu :
a.         Komprehensif/komparatif
b.        Terintegrasi dan lintas departemen
c.         Proses pengambilan keputusan yang rasional
d.        Berjangka panjang
e.         Spesifikasi tujuan dan perankingan prioritas
f.         Analisis total cost dan benefit (tergolong opportunity cost)
g.        Berionterasi input, output, dan outcome
h.        Adanya pengawasan kinerja
Ada beberapa teknik yang dikembangkan dalam pendekatan budget New Public Management (NPM) yaitu :
a.        Sistem Anggaran Kinerja
Merupakan sistem yang meliputi penyusunan acara sekaligus dengan tolak ukur kinerja selaku instrumen untuk mencapai tujuan organisasi sektor publik.
b.        Sistem Zero Based Budgeting (ZBB)
Teknik penyusunan budget didasarkan pada kebutuhan saat ini, bukan berpedoman pada budget yang telah dibuat tahun lalu. Diasumsikan anggaran dimulai dari nilai 0.
c.        Sistem Planning, Programing, dan Budgeting (PPBS)
Teknik penganggaran yang didasarkan pada teori tata cara yang berorientasi pada keluaran dan tujuan dengan menekankan pada pengalokasian sumber daya. Sistem anggaran PPBS ini mendasarkan acara dengan cara mengelompokkan kegiatan. PPBS adalah salah satu versi penganggaran yang ditujukan untuk menolong administrasi pemerintah dalam menciptakan keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik. Mengingat sumber daya pemerintah terbatas, sedangkan tuntutan penduduk tidak terbatas. Sehingga pemerintah harus menentukan alternatif keputusan yang berguna terbesar dalam pencapaian tujuan organisasi. Teknik ini bisa memperlihatkan citra untuk membuat opsi-pilihan tersebut.
Referensi :
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Wiratna Sujarweni, 2015. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

  Jenis-Jenis Audit Sektor Publik Menurut Uu No. 15